Kamis, 11 Februari 2010 | 09:50 WITA
ENDE, POS KUPANG.Com -- Sejumlah sumur air milik warga di Desa Ondorea Barat saat ini tercemar lumpur dan sampah. Kondisi ini setelah desa itu dan Desa Watumite, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende diterjang banjir akibat meluapnya Kali Nangaboa (bukan Nangaba), pada Senin (8/2/2010) malam.
Selain air sumur tercemar, beberapa warga di desa itu kini terserang penyakit malaria, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan gatal-gatal pada kulit.
Hal itu disampaikan Mariana dan Fransiskus A Kako, keduanya warga Desa Ondorea Barat, yang ditemui Pos Kupang di desa itu, Rabu (10/2/2010). Keduanya mengatakan, sumur-sumur yang tercemar sampah dan lumpur itu praktis tidak bisa digunakan oleh warga. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga terpaksa mengambil air dari tetangga yang sumurnya tidak tercemar.
"Mungkin selama satu bulan kami tidak bisa pakai air dari sumur. Kami terpaksa ambil air dari tetangga yang ada di depan rumah karena rumah mereka tidak terkena banjir," kata Mariana.
Frans mengatakan, ia sudah membersihkan lumpur di dalam sumur, namun air sumur belum bisa digunakan karena endapan lumpur masih ada. Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan masak mereka mengambil air dari sumur warga yang tidak tercemar.
Berdasarkan petunjuk dari petugas Puskesmas Nangapanda, demikian Frans, air sumur di Desa Ondorea untuk sementara tidak boleh digunakan karena masih banyak kotoran dan rentan penyakit apabila dipakai untuk memasak dan minum. Menurut petugas itu, lanjut Frans, dibutuhkan waktu sekitar satu bulan air sumur bisa digunakan lagi.
Sanitarian Puskesmas Nangapanda,Tadeus Dhegho yang ditemui di Desa Ondorea Barat mengatakan, ia telah melakukan langkah antisipasi pembersihan sumur warga yang tercemar dengan memberikan kaporit. Langkah lain, demikian Tadeus, bersama warga membersihkan sumur-sumur yang tercemar kotoran saat banjir.
Tadeus meminta warga setempat untuk sementara tidak boleh mengonsumi air dari sumur karena sumur yang ada telah tercemar kotoran dan rentan terserang penyakit apabila dipaksakan untuk minum atau memasak. "Warga jangan dulu menggunakan air dari sumur karena tercemar. Tunggu sekitar satu bulan setelah dipastikan aman melalui hasil pemeriksaan laboratorium baru bisa dipakai," katanya.
Tadeus mengatakan, untuk mengobati warga yang terserang penyakit pasca banjir, Puskesmas Nangapanda telah membuka pos pelayanan kesehatan di Desa Ondorea Barat dan Desa Watumite.
Kepala Puskesmas Nangapanda, Karolina Sona, yang ditemui di Desa Ondorea Barat mengatakan, pada Rabu (10/2/2010), ia telah membuka pos pelayanan kesehatan bagi warga korban banjir. Pelayanan kesehatan, lanjutnya, dilakukan di Desa Ondorea Barat dan Desa Watumite.
Menurut Karolina, penyakit yang rentan akibat banjir adalah malaria, ISPA dan gatal-gatal. Untuk itu, kata Karolina, pihaknya telah memberikan pelayanan kesehatan kepada warga yang menderita penyakit tersebut.
Ditanya tentang perseidaan obat-obatan, Karolina mengatakan, obat-obatan mencukupi karena ada bantuan obat-obatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ende.
Kepala Desa Ondorea Barat, Rudolfus Ndate mengatakan, untuk mencegah agar banjir tidak lagi meluap ke Desa Ondorea Barat, maka Pemerintah Propinsi (Pemprop) NTT harus turun tangan. Sebab, lanjut Ndate, air yang meluap ke Desa Ondorea Barat dan sejumlah desa di Kabupaten Nagekeo disinyalir karena lemahnya sistem pembangunan tanggul penahan banjir di Kali Nangaboa.
"Kalau tanggul dibangun di wilayah Ende, air akan merendam desa-desa yang ada di wilayah Nagekeo, demikian sebaliknya. Karena itu, Pemprop NTT harus turun tangan membangun tanggul, dan tidak membiarkan dua kabupaten itu membangun tanggul sendiri-sendiri," kata Ndate.
Ndate mengatakan, Kali Nangaboa berada di perbatasan Kabupaten Ende dan Nagekeo. Banjir yang terjadi pada malam Senin (8/2/2010), demikian Ndate, selain merendam dua desa di Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende, juga merendam sejumlah desa di Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo. (rom)
http://www.pos-kupang.com/read/artikel/43061/air-sumur-di-ondorea-barat-tercemar
No comments:
Post a Comment