Senin, 8 Februari 2010 | 18:06 WIB
LEBAK, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit, dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Sri Agustina meminta warga agar jeli dalam membersihkan tempat-tempat penampungan air. Seringkali warga lupa membersihkan tempat yang dapat menjadi tempat berbiak nyamuk aedes aegepty yang menjadi penular demam berdarah dengue (DBD), semisal di bak penampung belakang kulkas maupun dispenser.
Fogging hanya untuk mematikan nyamuk dewasa, bukan untuk memusnahkan jentik-jentik.
Penuturan Sri di Lebak, Senin (8/2/2010), sejak awal Januari hingga saat ini, sebanyak 27 warga Kabupaten Lebak, Provinsi Banten terjangkit penyakit DBD. Satu orang di antaranya, yakni anak berusia 4 tahun warga Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung, meninggal dunia akibat penyakit yang ditularkan melalui nyamuk aides aegepty tersebut.
Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak melakukan fogging atau pengasapan di kecamatan-kecamatan endemik demam berdarah, seperti Rangkasbitung, Kalanganyar, Cibadak, Maja, dan Cimarga. Selain itu, pengasapan juga dilakukan di beberapa daerah lain sesuai kebutuhan, terutama yang ditemukan ada penderita DBD.
Pengasapan dilakukan di rumah penderita dan daerah sekelilingnya dengan radius 100 meter. Penentuan radius ini didasari pada kemampuan terbang nyamuk yang berada di kisaran rentang tersebut. "Namun, fogging ini hanya untuk mematikan nyamuk dewasa, bukan untuk memusnahkan jentik-jentik," kata Sri.
Terkait hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak meminta warga untuk bersama-sama mencegah penyebaran penyakit DBD melalui 3M yakni dengan menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan juga mengubur barang-barang bekas.
http://regional.kompas.com/read/2010/02/08/18065793/Cegah.DBD..Warga.Lebak.Diminta.Lakukan.3M.
No comments:
Post a Comment