IKLAN BULAN INI

Wednesday, 10 February 2010

80 Obat Generik Langka di Kawasan Timur

10/02/2010 - 17:09

INILAH.COM, Jakarta - Sekitar 80 macam obat generik sulit ditemukan di kabupaten/kota pada wilayah timur Indonesia.

"Yang langka kebanyakan obat-obat yang fast moving dan life saving seperti antibiotik injeksi, diazepam, cairan infus, dan sirup untuk anak-anak," kata Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Sri Indrawaty, di Jakarta, Rabu.

Sri yang menyatakan tidak ingat seluruh rincian daftar obat yang tak tersedia di sebagian wilayah tersebut.

Menurut dia, hal itu terjadi karena harga yang ditetapkan untuk obat-obat generik tersebut tidak menutup kebutuhan biaya produksi.

Ia menambahkan, biaya distribusi obat generik ke berbagai wilayah di kawasan timur yang harus ditanggung produsen dan pedagang besar farmasi, yang 78% di antaranya berada di Pulau Jawa, juga cukup tinggi sehingga mereka enggan memasarkan obat ke sana.

"Karena itu dalam peraturan yang baru pemerintah menaikkan harga obat generik yang sebelumnya di bawah biaya produksi supaya obat-obat tersebut kembali tersedia," katanya.

Melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.01/Menkes/146/I/2010 tanggal 27 Januari 2010 tentang harga obat generik, pemerintah menaikkan menaikkan 22 jenis obat generik yang terdiri atas 33 jenis sediaan obat generik.

"Kanaikannya antara 2,8% sampai 30%," katanya.

Pemerintah, kata dia, juga memperbolehkan produsen dan atau pedagang besar farmasi menambahkan biaya distribusi ke dalam harga jual obat dengan mengatur plafon penambahan biaya distribusi berdasarkan wilayah.

Menurut ketentuan itu, PBF yang mendistribusikan obat generik ke daerah regional I termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Lampung dan Banten tidak boleh menambahkan biaya distribusi ke harga obat.

PBF yang menyalurkan obat generik ke daerah di regional II yang mencakup Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung dan Nusa Tenggara Barat dapat menambahkan biaya distribusi maksimum lima persen.

Sementara PBF yang menyalurkan obat generik ke daerah di regional III seperti Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan, dan Sulawesi dapat menambahkan biaya distribusi maksimal 10 persen.

Untuk distribusi ke daerah di regional IV yang meliputi provinsi Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, PBF dapat menambahkan biaya maksimal 20 persen dari harga netto apotek dan pajak pertambahan nilai.

Kebijakan itu, kata dia, diharapkan dapat menjamin pemerataan ketersediaan dan keterjangkauan obat generik essensial di seluruh wilayah Indonesia.

"Tentunya itu akan diawasi, benar dilaksanakan atau tidak," katanya serta menambahkan pemerintah akan memberikan sanksi kepada produsen obat dan pedagang besar farmasi yang tidak mengikuti ketentuan. [*/mor]

http://www.inilah.com/news/read/gaya-hidup/2010/02/10/337332/80-obat-generik-langka-di-kawasan-timur/
Read more ...

Ibu 40 Tahun Berisiko Lahirkan Anak Autis

Kamis, 11 Februari 2010 09:00 WIB

Penulis : Ikarowina Tarigan

PENELITI University of California menemukan bahwa ibu yang lebih tua berisiko lebih besar memiliki anak autisme dibandingkan perempuan yang melahirkan pada usia yang lebih muda.

Peneliti memeriksa rekam data dari hampir 5 juta anak di California selama tahun 1990 dan 1999. Dalam rentang waktu ini, angka kejadian autisme meningkat sebesar 600 persen di seluruh negara bagian.

Studi menemukan, setiap pertambahan usia lima tahun, risiko perempuan memiliki anak autisme meningkat sebesar 18 persen. Artinya, perempuan yang melahirkan di usia 40 atau lebih berisiko 50 persen lebih besar memiliki anak dengan autisme dibandingkan perempuan yang melahirkan di usia antara 25 dan 29, dan berisiko 77 persen lebih besar memiliki anak autisme dibandingkan perempuan yang melahirkan sebelum usia 25.

Berbeda dengan studi sebelumnya yang menunjukkan peningkatan risiko ayah yang lebih tua memilki anak autisme, penelitian ini tidak menemukan hubungan antara autisme dan usia ayah, kecuali satu pengecualian, laki-laki lebih tua memiliki anak dengan istri yang jauh lebih muda.

Laki-laki berusia di atas 40 yang memiliki anak dengan perempuan di bawah usia 30 berisiko 60 persen lebih besar memiliki anak dengan autisme dibandingkan laki-laki usia 25 hingga 29 yang memiliki anak dengan perempuan muda.

Akan tetapi, usia ibu bukan satu-satunya faktor yang memicu anak dengan autisme. Geraldine Dawson dari Autism Speaks memuji peneliti karena menggunakan data yang begitu besar untuk mengungkap efek usia orang tua terhadap risiko autisme. Akan tetapi, dia juga mengingatkan agar para ibu tidak perlu cemas.

"Kita perlu melihat temuan ini secara menyeluruh," terang Dawson, seperti dikutip situs healthday.com."Studi ini penting, tapi peningkatan kasus autisme tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja. Kita akan menemukan faktor-faktor lainnya, dan usia ibu yang lebih tua merupakan salah satu di antara banyak faktor tersebut." (IK/OL-08)

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/02/11/2157/2/Ibu-40-Tahun-Berisiko-Lahirkan-Anak-Autis
Read more ...

Blokade Blok Cepu

Kamis, 11 Februari 2010 | 8:32 WIB

Keracunan 9 Warga Dibawa ke RS

Bojonegoro - SURYA- Sembilan warga keracunan gas saat sedang melakukan pemblokadean akses jalan menuju ladang minyak Blok Cepu di Desa/Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Akibatnya, mereka harus dilarikan ke UGD RSUD Bojonegoro, Rabu (10/2).

Warga yang menjadi korban gas berbau menyengat itu adalah; Marji, 37; Imam Syafii, 25; Dimyati, 25; Saifuddin, 27; Sudirman, 21; Tarmuji, 25; Waras, 24; Arifin, 27 dan Didik, 25. Semuanya warga Dusun Cemlokorejo, Desa Gayam, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, yang ikut memblokade akses jalan sebelah barat proyek Gas Oil Separation Plant (GOSP) atau jalan menuju Lapangan Banyuurip, di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.

Peristiwa keracunan itu terjadi, sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu warga yang sedang menggelar aksi menuntut ganti rugi tunai, tiba-tiba mual dan pusing serta muntah-muntah setelah mencium bau tidak sedap yang diduga berasal dari ladang pengeboran minyak PT Exxon Mobil yang dikelola Mobil Cepu Ltd (MCL). “Karena tidak kuat, saya sempat muntah-muntah,” terang Imam Syafii, salah satu korban.

Khawatir terjadi sesuatu, sembilan warga yang diduga keracunan itu langsung dilarikan ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Sesampai di sana, para korban langsung mendapat perawatan di UGD rumah sakit milik Pemkab Bojonegoro tersebut. “Semua telah menjalani perawatan. Memang, keluhan dari para pasien adalah mual dan pusing,” terang Thomas Djaja, Humas RSUD Bojonegoro. Tapi, sekitar pukul 15.30 WIB, para korban sudah membaik dan diperbolehkan pulang.

Terpisah, Eksternal Relations Manager MCL, Deddy Afidick ketika dihubungi melalui ponselnya tidak bersedia menjawab. Ia hanya membalas dengan pesan singkat (SMS) bahwa sedang ada rapat. “Tolong SMS dulu, saya sedang ada rapat,” tulis Deddy melalui SMS-nya. Tapi, dia juga tidak bersedia membalas ketika dimintai konfirmasi mengenai perkara ini melalui SMS.

Sementara itu, pemblokadean akses jalan menuju GOSP masih terus dilakukan warga sejak dua hari terakhir. Ada empat titik jalan yang diportal oleh warga hingga kemarin, yakni dua titik jalan di Desa Brabuhan dan satu titik di Desa Gayam. Keduanya masuk Kecamatan Ngasem. Selain itu, jalan di Dusun Ngaglik, Desa Katur, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro.

Pemblokadean ini dilakukan warga untuk menuntut kompensasi tunai dari MCL selaku operator Blok Cepu dalam kasus keracunan gas yang menimpa warga beberapa waktu lalu. “Selama tuntutan kami tidak dipenuhi, pemblokiran akan terus kami lakukan,” terang Supolo, koordinator aksi.nst31

http://www.surya.co.id/2010/02/11/blokade-blok-cepu.html
Read more ...

Aceh Tengah Raih Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik

11 Februari 2010, 09:17

* Juga Kabupaten Pidie

TAKENGON - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah ditetapkan sebagai salah satu dari 32 kabupaten/kota di Indonesia yang meraih anugerah Citra Bhakti Abdi Negara yakni penghargaan pelayanan publik terbaik dari Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) RI tahun 2009. Penghargaan tersebut direncanakan akan diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Bupati Aceh Tengah, Ir H Nasaruddin MM di Istana Negara Jakarta, Kamis (11/2).

Kabag Humas Pemkab Aceh Tengah, Drs Windi Darsa MM, Rabu (10/2) mengatakan, berdasarkan surat Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor: B/270/S.PAN-RB/2/2020 tanggal 3 Pebruari 2010, Kabupaten Tengah merupakan kabupaten/kota yang meraih penghargaan pelayana publik terbaik tahun 2009 dan diundang untuk memerima penghargaan itu di Istana Negara.

“Anugerah ini diberikan sebagai apresiasi terhadap kinerja pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota se-Indonesia untuk merangsang peningkatan pelayanan publik tersebut. Di Provinsi Aceh, selain Aceh Tengah piagam penghargaan tersebut juga diraih Kabupaten Pidie,” katanya.

Bagi pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, penghargaan dari pemerintah di bidang pelayanan publik ini diberikan atas langkah nyata antara lain melalui berbagai kebijakan perbaikan di bidang pelayanan publik, juga merupakan apresiasi sekaligus motivasi dalam rangka meningkatkan pelayanan publik guna mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) di daerah.

Disebutkan Windi, pada tanggal 14 Oktober 2009 tahun lalu tim penilai dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang diketuai Drs Bambang Anom hadir ke daerah tersebut. Tim itu sekaligus melakukan kroscek ke lapangan terhadap mekanisme dan sistem pelayanan pemerintah kepada masyarakat, seperti RSU Datu Beru Takengon, Dinas Mobilitas Penduduk dan Cacatatan Sipil, Kantor Perizinan Satu Pintu, Kantor Camat Bebesen, SMP Negeri 10 Takengon serta sejumlah sarana publik lainnya di Kabupaten Aceh Tengah.

Dikisahkan Windi, kala itu tim melakukan penilaian terhadap enam elemen yakni kebijakan deregulasi dan debirokratisasi pelayanan publik, kebijakan peningkatan partisipasi masyarakat, kebijakan pemberian penghargaan dan penegakan disiplin, pembinaan teknis terhadap unit pelayanan publik, kebijakan unit pelayanan publik, serta terakhir pengembangan manajemen pelayanan yang ada pada masing-masg institusi. “Dari elemen yang dinilai ini, ternyata Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah masuk dalam katagori baik terhadap kinerja pelayanan publik pemeritah kabupaten/kota tahun 2009,” pungkasnya.

Pidie juga
Sementara itu Wakil Bupati Pidie, Nazir Adam SE yang ditanyai Serambi via ponsel tadi malam, mangakui Pemkab Pidie juga meraih Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik dari Menpan. “Benar, Alhamdulillah Pidie juga mendapat penghargaan serupa. Bahkan Bupati bersama Sekda sudah berangkat ke Jakarta, untuk menerima penghargaan tersebut langsung dari Presiden SBY,” kata Nazir Adam.(min/usb)

http://www.serambinews.com/news/view/23870/aceh-tengah-raih-penghargaan-pelayanan-publik-terbaik
Read more ...

Jamkesmas Banyak Tak Tepat Sasaran

Rabu, 10/02/2010 16:35 WIB

Vera Farah Bararah - detikHealth

Jakarta, Program Jaminan Kesehatan pada Masyarakat (Jamkesmas) banyak yang tidak tepat sasaran. Masih banyak orang yang seharusnya berhak, justru tidak mendapatkan dana bantuan ini.

"Keanggotaan dari Jamkesmas ditetapkan oleh keputusan bupati atau walikota, jadi tidak ada anggota Jamkesmas yang mendaftar. Tapi memang sampai saat ini masih banyak yang tidak tepat sasaran," ujar Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (PPJK) drg. Usman Sumantri, MSc dalam acara dalam acara press briefing Jamkesmas dan obat generik di gedung Depkes, Jakarta, Rabu (10/2/2010).

Usman menuturkan jika ada rumah sakit yang menolak menerima pasien Jamkesmas, sebaiknya harus ditelusuri terlebih dahulu apa penyebabnya. Apakah karena sudah overload ruangannya atau karena faktor lain, karena kebijakan yang dilakukan rumah sakit saat ini sudah bagus.

Sepatutnya program jamkesmas ini harus tepat sasaran, jika terjadi penyimpangan atau adanya calo maka harus ditindaklajuti. Apabila calo yang ada dilapangan berasal dari internal, maka harus diberikan saksi administratif. Tapi jika berasal dari luar harus diusut oleh polisi dan kalau yang menerima bukan orang yang berhak, maka Jamkesmas harus dibatalkan.

Semua rakyat yang berobat sebenarnya berhak untuk mendapatkan bantuan, baik itu rakyat miskin maupun rakyat menengah yang penghasilannya hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari saja.

"Jika ada yang mau komplain baik dari masyarakat ataupun pasien bisa menghubungi telp 500567, kalau bisa langsung ditangani atau kalau harus diurus terlebih dahulu akan diserahkan ke bagian pelayanan medik," ujar sekretaris jenderal Depkes dr. Ratna Rosita Hendardji, MPHM.

Berdasarkan hasil pelaporan dari masyarakat, kini sudah ada beberapa rumah sakit yang bersedia mengembalikan uang pasiennya setelah dinyatakan bahwa pasien tersebut memiliki kartu jamkesmas.

Jamkesmas ini adalah implementasi awal dari pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang sudah diamanatkan dalam UU nomor 40 tahun 2004. Dulunya program ini bernama ASKESKIN yang dikelola oleh PT Askes.

Usman menuturkan hingga saat ini jumlah peserta dari Jamkesmas sebanyak 19,1 juta rumah tangga miskin, jika setiap rumah tangga terdiri dari 4 orang maka secara total ada 76,4 juta jiwa pesertanya.

Pada intinya pelayanan dari Jamkesmas ini bersifat komprehensif sesuai dengan kebutuhan dasar medisnya, baik untuk rawat jalan ataupun rawat inap di puskesmas serta 954 rumah sakit yang terdiri dari rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta.

Jamkesmas ini bisa digunakan untuk semua penyakit kecuali pemeriksaan general check up, kosmetik dan kegiatan massal seperti sunatan massal atau operasi bibir sumbing gratis.

(ver/ir)

http://health.detik.com/read/2010/02/10/163500/1296906/775/jamkesmas-banyak-tak-tepat-sasaran
Read more ...

Makin Banyak Penyakit Mirip "Bilqis" Ditemukan

10/02/2010 09:02

Liputan6.com, Makassar: Penyakit yang diderita bocah bernama Bilqis Anindia Passa yaitu atresia bilier atau kerusakan empedu ternyata juga menimpa sejumlah bocah di berbagai daerah. Faktor ketiadaan biaya membuat mereka belum tertangani dengan baik.

Bocah bernama Abdi Muhammad Rizki asal Makassar, Sulawesi Selatan, divonis menderita kerusakan empedu. Perut Abdi membesar. Kulit dan mata bocah berusia di bawah lima tahun ini juga berwarna kuning. Keluarga Abdi hanya pasrah. Keluarga tak memiliki biaya untuk melakukan pengobatan.

Tak hanya di Makassar, di Gorontalo, penyakit atresia bilier juga diderita seorang bayi. Ismail Daud, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Bone Bolango dengan kondisi perut yang terus membesar. Di usia hampir 10 bulan, Ismail belum dapat duduk sempurna layaknya bayi lain seusianya.

Menurut dokter, penyakit yang diderita Ismail tak dapat ditangani di Gorontalo dan harus dirujuk ke luar daerah. Ibu Ismail bukannya tidak berusaha. Namun karena ketiadaan biaya kini ia hanya bisa pasrah. Keluarga berharap ada dermawan yang terketuk hatinya untuk membantu.(JUM)

http://kesehatan.liputan6.com/berita/201002/263083/Makin.Banyak.Penyakit.Mirip.Bilqis.Ditemukan
Read more ...

Harga Pakan Naik, Tak Sebanding Harga Susu

Kamis, 11 Februari 2010 | 03:23 WIB

BANDUNG, KOMPAS - Peternak sapi perah di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mengeluhkan kenaikan harga pakan konvensional, sementara pakan alternatif, seperti ongok atau ampas tahu dan ketela, juga naik.

Tingginya biaya produksi tersebut tidak sebanding dengan harga beli susu oleh koperasi yang anjlok sejak akhir Januari.

Danuri (54), peternak susu di Cisarua, Lembang, Rabu (10/2), mengatakan, harga konsentrat sejak awal Desember naik dari Rp 1.000 menjadi Rp 1.300- Rp 2.000 per kilogram. Sementara harga pakan rumput yang semula Rp 300-Rp 500 menjadi Rp 600-Rp 800 per kilogram.

”Biaya pakan semakin mahal. Mau pakai pakan alternatif juga susah mendapatnya. Kalaupun ada, harganya tinggi,” ujar Danuri.

Awaludin (58), peternak sapi perah di Desa Pasirhalang, Cisarua, Bandung Barat, menuturkan, harga pakan alternatif, seperti ongok atau ampas ketela dan tahu, mencapai Rp 18.000 per karung setara dengan 25 kg. Dua bulan lalu harga ongok masih Rp 9.000 per karung. Tingginya harga ongok sangat membebani peternak.

”Pakan ongok delapan ekor sapi menghabiskan 70 karung ampas tahu untuk 15 hari. Ampas tahu yang sebagian besar disuplai dari Cibuntu digunakan sebagai makanan tambahan selain rumput,” ujarnya.

Tingginya harga pakan ternak konsentrat diakui Ketua Pengawas Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU), Jawa Barat, Jajang Sumarna. Menurut dia, belum turunnya harga konsentrat karena masih tingginya harga sembilan bahan baku pembuatannya, misalnya dedak yang harganya mencapai Rp 1.700 per kg. Pada musim hujan, dedak juga sulit didapat. ”Kalau ada, juga harus bersaing dengan peternak ayam,” ujarnya.

Harga pakan yang tinggi tersebut sangat membebani para peternak sapi perah. Awaludin mengungkapkan, biaya pemeliharaan empat sapi miliknya Rp 132.500 per hari. Untuk itu, jika ingin impas, harga beli susu dari koperasi seharusnya Rp 3.600 per liter. Namun, harga beli susu dari koperasi saat ini maksimal hanya Rp 3.100 per liter.

Harga susu turun

Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jawa Barat Dedi Setiadi membenarkan kesulitan peternak tersebut. Meski demikian, pihak koperasi tidak bisa berbuat banyak karena harga beli ke peternak juga tergantung dari harga jual susu ke industri pengolahan susu (IPS).

Dedi mengaku, pihaknya bukannya belum pernah memperjuangkan kenaikan harga susu. Awal Januari, GKSI telah mengajukan kenaikan harga susu sebesar 10 persen kepada pihak IPS.

”Namun, saat itu harga susu dunia justru turun dari 3.600 dollar AS per metrik ton menjadi 2.800 dollar AS per metrik ton. Akibatnya, harga pembelian susu ke peternak juga harus turun,” ujarnya.

Saat ini pihak koperasi membeli susu sapi segar dari peternak dengan harga berkisar Rp 2.800- Rp 3.400 per liter, tergantung dari kualitas. Adapun pada akhir tahun lalu harga pembelian susu bisa mencapai Rp 3.600 per liter. (GRE)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/02/11/03230944/harga.pakan.naik.tak.sebanding..harga.susu.
Read more ...

Pemkot Harus Perhatikan Kenaikan Bako

Thursday, 11 February 2010 11:14

MANADO—Kenaikan bahan pokok makin meresahkan. Warga Manado mengeluhkan harga beras yang naik menjadi Rp8.000. “Sebelumnya Cuma Rp6.000 sampai Rp7.000 tapi sekarang sudah naik Rp8.000,” kata Syane, warga Mahakeret.
Yang meresahkan, harga gusir pun sejak kenaikan pada Desember lalu, tidak ada penurunan. “Sekarang harga gula sudah naik hingga Rp10.500, dan belum turun sejak Desember,” tambah Ina.
Ini langsung ditanggapi Wakil Ketua Komisi D DPRD Manado, H Amir Liputo. “Pemerintah harus memperhatikan harga bahan pokok. Di sini perlu ada peran pemerintah untuk menjaga agar harga bahan pokok tidak melambung,” kata Liputo, kemarin.
Komisi D yang membidangi kesejahteraan ini, kata Liputo, sudah menerima banyak keluhan dan aspirasi masyarakat. “Kenaikan ini tentu sangat memberatkan warga apalagi mereka yang penghasilannya pas-pasan. Jadi tolong pemerintah memperhatikan hal ini,” tandas Liputo. (gyp)

http://www.mdopost.com/
Read more ...

Cara Mengetahui Obat Generik

Rabu, 10/02/2010 17:30 WIB

Vera Farah Bararah - detikHealth

Jakarta, Banyak pasien yang mengeluh sudah minta resep obat generik tapi biaya obat yang harus dikeluarkan tetap mahal. Bagaimana cara mengetahui bahwa obat tersebut adalah obat generik?

Pemerintah sendiri menggalakkan pemakaian obat generik karena harga obat generik lebih murah namun tetap memiliki efek atau khasiat yang sama.

"Semakin luas penggunaan obat generik di masyarakat, maka diharapkan nantinya obat generik bisa menjadi barometer yang dapat mempengaruhi harga obat-obatan lain. Karena saat ini kita tahu harga obat terbilang mahal," ujar Dra. Sri Indrawati, Apt. M.Kes, Dirjen Bina farmasi dan Alat Kesehatan Depkes, dalam acara press briefing jamkesmas dan obat generik di gedung Depkes, Jakarta, Rabu (10/2/2010).

Indrawati menuturkan ada beberapa obat generik yang bisa didapatkan langsung di apotek dan juga ada beberapa obat yang harus menggunakan resep dari dokter seperti antibiotik atau obat keras.

Tapi yang pasti masyarakat tak perlu khawatir dengan khasiatnya, karena obat generik tetap memiliki efek yang sama dengan obat lainnya akibat kandungan zat aktif dan cara produksinya sama. Yang membuat harga obat generik murah adalah karena tak perlu mengeluarkan biaya untuk melakukan promosi.

Indrawati memberikan beberapa langkah untuk membedakan antara obat generik atau obat non-generik, yaitu:

1. Obat generik biasanya dijual dengan menggunakan nama kimia atau nama zat aktifnya, misal parasetamol untuk obat sakit kepala atau amoxicillin untuk antibiotik.
2. Terdapat logo obat generik pada kemasan obat tersebut.
3. Kemasan dari obat generik ini sangat sederhana, tidak seperti obat bermerek yang menggunakan kemasan warna warni dan menarik perhatian orang.
4. Pada obat generik biasanya orang sudah langsung tahu apa isi dari obat tersebut, sedangkan pada obat bermerek seseorang harus melihat komposisinya terlebih dahulu.

"Hal terpenting adalah masyarakat harus berani untuk meminta resep obat generik pada dokternya dan tidak perlu merasa khawatir," ujar Indrawati yang mengambil magister kesehatan di UI ini.

Indrawati menjelaskan samapai saat ini belum ada perbedaan kisaran harga yang pasti antara obat generik dengan obat bermerek karena ada yang bedanya sedikit tapi pada beberapa obat perbedaan harga obatnya sangat tinggi.

Tugas lain yang harus dijalankan adalah masyarakat memahami dengan baik bahwa ada obat yang harganya murah dengan kualitas baik atau tidak jelek. Sehingga akan dilakukan pelayanan dan pembinaan pada masyarakat dengan melibatkan bantuan puskesmas atau jasa pelayanan medis lainnya, lewat berbagai media dan juga acara-acara talkshow.

Apotek, rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lain yang melayani penyaluran obat generik harus menggunakan harga eceran tertinggi (HET) sebagai harga patokan dan dilakukan sesuai dengan undang-undang yang ada. Diharapkan dengan adanya rasionalisasi harga obat ini, maka obat generik bisa tersedia di seluruh pelosok daerah dengan harga yang terjangkau.

Agar produsen farmasi mau mendistribusikan obatnya maka dilakukan regionalisasi daerah dengan harga yang berbeda untuk setiap pembagian regional. Harga ini ditetapkan agar tidak ada obat generik yang harganya di bawah harga produsen.

"Agar produsen farmasi mau menyediakan obat generik ke daerah-daerah pelosok, maka biaya distribusinya berbeda untuk tiap regional. Untuk regional 2 maksimal 2 persen, regional 3 maksimal 10 persen an untuk regional 4 maksimal 20 persen," ujar sekretaris jenderal Depkes dr. Ratna Rosita Hendardji, MPHM .

Pembagian regional ini adalah:
Regional 1: DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, Lampung dan Banten.
Regional 2: wilayah Sumatera dan NTB.
Regional 3: wilayah Kalimantan, Sulawesi dan NAD.
Regional 4: NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

"Karena itu kami melakukan penilaian kembali dan rasionalisasi harga obat generik dengan mengkaji 453 item obat generik, yaitu sebanyak 106 obat generik mengalami penurunan harga, 33 item (sekitar 7 persennya) mengalami kenaikan harga rata-rata sebesar 2,2-3 persen dengan kenaikan tertinggi sebesar 30 persen dan sebanyak 314 obat generik tidak mengalami perubahan harga," ungkap Indrawati.

(ver/ir)

http://health.detik.com/read/2010/02/10/173040/1296960/766/cara-mengetahui-obat-generik
Read more ...

Waspadai Obat Kuat Racikan

Kamis, 11 Februari 2010 | 8:38 WIB

Surabaya - Surya- Anda suka mengonsumsi obat kuat, pegal linu, dan penurun berat badan? Waspadalah, karena di Surabaya dan sekitar saat ini banyak beredar obat-obatan jenis itu yang ternyata isinya hasil racikan home industry milik Andreas, 43, warga Jl Asem Jajar, Surabaya.

Tentu saja obat-obat yang berlabel persis produk asli itu bisa mengancam keselamatan konsumen, karena tidak melalui penelitian maupun pemeriksaan Dinkes. Andreas digerebek polisi, Selasa (9/2) malam. Dari tangan tersangka, jajaran Polwiltabes Surabaya menyita 48 pak obat kuat king cobra kapsul, sembilan pak king cobra serbuk, 10 pak menjangan, dan 37 pak kuat blue magic.

Selain itu juga tujuh pak obat penurun berat badan sexy alami, 13 pak cap long, 24 pak super X, 29 pak casanova, 31 cap Singa. Juga, 19 bungkus bahan baku jamu penambah stamina dan pegal linu yang belum dikemas.

Kasat Reskrim PolwiltabesSurabaya, AKBP Anom Wibowo ,didampingi Kanit Idik V, AKP Hendri Umar menjelaskan, tersangka adalah pemilik UD Anugerah Jaya yang bergerak di bidang jual beli sepatu sandal. Sejak lima bulan lalu, tersangka membuka usaha lain, yakni memperdagangkan barang berupa obat-obatan dan jamu.

Obat yang diperdagangkan itu mulai obat penambah vitalitas laki-laki dan obat diet untuk kaum perempuan. Tersangka tidak memiliki SIUP dan Tanda Daftar Industri (TDI). Dia akan dijerat Pasal 40 Ayat 1 jo Pasal 80 Ayat 4 huruf b UU RI/23/1992 tentang Kesehatan dan Pasal 8 Ayat 1 Huruf a, b, d, g, jo Pasal 62 Ayat 1 jo Pasal 62 Ayat 1 UU RI/8/1999 tentang Perlindungan Konsumen.

Menurut Hendri, obat kuat dan diet yang dijual dan diproduksi tersangka sangat merugikan kesehatan konsumen. Pasalnya, tersangka tidak menggunakan komposisi saat meracik obat atau jamu. “Bisa jadi yang diserang adalah ginjal konsumen atau organ vital lainnya,”tuturnya, Rabu (10/2).

Hendri tak bisa menyebut bahan baku obat. Dia hanya menyatakan bahan baku masih diteliti di laboratorium. Ia mengaku membeli dari seseorang di Taman Bungkul. King cobra, casanova, long, menjangan, super X, blue magic, dan singa dibeli seharga Rp 35.000 isi 10 butir. Barang itu kemudian dijual lagi oleh tersangka Rp 45.000.

Cap Singa dibeli seharga Rp 21.000 dijual Rp 25.000. Sedang obat penurun berat badan sexy alami dibeli seharga Rp 14.500 dijual Rp 16.500. “Saya hanya membeli dan menjual. Darimana barang itu, saya tidak tahu,” tutur tersangka.

“Hak tersangka untuk berdalih. Tapi, kami menduga tersangka akan memproduksi sendiri. Bahan baku dibeli di Jl Panggung dan dikemas dalam bentuk kapsul,” papar AKP Hendri. nmif

http://www.surya.co.id/2010/02/11/waspadai-obat-kuat-racikan.html
Read more ...

Listrik Masuk, Masyarakat Gembira

Rabu, 10/02/2010 20:31 WIB

Ikhwan Salim - Posmetro Padang

Setidak masyarakat Dusun Kacuali, Jorong Labuang, Kecamatan Candung, Kabupaten Agam bisa meras gembira, sebab semenjak Senin (8/2) dusun mereka sudah dialiri listrik yang sudah lama didambakan. Selanjutnya, dengan sudah dialiri listrik kerumah penduduk, Rabu (10/2) pengaliran lstrik secara resmi dilakukan oleh Camat Candung Monisfar S Sos.

Sebagai pertanda menyalanya secara resmi listrik di daerah itu, seluruh masyarakat berkumpul dalam sebuah Mushalla mendengar arahan dari beberapa pihak tekait tentang pemakaian listrik termasuk keamanan mengidarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Dalam sambutannya Walinagari Candung Koto Laweh T Dt Pangeran menyampaikan rasa gembiranya, sebab satu-satunya dusun didaerahnya yang sudah mendambakan adanya listrik, sekarang sudah terkabulkan. Sebab, selama 64 tahun Indonesia merdeka dan khusus di daerah Candung, itu satu-satunya dusun yang belum aliran listrik dan baru terwujud baru dua hari ini.

Kampung Kami Sudah Terang

Sekaitan dengan masuknya listrik ke Dusun Kacuali, salah seorang masyarakat Erni (36) yang diminta tanggapannya sangat bergembira sekali, sebab seumur hidupnya di daerah itu, baru kali itu mendapatkan listrik dan untuk selanjutnya. Dengan adanya listrik tersebut, sudah pasti pengeluarannya akan jauh berkurang.

Sebab, selama ini dia memakai genset harus mengeluarkan untuk bensin Rp 10 ribu untuk satu malam dan itu juga hanya sampai setengah malam, dan kalau sampai pagi sudah pasti akan lebih, bisa menghabiskan lima liter bensin. Walaupun untuk masuknya dengan 900 wat harus membayar Rp 1,8 juta.

"Dengan adanya listrik ini, kami sudah bisa meras senang, walaupun harus banyak mengeluarkan uang untuk pemasangan, tapi itu hanya satu kali dan untuk membayar per bulan, sudah pasti tidak akan sebanyak beli bensin. Selanjutnya, kalau memang ada rezeki kami juga akan bisa beli TV yang lebih besar, sebab selama ini hanya TV 14 inchi, dan itu juga nonton paling lama sampai pukul 10 malam. Pokoknya banyak senangnya lah,"ungkap Erni dengan nada gembira. [*]

http://www.padang-today.com/?today=news&id=13541
Read more ...

Orangtua Eka Berharap Nasibnya Sebaik Bilqis

Kamis, 11 Februari 2010, 09:43 WIB

Warna kuning di tubuh Eka sudah terlihat sejak lahir.

VIVAnews - WAJAH pucat Eka akan membuat siapa pun merasa iba. Kedua bola matanya yang biasanya membuat gemas, kini menguning. Tak hanya itu, hampir seluruh kulitnya juga menguning.

“Biasanya, setiap malam tiba Eka pasti terbangun. Ada gata-gatal seperti biduren di tubuhnya, itu yang mungkin membuat dia sulit tidur,” ujar Sunarti sambil menimang-nimang Eka dalam gendongannya di RSSA Malang.

Sang ibu mengakui, sebenarnya warna kuning di tubuh Eka sudah terlihat sejak lahir. Warna ini sempat menghilang setelah Eka dibawa berobat ke rumah sakit. Namun tak sampai seminggu, kulit Eka kembali menguning. Sunarti ingat betul perawat sudah pernah memberitahunya bahwa Eka mengalami gangguan pada saluran empedunya.

Setelah ramai-ramai liputan terhadap Bilqis Anindya Passa, penderita atresia bilier asal Jakarta, Sunarti makin paham apa yang diderita anaknya.

Merasa sudah pernah berobat ke dokter dan tidak sembuh, Solihin dan Sunarti ganti melirik pengobatan alternatif. Dua tabib di daerah Lawang dan Kromengan, Kabupaten Malang mereka datangi. “Berkat jamu dari tabib, Eka sempat sembuh,“ kata Sunarti saat ditemui beberapa waktu lalu.

Sayang, lagi-lagi kondisi membahagiakan itu tak berlangsung lama. Beberapa hari kemudian tubuh Eka kembali menguning. Sejak itu, puluhan ahli sudah pengobatan alternatif dijalani bayi malang itu. “Biaya yang kami keluarkan tidak sedikit. Malah ada tabib yang biaya pengobatannya mencapai Rp 600.000 sekali berobat,” kata Sunarti.

Pengobatan bagi Eka bukanlah hal yang ringan bagi Solihin dan Sunarti. Pekerjaan Solihin sebagai buruh tani biasa tak menghasilkan banyak uang. “Biaya yang selama ini kami keluarkan pun banyak dibantu kerabat dan teman,“ kata Solihin. “Semoga kali ini biayanya (perawatan di RSSA) bisa gratis,“ harapnya.

Meski tidak semasif bantuan bagi Bilqis, Eka dan kedua orangtuanya kini bisa sedikit berharap. Mulai banyak orang merasa iba pada Eka dan melakukan gerakan menolongnya. Puluhan jurnalis di Kota Malang, misalnya, mengadakan pengumpulan dana bagi pengobatan Eka. Hasil aksi spontanitas ini langsung diberikan kepada orangtua Eka di RSSA.

“Kami tergerak untuk melakukan ini sekaligus untuk memperingati hari pers nasional. Jadi yang dilakukan teman-teman adalah aksi spontanitas ketika mengetahui Eka Putra Prasetya dirujuk ke RSSA Malang,” ujar Eko Nurcahyo, ketua PWI Malang yang mengkoordinasi aksi simpati.

Dengan membawa dua kotak sumbangan dan beberapa lembar poster berisi ajakan bersimpati untuk Eka, para jurnalis ini berkeliling intansi pemerintah dan swasta. Kantor DPRD Kota Malang dan Balaikota tak luput jadi sasaran.

Selain wartawan di Malang, sumbangan bagi Eka juga digalang komunitas pembaca media online. Hingga kemarin mereka sudah mengumpulkan Rp 8,726 juta. "Keesokan harinya akan kami serahkan ke orangtua Eka Putra," kata Achmad Lutfi, koordinator aksi.

Warga Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang ini sempat kaget dan terharu ketika ditemui para jurnalis yang menyerahkan dana bantuan.

Meski memiliki kesamaan ciri fisik dengan Bilqis, namun penyakit pasti yang diderita Eka belum diketahui. "Kami masih harus melakukan observasi lengkap, termasuk serangkaian pemeriksaan laboratorium dan foto. Untuk itu rumah sakit belum bisa menentukan jenis penyakit yang diderita Eka,” ujar Ahmad Baroghis, Kepala Humas RSSA.

Eka adalah balita kesekian yang diduga menderita atresia bilier. Para penderita kelainan empedu ini menyeruak ke permukaan berkat kegigihan keluarga Bilqis dalam mencari bantuan bagi transplantasi hati, satu langkah medis yang diyakini bisa menyembuhkan penyakit ini.

Bilqis, balita asal Kramat Sentiong, Jakarta, kini sudah mendapat banyak bantuan. Selain Kementerian Kesehatan yang berjanji menanggung biaya cangkok hatinya di RS Kariadi, Semarang, Bilqis juga masih memiliki cadangan sumber dana lain. Sumber dana ini tak lain adalah sumbangan masyarakat yang didapat melalui gerakan Koin Cinta Bilqis (KCB). Gerakan yang meniru Koin Peduli Prita ini sudah mengumpulkan dana sekitar Rp 1,5 miliar. Dana itu merupakan akumulasi dari bantuan langsung berupa uang tunai hingga dana di rekening KCB.

Selain Bilqis dan Eka, ada juga pasien atresia bilier lainnya. Seorang pasien asal Trenggalek mengalami hal yang sama. Beruntung, dia sudah dijadwalkan menjalani operasi di RSUD dr Soetomo Surabaya bulan depan. Sebuah perusahaan di Surabaya mau menanggung biayanya.

Nasib kurang beruntung dialami Abdulah Ichsanul Fikri. Bayi berusia 19 bulan ini malah hanya dirawat seadanya di rumah. Sejak usia 2 bulan, mata dan kulitnya menguning dan perutnya buncit. Sama seperti Eka, keterbatasan dana orangtuanya membuat Fikri hanya mendapatkan pengobatan alternatif.

Setelah parah, dia dirujuk ke RSCM Jakarta untuk menjalani serangkaian pemeriksaan. Orangtuanya yang berasal dari Desa Banteran, Sumbang, Banyumas, Jawa Tegah mengharap ada yang memberi bantuan pada mereka. Fikri dibawa ke Lembaga Kesehatan Cuma-cuma (LKC) di Jakarta untuk dirawat.

Melihat banyaknya pasien yang butuh pertolongan ini, Indonesia Corruption Watch (ICW) menganggap pemerintah terlambat bertindak. Peneliti senior ICW, Febri mengatakan ICW kecewa melihat kinerja pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan yang baru bergerak setelah masyarakat menggalang bantuan. Kasus Bilqis adalah cermin utamanya. Kementerian Kesehatan baru mengeluarkan pernyataan menggratiskan biaya operasi Bilqis setelah masyarakat menggalang dana melalui KCB.

“Kasus Bilqis menunjukkan dua hal. Pertama, masih adanya solidaritas masyarakat dengan mengumpulkan dana melalui program Koin Cinta Bilqis. Kedua, kurangnya kinerja pemerintah,“ katanya.

Febri berharap pemerintah dan Kementerian Kesehatan membangun jaringan dengan rumah sakit-rumah sakit sehingga saat ada masalah seperti Bilqis, pihak rumah sakit bisa langsung berhubungan dengan Kementerian Kesehatan. "Jangan mengombang-ambingkan masyarakat tentang masalah pembiayaan seperti ini," katanya.

Laporan: Anas Bahtiar
• VIVAnews

http://jatim.vivanews.com/news/read/128588-orangtua_eka_berharap_nasibnya_sebaik_bilqis
Read more ...

Tetapkan Tarif Sewa Menara

Kamis, 11 Februari 2010 | 03:59 WIB

Standar Tingkat Pelayanan Harus Dipenuhi

Jakarta, Kompas - Pemerintah diminta menetapkan ketentuan tarif sewa menara telekomunikasi untuk menjaga keberlangsungan layanan telekomunikasi yang didukung keberadaan menara. Apalagi, selama ini ada indikasi, menara telekomunikasi menjadi ”sapi perah” pihak tertentu.

Permintaan itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia Sarwoto Atmosutarno di Jakarta, Rabu (10/2).

Sarwoto menegaskan, menara adalah fasilitas dasar layanan telekomunikasi. ”Wajar bila dilindungi dengan penetapan tarif. Contohnya, penetapan tarif sewa, katakanlah tarif dari operator kepada penyelenggara menara atau tarif sewa tanah,” katanya.

Tarif sewa tersebut, lanjut Sarwoto, ditetapkan berdasarkan perhitungan yang wajar, yakni agar ada pengembalian investasi yang wajar. ”Lantas, diperhitungkan penyesuaian tarif sewa dengan inflasi,” ujarnya.

Seperti tarif jalan tol, penetapan tarif sewa menara bisa diatur berdasarkan undang-undang. Kenaikan tarif bisa dilakukan tiap dua tahun sekali berdasarkan nilai inflasi.

”Namun, inflasi yang digunakan bukan inflasi nasional, tetapi per provinsi,” kata Sarwoto.

Ia berpendapat, penetapan tarif oleh pemerintah pusat akan lebih adil. Jika diserahkan kepada pemerintah daerah (pemda), ada kecenderungan pemda memupuk pendapatan asli daerah sehingga dikhawatirkan penetapan tarif akan terlalu tinggi.

Penetapan tarif oleh pemerintah pusat juga disampaikan oleh Sutrisman, wakil dari PT XL Axiata Tbk di ATSI. ”Pernah terjadi, pemilik tanah di mana menara berdiri, setelah melihat perusahaan telekomunikasi untung, kemudian menaikkan sewa tanah berlipat ganda. Bila tak dipenuhi, menara harus dipindah dan perusahaan merugi,” katanya.

Menurut pengamat telekomunikasi Moch H Hendrowijono, pemda akan enggan melepaskan kewenangan menetapkan tarif sewa menara. ”Ini era otonomi daerah, butuh kemauan kuat dari pemerintah pusat untuk mengatur daerah. Belum lagi biaya di tiap daerah berbeda,” katanya.

Hendrowijono mengakui, memang banyak syarat yang harus dipenuhi dalam pembangunan menara. ”Supaya menara bisa terbangun, macam-macam permintaannya. Mulai dari masyarakat minta paving block di jalan kampung, minta dibangun taman kanak-kanak baru, sampai sumbangan 17 agustusan,” lanjutnya.

Memenuhi standar

Sementara itu, pihak ketiga yang ingin menaranya disewa oleh operator telekomunikasi, menurut General Manager Corporate Communication PT XL Axiata Tbk Febriati Nadira, harus memenuhi standar kesepakatan tingkat pelayanan (service level agreement).

”Operator juga ingin menyewa menara kepada pihak ketiga asal kualitasnya bagus. Yang terpenting, berkoordinasi dengan operator soal lokasi menara,” ujarnya.

Operator, lanjut Febriati, tidak menginginkan menara dibangun di lokasi dengan populasi pengguna seluler rendah.

Hendrowijono menambahkan, penyewaan menara, apalagi menara bersama, mampu menghemat belanja modal perusahaan telekomunikasi. Modal perusahaan dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan jaringan, khususnya di Indonesia timur.

Sarwoto menegaskan, penggunaan menara bersama adalah konsekuensi dari konsolidasi di antara perusahaan telekomunikasi. (RYO)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/02/11/03591667/tetapkan.tarif.sewa.menara
Read more ...

Minuman Berkarbonasi Picu Kanker Pankreas

Selasa, 09 February 2010, 10:27 WIB

LONDON--Sebuah hasil penelitian di bidang kesehatan mengungkapkan fakta menarik, mengonsumsi minuman berkadar gula tinggi bertalian erat dengan kanker.

Para peneliti percaya, minuman dengan kadar gula tinggi menaikan jumlah produksi insulin pada pankreas. Kenaikan itu kemudian disinyalir memicu terjadinya kanker.

Wakil Ketua Tim Peneliti asal Universitas Minnesota, Dr Mark Pereira mengakui bahwa masyarakat yang mengkonsumsi minuman berkarbonasi dalam batas wajar tetap saja akan menerima efek negatifnya.

"Tingginya kadar gula dalam minuman berkarbonasi memungkinkan terjadinya peningkatan produksi insulin dalam tubuh, peningkatan ini, menurut kami berkontribusi pada tumbuhnya sel kanker pada pankreas," tegasnya kepada Telegraph.co.uk, Senin (8/2) waktu setempat.

Meski jarang terjadi, kata Pereira, kanker pankreas terhitung mematikan. Hanya 5% dari masyarakat yang terdiagnosa terkena kanker pankreas yang mampu bertahan hidup

Riset terbaru yang digawangi Pereira dan kolega memakan waktu 14 tahun dengan melibatkan 60.524 pria dan wanita keturunan Tionghoa di Singapura. Dari penelitian itu, tercatat 140 kasus kanker pankreas.

Rata-rata sukarelawan diketahui mengkonsumsi dua kaleng atau lebih minuman berkarbonasi, dan 81% diantaranya mengalami peningkatan resiko kanker ketimbang yang tidak mengkonsumsi minuman berkarbonasi.

"Singapura merupakan negara dengan standar kesehatan terbaik. Persoalan pola makan dan belanja persis sama dengan yang terjadi di dunia barat," ujarnya.

Sementara itu, profesor Susan Myane daro Fakultas Kesehatan, Universitas Yale mengatakan hasil riset membangkitkan rasa ingin tahu tetapi disisi lain terdapat batasan yang seharusnya dipertimbangkan dalam bentuk interpretasi lain.

"Walaupun riset menemukan catatan resiko, penemuan ini hanya berdasar pada jumlah kecil dari kasus dan tidak terlihat adanya hubungan sebab-akibat atau tidak," tukasnya.

"Konsumsi minuman berkarbonasi di Singapura berhubungan dengan prilaku sehat termasuk merokok dan memakan daging, ini sesuatu yang tidak bisa kontrol secara akurat," pungkasnya.

Red: ririn
Reporter: cr2

http://www.republika.co.id/berita/103542/minuman-berkarbonasi-picu-kanker-pankreas
Read more ...

Cacing Parasit dalam Obat Diet

Rabu, 10/02/2010 16:00 WIB

Nurul Ulfah - detikHealth

Hongkong, Aneka ragam obat diet terus bermunculan. Baru-baru ini departemen kesehatan Hong Kong memperingatkan bahaya obat pelangsing dari China yang memakai cacing parasit. Cacing yang masuk melalui obat itu dipercaya bisa mengurangi berat badan karena memakan lemak di tubuh.

Orang yang ingin mengurangi berat badannya tak perlu mengurangi jumlah asupan makanannya karena si cacing dalam obat itu yang akan memakannya. Seperti itu kira-kira mekanisme kerja penurun obat penurun berat badan tersebut.

Produsen obat tersebut sengaja menambahkan telur cacing Ascaris ke dalam ramuan obatnya sebagai agen yang bisa mengurangi kelebihan lemak dalam tubuh. Setelah masuk ke dalam usus, cacing Ascaris itu bisa tumbuh hingga mencapai panjang 15 inci atau 38 cm dan bisa menghasilkan 200.000 telur setiap harinya.

Meski bisa mengambil lemak-lemak dalam tubuh, tapi departemen kesehatan Hong Kong menemukan kasus berbahaya akibat konsumsi obat tersebut. Selain mengurangi lemak, obat itu juga bisa menyebabkan sakit perut, mual-mual, diare bahkan kekurangan gizi (malnutrisi).

"Parasit yang masuk dalam tubuh bisa menyebabkan komplikasi usus yang serius bahkan bisa menyerang organ-organ penting lainnya seperti paru-paru," kata perwakilan departemen kesehatan Hongkong seperti dilansir Telegraph, Rabu (10/2/2010).

Cacing Ascaris bisa saja dibasmi dengan obat cacing, tapi jika kondisinya sudah sangat parah dan membahayakan, harus dilakukan operasi untuk mengangkat cacing tersebut dari tubuh.

Bisnis yang berhubungan dengan diet adalah bisnis besar dan laris di Hong Kong. Peningkatan jumlah penderita obesitas dan perubahan pola hidup seperti banyaknya makanan cepat saji, jam kantor yang panjang dan gaya kerja workaholic menjadikan obat penurun berat badan menjadi incaran 7 juta orang di sana.

Selain obat pelangsing berisi cacing, masih banyak obat diet lainnya seperti baju pemicu keringat, suntik pelarutan lemak hingga lilin pembakar lemak

Namun sebelum membeli obat-obat penurun berat badan, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter. Jangan mudah tertipu oleh klaim-klaim menyesatkan dari obat penurun berat badan. Tapi sebagus-bagusnya obat tersebut, masih lebih bagus berolahraga dan mengubah pola makan.(fah/ir)

http://health.detik.com/read/2010/02/10/160011/1296865/763/cacing-parasit-dalam-obat-diet
Read more ...

Ada Intervensi Atas Kasus Dumping Terigu?

Kamis, 11 Februari 2010, 08:56 WIB

VIVAnews - Memanasnya kasus dumping terigu Turki ditengarai karena adanya intervensi dari pihak tertentu.

Indikasi tersebut mencuat karena keputusan Menteri Keuangan untuk mengatur Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) atas impor terigu Turki, belum kunjung diterbitkan. Padahal, rekomendasi dari Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) telah disampaikan ke pemerintah sejak Desember 2009.

Dalam rekomendasinya, KADI menduga adanya dumping terigu asal Turki dan untuk itu perlu dikenakan BMAD. Ketua KADI Kementerian Perdagangan Halida Miljani menuturkan, berdasarkan investigasi ditemukan terigu impor dari Turki terbukti ada hubungan kausal dumping.

“Sekarang, penyelidikan atas dugaan dumping terigu dari Turki sudah selesai dan tinggal menunggu PMK (Peraturan Menteri Keuangan). Kami sudah memberikan rekomendasi ke Menteri Perdagangan yang juga telah menyampaikan kepada Menteri Keuangan. Meski yang dituduh ada tiga negara yakni Sri Lanka, Australia, dan Turki, namun yang terbukti ada hubungan kausal dumping hanya Turki,” kata Halida saat jumpa pers di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2010.

Untuk menentukan impor suatu negara terbukri dumping atau tidak harus memenuhi dua syarat, yakni aspek harga dan volume impor. Halida menjelaskan, memang dari segi harga terigu impor yang dihitung pada periode September 2007 hingga Oktober 2008, ketiga negara tersebut memenuhi syarat dinyatakan dumping.

Namun dari aspek volume, yang harus dihitung dalam periode tiga tahun (Oktober 2005 hingga Oktober 2008), terbukti hanya terigu Turki yang mengalami lonjakan signifikan, bahkan pada tahun 2008, pangsa pasarnya mencapai 35 persen. Sebaliknya, angka impor dari Australia dan Srilangka mengalami penurunan.

Dia menegaskan, permohonan pengajuan petisi dugaan dumping atas produk impor dapat dilakukan oleh satu perusahaan yang merasa dirugikan meski tidak mewakili hingga 50 persen industri domestik. Hal itu, kata dia, sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No 216/MPP/Kep/7/2001 tentang Perubahan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No 261/MPP/KEP/9/1996 tentang Tata Cara dan Persyaratan Permohonan Penyelidikan Atas Barang Dumping dan atau Barang Mengandung Subsidi.

“Saya yakin lebih dari 1.000 persen rekomendasi kami tidak melanggar ketentuan mana pun. Tidak ada peraturan yang mengharuskan suatu rekomendasi harus diputuskan kolegial sebelum dilaporkan ke Menteri Perdagangan. Pemohon bisa hanya mewakili 25 persen industri tidak harus 50 persen. Berdasarkan aturan WTO (organisasi perdagangan dunia) juga tidak harus 50 pesen,” ujar Halida.

Membantah adanya intervensi, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar menuturkan, pemerintah akan terus menjaga independensi pelaksanaan penyelidikan oleh lembaga KADI dan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI). Hal itu, kata dia, berlaku di seluruh negara.

“Pemerintah bertugas menjaga kemandirian dan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan peran KADI dan KPPI. Semua negara di dunia, apalagi anggota WTO pasti memahami mekanisme itu. Semestinya penyelidikan seperti dugaan dumping terigu itu tidak harus merembet ke isu lain. Jika ada sengketa, bisa saja mengajukan keberatan atas Indonesia kepada WTO,” kata Mahendra.

• VIVAnews

http://bisnis.vivanews.com/news/read/128568-ada_intervensi_atas_kasus_dumping_terigu_
Read more ...

Anak Meniru Pola Makan Orangtuanya

Rabu, 10/2/2010 | 22:36 WIB

KOMPAS.com - Seberapa sering Anda sebagai orangtua membawa anak-anak ke restoran
cepat saji untuk merayakan ulangtahun mereka? Atau memberikan es krim saat tangisannya tak juga berhenti? Tanpa disadari Anda sedang memanjakan anak dengan makanan yang bisa membuat anak kurang atau malah kelebihan gizi.

Padahal, seperti dikatakan dr Fiastuti Witjaksono, SpGK, dokter spesialis gizi klinik, orangtua harus jadi role model. "Anak itu kenal makanan dari orang tuanya. Kalau tidak kita kenalkan, mereka tak akan kenal," papar dr Fiastuti beberapa waktu lalu.

Menurutnya, orangtua sebaiknya tidak mengenalkan anak di bawah satu tahun dengan makanan bergaram, gula, atau penyedap rasa berlebih. Begitu pun dengan susu, sebaiknya kenalkan sejak awal dengan susu tanpa rasa (plain). Karena makanan seperti ini akan mempengaruhi rangsangannya terhadap makanan, yang berujung pada pertumbuhan yang tidak optimal, baik secara kualitas maupun kuantitas.

"Secara kuantitas anak harus terpenuhi gizinya. Namun perlu juga diperhatikan rangsangan terhadap pertumbuhan anak yang bisa didapatkan dari proses belajar makan, bersosialisasi atau lainnya dengan proses yang nyaman tanpa paksaan. Makin banyak rangsangan yang diterima oleh anak pastinya kemampuan otaknya untuk menerima dan bereaksi terhadap rangsangan akan terasah," papar dr Fiastuti, yang berpraktek di Semanggi Specialist Clinic.

Soal gizi dan makanan, dr Fiastuti melanjutkan jumlahnya harus cukup dan bukan lebih. Hindari makanan seperti es sirup, minuman bersoda, kalori tinggi, dan gorengan untuk menghindari anak dengan kelebihan kalori atau lemak. Jangan pula mengajari anak untuk menikmati junk food karena berlemak tinggi, bergaram tinggi, dan bergula tinggi.

Sangat mudah mengenali anak yang kurang gizi, yakni dari berat badan (cenderung turun dan atau tidak sesuai dengan perbandingan berat dan usianya), sulit bicara, dan kondisi tubuh yang kuyu (lemas). Jika sudah begini, artinya pertumbuhan anak Anda tidak optimal.

Ketegasan orangtua, terutama para ibu, dalam pilihan makanan, menjadi urusan penting. Para ibu dituntut menjadi lebih kreatif dan punya pengetahuan lebih untuk mengakali ini. Misalkan, hanya berikan cokelat seminggu sekali ketika anak berbuat baik selama tujuh hari tersebut. Anak menjadi tak kecanduan dengan makanan manis. Atau Anda punya cara lain yang lebih kreatif?

C1-10
Editor: din

http://female.kompas.com/read/xml/2010/02/10/22361138/Anak.Meniru.Pola.Makan.Orangtuanya
Read more ...

Tanggul Jebol PSDA Baru Kirim Surat

Thursday, Feb 11th 04:26:00 PM GMT

MAJALENGKA-Jebolnya tangul penahan banjir dan senderan penahan erosi di sepanjang bantaran sungai Cikeruh di Desa dan kecamatan Sukahaji menurut Kepala Dinas Penangulangan Sumber Daya air (PSDA) Kabupaten Majalengka Drs H Anso Hartono Msi di luar tangung jawab pihaknya.
Kewenangan perbaikan maupun pengawasan dan pengelolaan irigasi Cikeruh serta tanggul bendungan penahan banjir tersebut kata dia, merupakan kewenangan PSDA pusat. Meski demikian, sambung mantan Kadis Kimpraswil ini, pihaknya sudah berupaya mengajukan permohonan perbaikan kepada pihak PSDA pusat.
“Tangung jawab perbaikan maupun pengawasan tanggul penahan banjir di sungai Cikeruh bukan kewenangan PSDA kabupaten melainkan PSDA pusat. Jadi, saya tidak bisa melakukan langkah perbaikan karena menyalahi aturan. Namun demikian, untuk menjaga hal yang tidak diinginkan akibat jebolnya tanggul penahan banjir tersebut saya sudah mengirimkan surat pengajuan perbaikan ke pihak PSDA pusat,” jelasnya kepada Radar, kemarin (10/2) di kantornya usai mengikuti kunjungan bupati ke Sindangwangi.
Lebih lanjut secara umum kondisi 205 saluran dan irigasi yang ada di Kabupaten Majalengka saat ini masih cukup bagus dan berfungsi secara baik meski beberapa di antaranya mengalami kerusakan namun pada umumnya tingkatnya sangat kecil.(pai)

http://www.radarcirebon.com/metropolis/majalengka/2975-tanggul-jebol-psda-baru-kirim-surat.html
Read more ...

Jatah Raskin di Solok Selatan Turun Menjadi 13 Kg

Kamis, 11/02/2010 00:43 WIB

Nengsih Adeyaka - Padang Ekspres

Jumlah penerima bantuan beras bagi keluarga miskin di Kabupaten Solok Selatan tahun 2010 berkurang dari tahun sebelumnya. Ini disebabkan turunnya jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) bila ditinjau dari indikator keluarga yang dinyatakan berhak mendapat raskin. Jatah raskin juga berkurang hingga 13 kg per RTS.

"Kriteria RTS yang mendapatkan raskin, antara lain dilihat dari pendidikan, pekerjaan, serta minimal penghasilan. Ada RTS yang mana anaknya sudah bekerja. Jadi tidak masuk lagi sebagai penerima raskin," terang staf bagian Kesra sekretariat daerah Solsel, Fernando Ardiansyaf, saat ditemui di ruang kerjanya.

Catatan bagian Kesra, tahun ini penerima raskin sebanyak 9.699 RTS/RTM. Jumlah tersebut mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2009, yakni 9.923 RTS. Meski secara keseluruhan RTS di Solsel berkurang. Namun, angka tersebut tidak terjadi secara merata di masing-masing kecamatan. Ada tiga kecamatan, jumlah RTS-nya malah mengalami kenaikan.

Tiga kecamatan tersebut yaitu Pauhduo, Koto Parik Gadang Diateh (KPGD) dan Sangirbatanghari. Pada tahun 2009, penerima raskin di Pauhduo hanya 1.394 RTS. Tahun ini naik menjadi 1.571 RTS. KPGD, dulunya 1.569 RTS, bertambah menjadi 1.599 RTS. Sangirbatanghari tahun sebelumnya terdapat 1.032 RTS, tahun ini meningkat 1.228 RTS.

Sedangkan empat kecamatan lainnya jumlah penerima raskin (RTS) berkurang. Sangir berkurang sebanyak 158 RTS, Sangirjujuan sebanyak 299 RTS, Sangirbalaijanggo 101 RTS, Sungaipagu 69 RTS.

Penyaluran raskin untuk Januari 2010, kata Fernando, akan direalisasikan pada akhir Februari. Keterlambatan tersebut disebabkan karena molornya jadwal pembayaran daerah kepada Bulog.

Sementara itu, jatah raskin yang diterima warga setiap bulannya turun dibandingkan tahun 2009. Biasanya masyarakat yang tercatat sebagai RTS, mendapat jatah 15 kg per bulan. Sekarang, mereka hanya diberi Rp13 kg per bulan. [*]

http://www.padang-today.com/?today=news&id=13545
Read more ...

Terkait Wabah DBD Dinkes akan Dipanggil DPRD

Rabu, 10 Pebruari 2010

Palu – Banyaknya pasien demam berdarah yang terus dirawat di sejumlah rumah sakit di Kota Palu membuat anggota DPRD Kota Palu berencana akan memanggil Dinas Kesehatan untuk mendapatkan penjelasan .
Sekretaris Komisi I DPRD Kota Palu, Harjun H Arumbamba mengaku prihtin dengan mewabahnya demam berdarah. ‘’Rencananya akan memanggil instansi terkait mengenai persoalan ini dalam waktu dekat, karena beberapa kejadian mengenai DBD ini sampai mengakibatkan kematian. Kami akan pertanyakan nantinya pada instansi terkait tersebut sejauhmana penanganan yang telah dilakukan,” katanya.
Meski demikian, rencana pemanggilan Dinas Kesehatan Kota Palu ini masih harus dibahas lagi di internal komisi.
Anggota Komisi I, Ernawatie menyatakan, untuk penanganan yang terjadi luar biasa pihak telah menyetujui anggaran yang diajukan SKPD terkait, baik untuk RS Anuta Pura maupun Dinas Kesehatan (Dinkes) Palu.
“Anggaran untuk kejadian luar biasa bila terjadi sesuatu kita sudah sahkan pada pembahasan anggaran beberapa waktu lalu. Jadi anggaran itu tidak hanya pada DBD tapi kejadian lain juga bisa dipergunakan,” terangnya.
Untuk RS Anuta Pura masuk pada kegiatan EWS atau Early Warning System yang jumlahnya sebesar Rp40 juta. Begitupun di Dinkes Palu yang tercakup pada satu kegiatan sehingga kita harapkan anggaran tersebut terealisasi dengan baik.
Soal permintaan tingginya permintaan masyarakat untuk fogging, Ernawatie menegaskan memang pihak Dinkes belum bisa melakukan fogging. Apabila wilayah tersebut belum dilakukan penelitian, karena pihak Dinkes akan melihat apakah wilayah itu terjadi suspek atau tidak sehingga tidak sembarangan melakukan fogging.
“Karena bila sembarangan melakukan foging hanya mengikuti keinginan masyarakat saja tanpa ada kajian dulu, maka jentik nyamuk itu akan berpindah ke tempat lain begitu kata pihak dari Dinas Kesehatan, dan sebenarnya fogging ini hanya mematikan nyamuk yang besar saja tapi yang jentiknya tidak,” ujarnya.
Namun yang terpenting adalah bagaimana masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungannya. Dengan demikian dampak DBD dipastikan tidak akan terjadi. Jadi kesadaran kebersihan sangatlah penting. (Hady)

http://mediaalkhairaat.com/index.php?option=com_content&task=view&id=5788&Itemid=1
Read more ...

Kelengkapan Alat Pembobol ATM Bisa Dibeli di Toko

[ Rabu, 10 Februari 2010 ]

SEBAGIAN kelengkapan alat penyadap data kartu ATM bisa didapat dengan mudah di toko-toko sekitar kita. Untuk membeli, harganya tak terlalu mahal. Malah peralatan pembajak data itu bisa dirangkai dan dirakit sendiri.

Sindikat pembobol ATM yang beroperasi di Bali dan berbagai kota lain di tanah air hanya mengeluarkan dana Rp 7 juta untuk membelinya. ''(Peralatan itu) dibeli di Sim Lin, Singapura, seharga 1.000 dolar Singapura (sekitar Rp 6,6 juta) satu buahnya,'' jelas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang di PTIK, Jakarta, kemarin (9/2). Sim Lin merupakan pasar elektronik murah di Rochor Road, Singapura.

Edward menuturkan, informasi itu didapat dari Gunawan alias Yulius Ardan alias Hasan Gunawan, yang ditangkap petugas Bareskrim Polri Senin (8/2) pukul 23.10 di Perumahan Graha Tirta Bromelia Nomor 5, Waru, Sidoarjo.

Ketika Jawa Pos berkunjung ke Sim Lin akhir Januari lalu, pasar elektronik itu menyediakan aneka barang, seperti pusat perbelanjaan Glodok, Jakarta. Di Sim Lin, juga dijual berbagai produk elektronik Tiongkok dengan kualitas baik.

Harga-harga produk di Sim Lin juga sangat murah. Misalnya, BlackBerry 8320 baru di Indonesia dijual seharga Rp 2,5 jutaan, tetapi di Sim Lin hanya Rp 1,2 juta. Tawar-menawar secara ekstrem hingga separo harga juga lazim dilakukan di pasar tersebut. Barang yang dijual bebas pajak Singapura. Jadi, bisa gampang dibawa ke luar negeri.

Bagaimana di Indonesia? ''Kami belum tahu apa di sini (peralatan penyadap data kartu ATM) sudah ada. Tapi, dari informasi tersangka, diperolehnya di Singapura,'' kata Edward.

Selain skimmer (alat pengganda data kartu ATM), pembajakan data ATM perlu kamera pengintai. Itu dimaksudkan untuk mengetahui nomor PIN atau personal identification number kartu tersebut. Jadi, skimmer berfungsi menduplikasi kartu, sedangkan kamera pengintai mendeteksi nomor PIN.

Kamera itu biasanya diletakkan tidak jauh dari tombol keyboard mesin ATM. Biasanya, kamera tersebut disamarkan dalam kotak brosur atau ruang kosong di bodi mesin ATM. Cukup mudah menyamarkan kamera. Sebab, ukuran kamera pengintai itu sangat kecil. Mulai seukuran kotak korek api, kancing baju, hingga lubang jarum.

Teknologi kamera tersebut juga cukup sederhana. Kamera itu sebenarnya CCTV alias closed circuit television. Setiap dipasang, kamera itu selalu on (hidup). Semua gambar yang melintas di depan kamera direkam dan dikirim ke dalam data storage. Kamera dan data storage disambungkan oleh kabel. Namun, kalau teknologinya canggih, kamera itu tak perlu dihubungkan kabel. Data visual yang didapat kamera langsung dikirimkan ke data storage yang berada jauh dari mesin ATM.

Cukup mudah mendapatkan kamera CCTV itu karena dijual bebas. Berdasar penelusuran Jawa Pos, di kawasan Harco, Glodok, ada banyak pilihan kamera supermungil. Yang seukuran kancing dijual Rp 850 ribu, tetapi masih pakai kabel. Yang jenis wireless (nirkabel) bisa di atas Rp 1,5 juta.

Kalau dana cekak, bisa juga digunakan kamera seukuran korek api. Harganya relatif murah, yakni Rp 125 ribu. Hanya, resolusinya rendah. Gambar yang dihasilkan tidak terlalu detail. Selain itu, bisa digunakan kamera CCTV berbentuk bolpoin. Kamera tersebut dijual Rp 850 ribu hingga Rp 1 juta per unit.

Polisi belum melarang penjualan kamera kecil itu meski dilakukan secara terbuka. ''Kalau tidak untuk kejahatan, tentu tidak ada masalah,'' ujar Edward Aritonang.

Jika barang itu digunakan untuk tindak pidana, polisi pasti bertindak. ''Seperti pisau, kalau untuk mengupas mangga, ya tidak apa-apa. Tapi, kalau dipakai untuk membunuh, itu menjadi barang bukti kejahatan,'' jelasnya. (aga/zul/rdl/dwi)

http://www.jawapos.com/
Read more ...

Air Sumur di Ondorea Barat Tercemar

Kamis, 11 Februari 2010 | 09:50 WITA

ENDE, POS KUPANG.Com -- Sejumlah sumur air milik warga di Desa Ondorea Barat saat ini tercemar lumpur dan sampah. Kondisi ini setelah desa itu dan Desa Watumite, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende diterjang banjir akibat meluapnya Kali Nangaboa (bukan Nangaba), pada Senin (8/2/2010) malam.

Selain air sumur tercemar, beberapa warga di desa itu kini terserang penyakit malaria, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan gatal-gatal pada kulit.

Hal itu disampaikan Mariana dan Fransiskus A Kako, keduanya warga Desa Ondorea Barat, yang ditemui Pos Kupang di desa itu, Rabu (10/2/2010). Keduanya mengatakan, sumur-sumur yang tercemar sampah dan lumpur itu praktis tidak bisa digunakan oleh warga. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa mengambil air dari tetangga yang sumurnya tidak tercemar.

"Mungkin selama satu bulan kami tidak bisa pakai air dari sumur. Kami terpaksa ambil air dari tetangga yang ada di depan rumah karena rumah mereka tidak terkena banjir," kata Mariana.

Frans mengatakan, ia sudah membersihkan lumpur di dalam sumur, namun air sumur belum bisa digunakan karena endapan lumpur masih ada. Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan masak mereka mengambil air dari sumur warga yang tidak tercemar.

Berdasarkan petunjuk dari petugas Puskesmas Nangapanda, demikian Frans, air sumur di Desa Ondorea untuk sementara tidak boleh digunakan karena masih banyak kotoran dan rentan penyakit apabila dipakai untuk memasak dan minum. Menurut petugas itu, lanjut Frans, dibutuhkan waktu sekitar satu bulan air sumur bisa digunakan lagi.

Sanitarian Puskesmas Nangapanda,Tadeus Dhegho yang ditemui di Desa Ondorea Barat mengatakan, ia telah melakukan langkah antisipasi pembersihan sumur warga yang tercemar dengan memberikan kaporit. Langkah lain, demikian Tadeus, bersama warga membersihkan sumur-sumur yang tercemar kotoran saat banjir.

Tadeus meminta warga setempat untuk sementara tidak boleh mengonsumi air dari sumur karena sumur yang ada telah tercemar kotoran dan rentan terserang penyakit apabila dipaksakan untuk minum atau memasak. "Warga jangan dulu menggunakan air dari sumur karena tercemar. Tunggu sekitar satu bulan setelah dipastikan aman melalui hasil pemeriksaan laboratorium baru bisa dipakai," katanya.

Tadeus mengatakan, untuk mengobati warga yang terserang penyakit pasca banjir, Puskesmas Nangapanda telah membuka pos pelayanan kesehatan di Desa Ondorea Barat dan Desa Watumite.

Kepala Puskesmas Nangapanda, Karolina Sona, yang ditemui di Desa Ondorea Barat mengatakan, pada Rabu (10/2/2010), ia telah membuka pos pelayanan kesehatan bagi warga korban banjir. Pelayanan kesehatan, lanjutnya, dilakukan di Desa Ondorea Barat dan Desa Watumite.

Menurut Karolina, penyakit yang rentan akibat banjir adalah malaria, ISPA dan gatal-gatal. Untuk itu, kata Karolina, pihaknya telah memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang menderita penyakit tersebut.

Ditanya tentang perseidaan obat-obatan, Karolina mengatakan, obat-obatan mencukupi karena ada bantuan obat-obatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ende.

Kepala Desa Ondorea Barat, Rudolfus Ndate mengatakan, untuk mencegah agar banjir tidak lagi meluap ke Desa Ondorea Barat, maka Pemerintah Propinsi (Pemprop) NTT harus turun tangan. Sebab, lanjut Ndate, air yang meluap ke Desa Ondorea Barat dan sejumlah desa di Kabupaten Nagekeo disinyalir karena lemahnya sistem pembangunan tanggul penahan banjir di Kali Nangaboa.

"Kalau tanggul dibangun di wilayah Ende, air akan merendam desa-desa yang ada di wilayah Nagekeo, demikian sebaliknya. Karena itu, Pemprop NTT harus turun tangan membangun tanggul, dan tidak membiarkan dua kabupaten itu membangun tanggul sendiri-sendiri," kata Ndate.

Ndate mengatakan, Kali Nangaboa berada di perbatasan Kabupaten Ende dan Nagekeo. Banjir yang terjadi pada malam Senin (8/2/2010), demikian Ndate, selain merendam dua desa di Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, juga merendam sejumlah desa di Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo. (rom)

http://www.pos-kupang.com/read/artikel/43061/air-sumur-di-ondorea-barat-tercemar
Read more ...

RSU Pirngadi Hentikan Aktivitas Ruang Operasi

Thursday, 11 February 2010 01:17

MEDAN - Karena khawatir terhadap gangguan arus listrik, pihak Rumah Sakit Umum Dr Pirngadi Medan terpaksa menghentikan seluruh aktivitas ruang operasi. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti padamnya listrik saat berlangsung tindakan operasi terhadap pasien.

”Seluruh aktivitas operasi besar dan terjadwal di lantai IV ditiadakan sejak kemarin. Bagi pasien yang hendak menjalani operasi besar tersebut, terpaksa dirujuk ke rumah sakit lain,” kata kepala sub bagian Hukum dan Humas RSPM, Edison Peranginangin, tadi malam.

Menurut Edison, keputusan penghentian aktivitas ruang operasi tersebut dilakukan pihak manajemen untuk mencegah terjadinya kasus-kasus fatal pada pasien yang sedang menjalani operasi. Bahkan, penghentian aktivitas ruang operasi tersebut sampai jangka waktu yang belum bisa ditentukan.

”Memang mesin genset otomatis sudah berfungsi. Namun, pihak manajemen khawatir pemadaman listrik yang tidak terjadwal dan mendadak, berisiko terhadap kerusakan genset dan peralatan medis sehingga menganggu operasional RSPM,” ujarnya.

Kendati demikian, lanjut Edison, pihak manajemen RSPM tetap mengoperasikan Kamar Bedah Emergency yang terletak di Instalasi Gawat Darurat.

”KBE harus tetap diaktifkan untuk mengantisipasi adanya kasus pasien gawat darurat yang membutuhkan tindakan operasi. Namun, tindakan operasi yang bisa dilakukan di KBE terbatas pada kasus-kasus kecil,” ujar Edison tanpa menjelaskan lebih rinci jenis tindakan operasi yang bisa dilakukan di KBE tersebut.

Mengenai jumlah pasien yang membutuhkan operasi besar dan terpaksa dirujuk ke rumah sakit lain, Edison tidak mengetahui jumlahnya secara pasti. ”Namun secara kumulatif, rata-rata ada 14 pasien yang menjalani operasi di RSPM setiap hari,” tambahnya.

Editor: AMIR SYARIF SIREGAR
(dat04/wsp)

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=89034:rsu-pirngadi-hentikan-aktivitas-ruang-operasi&catid=77:fokusutama&Itemid=131
Read more ...

Modal Kemauan Keras Saja Sudah Cukup untuk Berhenti Merokok

Rabu, 10/02/2010 14:15 WIB

Nurul Ulfah - detikHealth

Sydney, Sudah coba makan permen karet, pakai koyo nikotin, rokok elektrik, herbal, akupuntur dan lainnya, tapi tetap saja tidak bisa berhenti merokok. Sebenarnya tak perlu mengeluarkan ongkos mahal untuk bisa berhenti merokok, cukup punya kemauan keras saja.

Banyak perokok yang menyerah di tengah jalan karena selalu gagal memakai cara-cara yang dianjurkan tersebut. Tapi menurut peneliti, cara-cara tersebut sebenarnya tidak terlalu membantu dan hanya menghabiskan biaya saja. Dengan modal wiilpower atau keinginan yang kuat saja sebenarnya sudah cukup.

Menurut Profesor Simon Chapman dari The Sydney University, perokok justru dibuat bingung dengan banyaknya alternatif obat atau terapi untuk berhenti merokok. Berhenti merokok juga menjadi sesuatu yang dianggap sangat berat untuk dilakukan, padahal sebenarnya hal itu sangat sederhana.

Kesimpulan itu didasarkan hasil analisis peneliti terhadap 511 studi tentang berhenti merokok. Hasilnya menunjukkan, sebanyak tiga perempat mantan perokok mengatakan lebih mudah berhenti merokok dengan mengandalkan kekuatan keinginan daripada mengunakan berbagai jenis obat atau alat bantu berhenti merokok.

"Menjalankan keinginan itu ternyata lebih mudah daripada membayangkan susahnya," ujar seorang partisipan seperti dilansir Dailymail, Rabu (10/2/2010).

Meski bisa membantu mengurangi ketergantungan nikotin, namun Prof Simon mengatakan bahwa obat-obatan maupun alat bantu lainnya justru meningkatkan kesulitan berhenti merokok hingga dua kali lipat.

Prof Simon juga mencurigai perusahaan farmasi yang membuat obat atau produk-produk pengganti nikotin yang sengaja memasarkan produknya untuk meningkatkan ketergantungan perokok akan obat tersebut. Hal itu membuat perokok kesulitan berhenti mengisap rokok meski sudah mengonsumsi obat atau memakai produk tersebut.

Namun Amanda Sandford dari grup anti merokok Ash tidak begitu setuju dengan pendapat Prof Simon. "Kita tidak bisa hanya mengandalkan willpower saja. Beberapa studi sudah membuktikan keefektifan koyo nikotin atau permen karet. Lagipula tiap orang memiliki willpower yang berbeda-beda untuk melawan kecanduan merokoknya," ujarnya.(fah/ir)

http://health.detik.com/read/2010/02/10/141507/1296735/766/modal-kemauan-keras-saja-sudah-cukup-untuk-berhenti-merokok
Read more ...

Kunyit Bikin Kulit Jadi Cantik

Sabtu, 6 Februari 2010 18:18 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Kunyit atau sering disebut kunir, memiliki nama latin Curcuma longa merupakan tanaman rempah yang berasal dari wilayah Asia Tenggara. Selain dimanfaatkan untuk bumbu penyedap dalam masakan, kunyit juga bermanfaat dalam dunia kesehatan dan kecantikan. Bicara soal dunia kecantikan, pada jaman dahulu para putri keraton menggunakan khasiat kunyit ini untuk merawat kehalusan dan kelembutan kulitnya dengan mengenakannya sebagai lulur atau masker.

Tak heran jika putri-putri jaman dulu selalu wangi dan terlihat cantik bukan?

Seiring dengan perkembangan teknologi, kunyit kemudian memang digunakan sebagai bahan kosmetika, baik untuk lulur, tabir surya, dan masker. Disebutkan bahwa senyawa THCs tetrahydrocurcuminoids pada kunyit bermanfaat sebagai antioksidan dan mencerahkan kulit.

Manfaat lain yang pastinya didambakan oleh semua wanita adalah membuat kulit menjadi halus dan lembut. Penasaran bagaimana caranya? Berikut ramuannya.

Kunyit: Membuat kulit lebih bersinar

Campurkan bubuk kunyit dengan jeruk nipis, dan beberapa tetes minyak zaitun. Maskerkan di wajah dan biarkan selama kurang lebih 15-20 menit. Basuh dengan air dingin, dan lakukan setiap hari. Niscaya wajah Anda akan lebih bersinar dan cerah hanya dalam waktu 20 - 30 hari.(Kpl/****)

http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2010/02/06/10262/Kunyit-Bikin-Kulit-Jadi-Cantik
Read more ...

Mualaf Kanada Ciptakan Kosmetik Halal Pertama

Rabu, 10 Februari 2010 19:27

DUBAI (SuaraMedia News) - Bagi perempuan Muslim yang merasa mereka melanggar ajaran Islam dengan menggunakan krim kulit dengan alkohol dan residu babi, Layla Mandi memiliki jawabannya: kosmetik "halal".

Penata rias Kanada yang masuk Islam tersebut sedanga memasarkan kosmetik yang disebut OnePure, yang katanya memiliki kemewahan seperti merek internasional dikurangi elemen yang dilarang di bawah hukum Islam.

"Ada substansi turunan dari babi dan alkohol di sebagian besar produk kosmetik, jadi umat Islam harus benar-benar menggunakan sesuatu yang lain," kata Mandi.

Dari perbankan Islam hingga hotel bebas alkohol, produk yang ditandai halal telah menjadi populer di kalangan Muslim yang taat.

Di bawah konsep halal, daging babi dan produk sampingannya, alkohol dan hewan yang tidak disembelih menurut prosedur Al-Quran, dilarang.

Muslim yang ketat dengan shariah di seluruh dunia hanya membeli makanan halal tetapi pasar untuk kosmetik halal masih dalam masa merangkak di Asia dan merupakan hal baru bagi umat Islam di dunia Arab.

Produk tersebut biasanya tidak dijual di toko namun bisa dibeli di Internet dari toko online di Malaysia, Yordania, dan Inggris.

"Muslim tidak mau pergi berkeliling dan berdoa lima kali sehari dengan memakai residu babi pada tubuh mereka," kata Mandi, yang berusia di awal tiga puluhan dan berbalut abaya hitam ramping, dengan rambut pirang yang menyembul dari bawah kerudungnya.

"Saya datang ke Timur Tengah untuk mempelajari lebih lanjut tentang kebutuhan orang-orang di sana. Kebanyakan dari mereka cukup terkejut ketika saya memberitahu mereka ada produk-produk daging babi dalam perawatan kulit mereka jadi mereka sangat tertarik."

Menurut Mandi, asam lemak dan gelatin digunakan dalam pelembab, shampoo, masker wajah dan lipstik serta barang-barang lainnya sering diekstrak dari babi.

Bertekad untuk menciptakan produk yang halal, Mandi mengumpulkan bersama-sama dokter kulit dan ahli kimia dan mengatakan kepada mereka idenya: kosmetik dan produk perawatan kulit bebas dari babi dan alkohol.

OnePure menjamin itu, katanya. Dan untuk mendapatkan pijakan di usaha yang sangat kompetitif, Mandi menawarkan produk yang datang dalam bungkusnya yang mewah.

"Saya ingin kemasan yang benar-benar mewah, untuk berbicara kepada orang-orang muda dan orang tua, untuk semua orang. Saya tidak ingin orang-orang bilang; ‘saya benar-benar ingin membeli produk yang halal tapi kemasannya tidak terlihat meyakinkan tenang’,' "katanya.

Dipuji sebagai merek kosmetik halal pertama di Timur Tengah, produk OnePure bersertifikat di Malaysia oleh badan Islam yang juga mengeluarkan sertifikat untuk daging dan barang-barang konsumen lainnya untuk umat Islam.

Mandi Sejauh ini telah menjual secara online, di Saudi Airlines, pelanggan pertamanya sejak Juli, dan sebuah butik kecil di area kelas atas Souk Al-Bahar di kompleks Burj Dubai yang memiliki menara tertinggi di dunia.

"Kosmetik itu dirancang khusus untuk wanita di GCC (Gulf Cooperation Council). Saya berencana untuk meluncurkan produk bagi laki-laki, tetapi untuk sekarang, hanya untuk perempuan," kata Mandi. "Ada selera untuk itu di wilayah ini."

Tetapi beberapa di industri make-up telah menyatakan sikap skeptis tentang kosmetik halal, menolak ide-ide pemasaran seperti yang dipunyai Mandi yang dianggap memanfaatkan kebutuhan akan produk yang benar sesuai agama.

"Saya merasa itu lebih tentang pemasaran," kata Noura Hamdi, manajer pemasaran di sebuah butik Body Shop di Dubai. "Kami toh tidak menggunakan produk hewani dalam produk-produk kami," kata Hamdi, menambahkan bahwa alkohol yang terdapat dalam kosmetik dan produk perawatan kulit yang dijual di tokonya "bukan alkohol murni."

"Pelanggan tidak akan meminumnya. Itu adalah sesuatu yang dipakai pada tubuh atau pakaian jadi tidak berhubungan dengan halal atau haram atau agama," kata Hamdi. "Masalahnya bukan apakah itu halal atau haram, itu lebih tentang keuntungan suatu produk."

Tapi ulama senior di Dar al-Iftaa, Uni Emirat Arab, yang mengeluarkan fatwa, atau maklumat keagamaan, tidak setuju.

"Jika salah satu produk kosmetik mengandung turunan babi atau alcohol, maka produk tersebut tidak boleh digunakan karena telah terkontaminasi dan tentunya orang tidak ingin menerapkan produk terkontaminasi tubuh mereka," kata ulama itu, yang tidak memiliki izin untuk mengidentifikasi dirinya sendiri dalam tugasnya dalam menjawab pertanyaan Muslim melalui telepon. (iw/afp) Dikutip oleh www.suaramedia.com

http://www.suaramedia.com/ekonomi-bisnis/strategi-bisnis/10477-mualaf-kanada-ciptakan-kosmetik-halal-pertama.html
Read more ...

Di Sekolah Perlu Ada Muatan Lokal Penggunaan Produk Dalam Negeri

Rabu, 10 February 2010, 17:45 WIB

BANTUL--Tantangan dalam menghadapi perdagangan bebas Cina dan ASEAN harus menjadi peluang. Untuk itu harus dilakukan dengan proses penyiapan yang sistemik, di antaranya dengan membangun pasar, pembiayaan yang murah bagi kelompok UMKM (Usaha Menengah Kecil dan Mikro) dan percepatan terhadap infrastruktur.

Selain itu, pemanfaatan produk dalam negeri harus dimaknai dengan pemanfaatan pembiayaan APBD, kata Ketua Badan Pengembangan Perdagangan dan Jasa Keuangan Yogyakarta Robby Kusumaharta pada Republika, usai Seminar Antisipasi IWAPI DIY dalam menghadapi Era "Pasar Bebas" Dampak CAFTA 2010, di Komplek Paramsamya Bantul, Rabu (10/2) .

Menurut Robby, gerakan untuk mencintai dan menggunakan produk nasional di semua lapisan masyarakat. Upaya ini harus menjadi bagian dari proses pendidikan, sehingga menjadi bagian dari jati diri bangsa sebagaimana terjadi di Jepang dan Korea. Untuk itu, IWAPI bisa melakukan pendekatan ke Dinas Pendidikan, sekolah-sekolah untuk memberikan muatan lokal yang menanamkan kepada para siswa sejak dini agar menggunakan produk dalam negeri.

Dia berharap agar IWAPI DIY membuat suatu pernyataan bersama secara resmi yang ditujukan kepada pemerintah dan instansi terkait agar untuk memperkuat daya saing, pemerintah harus menurunkan bunga bank di bawah 10 persen. Karena di Malaysia bunga bank hanya enam persen, di Cina bunga bank hanya empat persen dan bahkan di Singapura bunga bank hanya 2,5 persen.

Lebih lanjut Robby yang juga Penasehat ASMINDO (Asosiasi Mebel Indonesia) mengatakan untuk memperkuat penjualan, IWAPI hendaknya minta subsidi dari pemerintah yang dicadangkan dana promosi ke DPRD DIY.

Red: krisman
Reporter: nri

http://www.republika.co.id/berita/103697/di-sekolah-perlu-ada-muatan-lokal-penggunaan-produk-dalam-negeri
Read more ...

Maret, Tarif Penrbangan Bisa Jadi Mahal

Kamis, 11 Februari 2010 | 09:25 WITA

JAKARTA, TRUBUN-TIMUR.COM - Tarif batas atas penerbangan dalam negeri mulai Maret 2010 naik maksimal 10 persen. Dalam ketentuan yang ditetapkan dalam keputusan menteri perhubungan itu, telah dimasukkan komponen Pajak Pertambahan Nilai, iuran aturan, dan biaya tambahan.

Dengan demikian, tarif batas atas yang riil tak lagi ditambah komponen biaya lain. Tarif pada keputusan menteri perhubungan itu adalah tarif termahal yang dibayar konsumen.

”Tujuan penetapan tarif batas atas ini untuk transparansi tarif bagi konsumen,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhakti S Gumay, Rabu (10/2/2010) di Jakarta.

Selama ini, konsumen sulit mengetahui batas atas riil tarif yang ditetapkan maskapai. Ini karena Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 9 Tahun 2002 tentang Tarif Penumpang Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri Kelas Ekonomi hanya mengatur tarif batas atas di luar Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan biaya tambahan (fuel surcharge). Fuel surcharge ditetapkan operator meski ada pedoman dari pemerintah.

Saat ini, tarif batas atas rute Jakarta-Yogyakarta, misalnya, Rp 580.000. Tarif batas atas yang baru tak dihitung dari tarif batas atas menurut Keputusan Menhub No 9/2002, tetapi dari total harga tiket yang merupakan penjumlahan tarif batas atas, PPN, dan fuel surcharge.

”Bila ditambah PPN dan fuel surcharge, harga tiket termahal Jakarta-Yogyakarta kini, katakanlah, Rp 1 juta, maka tarif batas atas yang baru Rp 1,1 juta. Artinya, bila ada yang menjual tiket di atas Rp 1,1 juta, melanggar aturan pemerintah,” kata Herry.

Herry menjelaskan, dalam Keputusan Menhub tentang Tarif Penumpang Angkutan Udara Niaga, jenis pelayanan udara tiap maskapai akan diklasifikasikan. ”Silakan maskapai mengelompokkan dirinya sendiri, kemudian melaporkannya kepada kami. Dampaknya akan berpengaruh ke harga tiket,” katanya.

Maskapai dengan pelayanan penuh, seperti Garuda Indonesia, dapat menerapkan tarif 100 persen dari tarif batas atas. Maskapai dengan pelayanan medium maksimal tarifnya 90 persen dari tarif batas atas. Adapun penerbangan murah, seperti Indonesia AirAsia, maksimal tarifnya 85 persen dari tarif batas atas. Jadi, tarif termahal Indonesia AirAsia dari Jakarta ke Yogyakarta Rp 935.000, bukan Rp 1,1 juta.

Daya beli

Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menyetujui kenaikan tarif batas atas tersebut. “Saya yakin pemerintah tak sekadar mempertimbangkan usulan kenaikan tarif batas atas dari operator, tapi juga memerhatikan daya beli masyarakat,” ujarnya.

Jika tarif penerbangan terlalu tinggi, kata Edward, masyarakat terancam tak dapat membeli tiket. Pertumbuhan penumpang dapat menurun. Dampaknya, tingkat keterisian pesawat anjlok dan operator berpotensi merugi.

Laporan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) pada Januari menyebutkan, penumpang di Asia Pasifik pada 2009 turun 5,6 persen dibanding 2008, Eropa turun 5 persen, dan Amerika Utara turun 5,6 persen.

Namun, dari Laporan Kementerian Perhubungan, penumpang angkutan udara di Indonesia pada 2009 justru meningkat. Penumpang di dalam negeri 43,78 juta orang, naik 17 persen dibanding 2008. Lion Air adalah maskapai berpenumpang terbanyak pada 2009 dengan 13,38 juta orang, disusul Garuda dan Batavia Air.

Penumpang rute internasional 2009 sebanyak 4,96 orang atau tumbuh 21 persen dibandingkan 2008. Kargo internasional tumbuh 9,48 persen.(*)

http://www.tribun-timur.com/read/artikel/77419/Maret_Tarif_Penrbangan_Bisa_Jai_Mahal
Read more ...

Pintar Hindari Jebakan Kartu Kredit

Rabu, 10 Februari 2010 19:08 WIB

KARTU kredit sudah menjadi alat pembayaran yang lazim digunakan orang saat ini karena kemudahan dan kepraktisannya. Akan tetapi, jika kurang bijak dan berhati-hati menggunakannya uang plastik tersebut justru bisa menjerat dan menenggelamkan Anda dalam kekacauan finansial.

Nah, berikut ini adalah lima jebakan kartu kredit yang sebaiknya Anda hindari menurut Susan McCarthy, penasihat finansial sekaligus penulis buku The Value of Money:

1. Pembayaran minimal
Jangan hanya membayar pembayaran minimal kartu kredit setiap bulannya. Sebab, kebiasaan itu akan memperpanjang masa pembayaran dan bunga kartu kredit akan menambah besar utang secara keseluruhan.

2. Jumlah kartu kredit
Hindari memiliki banyak kartu kredit karena mempertinggi risiko Anda terjerumus ke dalam belitan utang. Selain itu, beberapa kartu kredit yang dimiliki akan menyulitkan Anda untuk melacak pengeluaran. Memiliki banyak kartu kredit sebenarnya tidak masalah asalkan Anda tidak menyalahgunakannya. Sebaiknya, batasi kepemilikan kartu kredit maksimal dua buah.

3. Tanggal jatuh tempo
Jangan pernah melewatkan tanggal jatuh tempo pembayaran kartu kredit. Anda bukan hanya akan terkena denda akibat keterlambatan pembayaran, melainkan juga tingkat suku bunga yang jadi melompat. Daftarkan diri Anda untuk fasilitas online banking guna mempermudah pembayaran tagihan kartu kredit.

4. Penarikan tunai
Jangan memilih fasilitas penarikan uang tunai lewat kartu kredit Anda. Sebab, fasilitas tersebut biasanya disertai dengan tingkat suku bunga yang tinggi serta tambahan biaya layanan. Sungguh cara yang terlalu mahal untuk menarik uang tunai!

5. Iuran tahunan
Jika memiliki kartu kredit, perhitungkanlah juga iuran tahunan yang mesti Anda bayarkan dan ingatlah kapan harus dibayar. Meskipun relatif rendah, namun jika Anda memiliki banyak kartu artinya akan banyak pengeluaran yang tidak penting juga. (ICH)

http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2010/02/10/10536/Pintar-Hindari-Jebakan-Kartu-Kredit-/882
Read more ...

Konsumsi Rokok Indonesia Peringkat Dua Setelah Beras

Wednesday, 10 February 2010 20:20

MEDAN – Meskipun dipenuhi dengan dua ratus elemen berbahaya dalam setiap batangnya, rokok tetap menjadi idola bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia. Alasan perokok ini bermacam-macam mulai dari rokok sebagai pengusir penat, alat untuk memudahkan pergaulan, menambah rasa percaya diri, atau hanya sekedar iseng.

“Banyaknya perokok ini membuat konsumsinya hampir menyamai konsumsi masyarakat akan beras yang merupakan makanan utama masyarakat Indonesia,” ungkap Elvy Hadriani, kordinator Forum Selamatkan Anak dari Bahaya Rokok Medan, kepada Waspada Online, malam ini.

Berdasarkan hasil penelitian lembaga Survei Sosial Ekonomi Nasional, konsumsi rumah tangga akan rokok mencapai 12, 43 % tepat di bawah konsumsi beras sebesar 19,3 %. Keadaan ini, menurut Elvy, jelas akan mempengaruhi kehidupan ekonomi rumah tangga seseorang.

“Dana penghasilan yang seharusnya bisa dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan pokok lain tercurah hanya untuk batangan racun,” jelasnya.

Karenanya, ia mengharapkan agar Pemerintahan Kota Medan dapat membantu untuk mengurangi angka perokok terutama di kota Medan dengan berkaca pada kota-kota lain yang lebih maju. Sebagai contoh, Pemerintahan Daerah DKI Jakarta, yang sedang menggagas program untuk menghapuskan jaminan kesehatan rakyat miskin perokok.

“Aturan-aturan yang dibuat oleh daerah lain dapat ditiru untuk terus meminimalisir pemakai rokok fi Indonesia, khususnya bagi mereka yang masih dibawah umur,” tambahnya.

Editor: AMIR SYARIF SIREGAR
(dat04/wol-mdn)

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=88949:konsumsi-rokok-indonesia-peringkat-dua-setelah-beras&catid=77:fokusutama&Itemid=131
Read more ...

Monday, 8 February 2010

Minum Soft Drink Dua Kali Sepekan Atau Lebih Beresiko Kanker Pankreas

Senin, 08 Februari 2010 | 13:05 WIB

TEMPO Interaktif, Singapura - Anda orang yang suka minum minuman soda atau soft drink yang manis dengan frekuensi dua atau lebih dalam seminggu? Sebaiknya segera tinggalkan perilaku seperti itu, kalau tidak ingin mempunyai risiko yang jauh lebih tinggi dengan kanker pankreas.

Para peneliti melaporkan, kanker ini tidak biasa tapi mematikan. Orang yang minum jus buah daripada soda bukannya tidak memiliki risiko yang sama, papar penelitian yang melibatkan 60.000 orang di Singapura.

Menurut Mark Pereira dari Universitas Minnesota, yang memimpin penelitian ini, gula mungkin menjadi penyebabnya, tetapi orang yang minum soda manis secara teratur sering memiliki kebiasaan yang buruk bagi kesehatan. “Gula tingkat tinggi dalam minuman ringan dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, yang kita anggap memberikan kontribusi pada pertumbuhan sel kanker pankreas," kata Pereira.

Insulin, membantu tubuh melakukan metabolisme gula, yang dibuat di pankreas. Dalam jurnal Cancer Epidemiology, Biomakers & Pencegahan, Pereira dan kolega, mengatakan bahwa mereka mengikuti 60.524 pria dan wanita di Jurusan Studi Kesehatan Cina di Singapura selama 14 tahun.

Selama waktu itu, 140 dari para relawan mengalami perkembangan kanker pankreas. Mereka yang minum dua atau lebih soft drink per minggu memiliki 87 persen risiko lebih tinggi di antara mereka yang menderita kanker pankreas.

Pereira mengatakan, dia yakin temuan akan berlaku di tempat lain. "Singapura adalah negara makmur dengan perhatian kesehatan yang sangat baik. Selain itu juga tempat favorit untuk makan dan belanja, sehingga temuan harus diterapkan pada negara-negara barat lainnya," katanya.

Tapi Susan Mayne dari Pusat Kanker Yale di Universitas Yale Connecticut, mengatakan bahwa meski studi ini menemukan risiko, temuan itu didasarkan pada jumlah yang relatif kecil dan masih belum jelas apakah itu sebuah asosiasi kausal atau tidak," kata Mayne, yang melayani anggota dewan jurnal yang diterbitkan oleh American Association for Cancer Research.

"Minuman ringan yang dikonsumsi di Singapura dikaitkan dengan beberapa perilaku yang merugikan kesehatan lainnya seperti merokok dan asupan daging merah, yang tidak dapat kita kontrol secara akurat."

Studi-studi lain telah dikaitkan antara kanker pankreas dengan daging merah, terutama daging yang dibakar atau hangus. Kanker pankreas adalah salah satu bentuk kanker paling mematikan, dengan 230 ribu kasus secara global. Di Amerika Serikat, 37.680 orang didiagnosa menderita kanker pankreas dalam satu tahun dan 34.290 orang meninggal karenanya.

REUTERS| NUR HARYANTO

http://www.tempointeraktif.com/hg/kesehatan/2010/02/08/brk,20100208-224239,id.html
Read more ...

Amankah Pengawet Lilin Pada Buah-buahan?

Senin, 08/02/2010 11:07 WIB

Nurul Ulfah - detikHealth

Jakarta, Mungkin tak banyak orang tahu bahwa apel, pir dan buah-buahan impor lainnya di supermarket dilapisi lilin untuk membuatnya tetap segar, licin dan bagus.

Buah yang dilapisi lilin akan terasa kesat dan perlu digosok-gosok di air agar lapisan lilinnya hilang. Bahkan sebagian orang memilih menguliti kulit buah agar lilinnya hilang.

Bagaimana kalau lilin tersebut ikut kemakan? Amankah buah-buahan yang diberi lilin tersebut jika dikonsumsi?

Secara alami sebenarnya buah mengeluarkan lapisan lilin atau wax untuk melapisi permukaan kulitnya. Lilin atau wax pada buah ini bermanfaat untuk melindungi dan menjaga kesegaran dari buah itu sendiri.

Namun lilin alami ini akan hilang pada saat buah dipanen dan dicuci oleh petani. Untuk melindungi buah dan menjaga kesegaran buah, pengusaha biasanya melapisi kembali buah tersebut dengan wax atau lilin buatan.

Wax atau lilin buatan ini mempunyai struktur yang mirip dengan lilin yang dikeluarkan secara alami oleh tanaman. Dengan adanya lapisan lilin, maka penguapan air dapat dicegah, sehingga kesegaran buah dapat terjaga sekaligus melindungi buah dari parasit dan jamur yang dapat membuat buah cepat busuk dan rusak.

Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika, seperti dikutip dari Go Ask Alice, Senin (8/2/2010), lapisan lilin yang banyak dipakai pada buah-buahan berasal dari bahan alami (non petroleum-based) dan aman dipakai untuk semua jenis makanan.

FDA mengatakan bahwa lapisan lilin ditujukan untuk membuat buah tetap terlindungi selama masa transportasi, penyimpanan, penjualan, memperbaiki penampilan dan meningkatkan selera, menjaga kelembaban buah, mencegah tumbuhnya jamur serta menjaga buah tersebut dari benturan fisik.

Satu pon lilin bisa digunakan untuk melapisi sekitar 160.000 buah. Namun tak perlu khawatir, lapisan lilin tersebut bisa hilang dengan mencucinya lagi dengan air mengalir sebelum dikonsumsi atau dimasak.

Untuk mengetahui apakah suatu bahan makanan mengandung wax atau tidak, bisa dicari tulisan pada kemasan berupa 'Coated with food-grade vegetable-, petroleum-, beeswax-, atau shellac- based wax atau resin to maintain freshness'.

Wax yang digunakan untuk melapisi buah dan sayur adalah wax jenis food grade (khusus untuk makanan), terbuat dari madu atau yang terbuat dari tanaman. Wax bersifat 'indegistible' maka wax tidak akan dapat hancur oleh enzim pencernaan dan tidak dapat diserap oleh tubuh tapi aman apabila termakan oleh manusia.

Namun jika Anda masih merasa khawatir mengonsumsi buah-buahan yang mengandung lapisan lilin, sebaiknya:

1. Cuci buah terlebih dahulu sebelum dihidangkan tapi jangan cuci jika akan disimpan karena akan cepat rusak.
2. Karena wax adalah lemak, maka cucilah menggunakan air hangat agar wax dapat cepat larut dalam air atau gunakan cairan khusus untuk mencuci sayur dan buah.
3. Jika Anda masih ragu, sebaiknya konsumsi buah yang sudah dikupas karena wax tidak akan dapat menembus hingga ke daging buah.

(fah/ir)

http://health.detik.com/read/2010/02/08/110709/1294968/766/amankah-pengawet-lilin-pada-buah-buahan
Read more ...

RI Masih 'Diatur' Kreditur

Senin, 08/02/2010 18:24 WIB

Ramdhania El Hida - detikFinance

Jakarta - Sampai saat ini sebesar 40% dari total Hibah dan Pinjaman Luar Negeri (HPLN) yang didapatkan pemerintah Indonesia masih berupa tight loan atau pinjaman dengan persyaratan ketat.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Menteri PPN/Kepala Bappenas Syahrial Loetan dalam konferensi pers di Kantor Bappenas, Menteng, Jakarta, Senin (8/2/2010).

Syahrial menjelaskan, selama ini pinjaman lunak (berbunga rendah) yang diterima Indonesia biasanya bersifat tight loan. "Selama ini kan ada yang overlap, hibah atau pinjaman ke satu proyek yang sama," ujarnya.

Dengan tight loan, biasanya pemberi pinjaman (kreditur) memberikan aturan dan syarat teknis dalam pelaksanaan proyek yang akan dikerjakan. Semua teknis pengerjaan proyek diatur kreditur termasuk material, desain, dan tenaga kerja.

Namun, untuk dua tahun ke depan, pemerintah menargetkan untuk bisa terbebas dari tight loan sehingga tidak ada lagi aturan yang mengikat, baik dalam pinjaman maupun hibah.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana menyatakan, dengan adanya Komitmen Jakarta yang ditandatangani oleh Indonesia dengan negara atau lembaga donor, maka negara atau lembaga donor tersebut wajib untuk mengikuti tata cara yang telah ditetapkan apabila ingin melimpahkan hibah ataupun pinjaman.

"Sebetulnya tahun 2012 kita ada di depan, dia (negara kreditur) nggak bisa atur-atur kita. Itu sudah ada di RPJMN (Rencana Menengah Jangka Panjang), mereka harus ikut kita," jelasnya.

Pada tahun 2009, terdapat 26 negara mitra pembangunan Indonesia telah berkomitmen dengan pemerintah Indonesia tata cara pemberian hibah dan pinjaman, komitmen ini tertuang dalam Komitmen Jakarta.

"Ada 26 negara itu sudah mencapai sekitar 98% dari total (negara) partner," tambahnya.

(nia/dnl)

http://www.detikfinance.com/read/2010/02/08/182432/1295489/4/ri-masih-diatur-kreditur
Read more ...

Tidak Bolehkah Orang Miskin Sakit?

Senin, 8 Februari 2010 | 17:10 WIB

KOMPAS.com- Malang benar nasib dua orang ibu ini. Aswanah (50) dan Asmiah (52) terpaksa bersabar menunggu tabungannya cukup untuk membayar biaya pengobatan dan uang muka rumah sakit, sementara penyakit mereka terus menyiksa.

Duit dari mana sepuluh juta? Laki aja di Sentiong ngebecak.

Dua orang ibu ini mengaku tak sanggup membayar biaya pengobatan penyakitnya dan merasa dipersulit dalam mendapatkan bantuan dana dari pemerintah. Kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) tak cukup membantu mereka untuk bebas membayar biaya pengobatan.

Ketika beraudiensi dengan pejabat di Kementrian Kesehatan, Senin (8/2/2010), Aswanah yang menderita luka pada matanya akibat kemasukan benda tumpul itu mengaku masih harus membayar setengah biaya dari yang ditentukan rumah sakit, yakni sekitar Rp 10 juta. Padahal saat itu Aswanah memegang kartu Jamkesmas sebagai tanda bebas biaya.

Sebagai istri tukang becak yang tinggal di Kampung Merak, Kecamatan Suka Mulya, Tangerang, jelas-jelas Aswanah tak mampu jika harus membayar sejumlah tersebut. "Duit dari mana sepuluh juta? Laki aja di Sentiong ngebecak. Saya bilang (kepada pihak rumah sakit) mau kompromi dulu di rumah sama sodara. Padahal nggak punya uang. Lima ratus perak kalau lagi nggak punya uang mah nggak punya," kata Aswanah dengan logat Bantennya.

Sama halnya dengan Aswanah, Asmiah terpaksa bersabar menunggu uang turun dari langit untuk membiayai penyakitnya. Terlebih, sebagai penduduk miskin, Asmiah ternyata tidak memiliki Jamkesmas.

Bermodal SKTM, Aswiah berharap mendapat bantuan pengobatan dari pemerintah. Namun, keruwetan birokrasi memaksanya menyerah mendapatkan bantuan, sementara tumor yang bercokol di perut Asmiah sejak enam tahun lalu semakin besar dan menyakitkan.

"Harapan saya, kalau bisa kepingin sehat saja. Balik lagi kayak dulu. Sekarang nggak bisa kerja apa-apa, duduk nggak kuat," ujar Asmiah, istri seorang kuli bangunan itu.

Melihat kesulitan kedua ibu itu mendapat bantuan di kala sakit, timbulah pertanyaan, salahkah jika penduduk miskin sakit? Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) divisi monitoring pelayanan publik, Ratna Kusumaningsih, mengatakan, seharusnya calon pasien miskin seperti Aswanah dan Asmiah tidak mendapat hambatan-hambatan dalam memperoleh hak sehat.

"Seharusnya tidak menjadi masalah. Bukan hanya biaya pengobatannya yang dijamin, tapi juga biaya pencegahan penyakitnya," ujar Ratna saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Seharusnya, lanjut Ratna, penduduk miskin seperti Aswanah dan Asmiah tak perlu mengeluarkan biaya untuk masalah kesehatan. "Kalau mereka sakit, harus ada jaminan yang pasti sehingga biaya-biaya yang mereka keluarkan untuk pengobatan bisa dialihkan ke yang lain," imbuh Ratna.

Sayangnya harapan itu tak sesuai dengan kenyataan. Masih banyak pasien miskin seperti Aswanah dan Asmiah yang tidak mendapat jaminan kesehatan. Jadi, salah siapa?

http://kesehatan.kompas.com/read/2010/02/08/17105160/Tidak.Bolehkah.Orang.Miskin.Sakit
Read more ...

Sulit Cari Kerja di Kota, Warga Surabaya Jadi Transmigran

Senin, 8 Februari 2010 | 8:29 WIB

SURABAYA– SURYA- Susahnya mencari nafkah memaksa warga Kota Surabaya bertransmigrasi ke luar pulau. Sebanyak 50 KK, bersama warga kota lain di Jatim, akan diberangkatkan tahun ini.

Data di Disnakertransduk Jatim menyebutkan, pada 2010 ini, ada 1.000 kepala keluarga (KK) atau sekitar 4.000 jiwa yang mengikuti program transmigrasi.

Selain berasal dari Madiun, Ponorogo, Lumajang, dan Probolinggo, ada juga ada 50 KK warga Surabaya yang mendaftar. Jumlah transmigran itu naik lebih dari 100 persen dibanding 2009 yang cuma diikuti sekitar 400 KK.

Kadisnakertransduk, Gentur S Prihantono mengatakan, sebelumnya tak ada warga Surabaya yang ikut transmigrasi. “Mungkin menganggur atau tak punya pekerjaan tetap, sehingga pilih transmigrasi,” ujarnya, Minggu (7/2).

Data di Bappeko Surabaya menyebutkan, pengangguran di kota berpenduduk lebih dari 3,2 juta jiwa ini terus meningkat. Pada 2008 tercatat sekitar 86.000. Akhir 2009, diperkirakan mencapai 172.000. Kalau tak ada langkah-langkah strategis menguranginya, pada 2010 jumlah pengangguran bisa mencapai 174.000 jiwa.

Menurut Gentur, para transmigran akan dikirim ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan Maluku Utara. Khusus Papua dan Maluku, baru tahun ini jadi daerah tujuan transmigrasi. Di sana mereka diberi modal berupa lahan pertanian/perkebunan dua hektare lengkap dengan peralatan, rumah tipe38, dan uang saku untuk kebutuhan hidup sehari-hari selama dua tahun.

Selama setahun masa adaptasi, keberadaan mereka akan dipantau pemerintah. “Insya Allah Maret 2010, gelombang pertama diberangkatkan,” ujarnya.

Transmigrasi ini menyedot dana APBD Jatim 2010 Rp 8 miliar. “Dana itu untuk pendaftaran, pembekalan, hingga pemberangkatan,” tuturnya.

Sekdaprov Jatim, Rasiyo menambahkan, transmigrasi ini untuk mengurangi pengangguran. “Kami akan bidik daerah padat penduduk, seperti Surabaya,” tukasnya.

Selain transmigrasi, pemprov, kata Rasiyo, juga akan membuka peluang kerja dan menggulirkan sejumlah program pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi jumlah angka pengangguran.

Anggota DPRD Jatim, Ahmad Nawardi menegaskan, adanya warga Surabaya yang ikut transmigrasi merupakan upaya coba-coba untuk mencari peruntungan. Ini karena mereka sulit mencari pekerjaan atau di-PHK. “Siapa tahu di sana sukses,” ungkap politisi PKB ini.

Meski demikian, pemkab/pemkot perlu membuka sebanyak-banyaknya peluang kerja bagi masyarakat. “Itupenting, karena seringkali peluang kerja yang ada tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja,” kata Nawardi.nuji

http://www.surya.co.id/2010/02/08/sulit-cari-kerja-di-kota-warga-surabaya-jadi-transmigran.html
Read more ...