IKLAN BULAN INI

Showing posts with label Mining. Show all posts
Showing posts with label Mining. Show all posts

Sunday, 30 May 2010

Lima Desa di Pulau Sebuku Hilang akibat Aktivitas Tambang

Kamis, 03 Juni 2010 15:10 WIB

Penulis : Denny Susanto

KOTABARU--MI: Lima desa di Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan hilang akibat dampak ekspansi aktifitas pertambangan batu bara dan biji besi di wilayah terpencil tersebut.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan (Kalsel) Hegar Wahyu Hidayat, Kamis (3/6), mengatakan lima desa yang hilang itu semuanya berada dalam wilayah Kecamatan Pulau Sebuku.

"Kegiatan tambang di pulau kecil Pulau Sebuku selain telah merusak lingkungan juga menyebabkan hilangnya kawasan permukiman warga," katanya.

Kerusakan lingkungan yang sangat parah, ujarnya, terjadi setelah gencarnya eksploitasi batu bara sejak 1999 dan biji besi sejak 2007. Saat ini wilayah Kecamatan Pulau Sebuku yang memiliki luas 245,55 kilometer (km) persegi telah dikepung areal pertambangan.

Perusahaan tambang batu bara yang berada di wilayah itu adalah PT Bahari Cakrawala Sebuku yang menguasai luasan areal konsesi 18.000 hektare (ha) dan tiga perusahaan pertambangan biji besi grup PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) I, II dan III, dengan total luas kuasa pertambangan seluas 8.000 hektar lebih.

Selain dikuasai perusahaan pertambangan, di dalam Pulau Sebuku juga terdapat perusahaan perkebunan milik PT Minamas seluas ribuan hektare.

Ekspansi perusahaan pertambangan, membuat lima dari delapan desa di Pulau Sebuku kini hilang. "Desa-desa itu kini tinggal nama, sementara ribuan warga yang bermukim di sana terpaksa mengungsi ke daerah lain di Kabupaten Kotabaru," katanya.

Delapan desa yang semula ada di Kecamatan Pulau Sebuku meliputi Desa Kanibungan, Sungai Bali (ibukota), Rampa, Ujung, Sakaraman, Balambus, Mandiin dan Mirih. Namun sebagian besar desa-desa tersebut tinggal nama dan tidak berpenghuni. (DY/OL-01)

http://www.mediaindonesia.com/read/2010/06/03/146804/127/101/Lima-Desa-di-Pulau-Sebuku-Hilang-akibat-Aktivitas-Tambang
Read more ...

Wednesday, 10 February 2010

Blokade Blok Cepu

Kamis, 11 Februari 2010 | 8:32 WIB

Keracunan 9 Warga Dibawa ke RS

Bojonegoro - SURYA- Sembilan warga keracunan gas saat sedang melakukan pemblokadean akses jalan menuju ladang minyak Blok Cepu di Desa/Kecamatan Gayam, Bojonegoro. Akibatnya, mereka harus dilarikan ke UGD RSUD Bojonegoro, Rabu (10/2).

Warga yang menjadi korban gas berbau menyengat itu adalah; Marji, 37; Imam Syafii, 25; Dimyati, 25; Saifuddin, 27; Sudirman, 21; Tarmuji, 25; Waras, 24; Arifin, 27 dan Didik, 25. Semuanya warga Dusun Cemlokorejo, Desa Gayam, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, yang ikut memblokade akses jalan sebelah barat proyek Gas Oil Separation Plant (GOSP) atau jalan menuju Lapangan Banyuurip, di Desa Mojodelik, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.

Peristiwa keracunan itu terjadi, sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu warga yang sedang menggelar aksi menuntut ganti rugi tunai, tiba-tiba mual dan pusing serta muntah-muntah setelah mencium bau tidak sedap yang diduga berasal dari ladang pengeboran minyak PT Exxon Mobil yang dikelola Mobil Cepu Ltd (MCL). “Karena tidak kuat, saya sempat muntah-muntah,” terang Imam Syafii, salah satu korban.

Khawatir terjadi sesuatu, sembilan warga yang diduga keracunan itu langsung dilarikan ke RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Sesampai di sana, para korban langsung mendapat perawatan di UGD rumah sakit milik Pemkab Bojonegoro tersebut. “Semua telah menjalani perawatan. Memang, keluhan dari para pasien adalah mual dan pusing,” terang Thomas Djaja, Humas RSUD Bojonegoro. Tapi, sekitar pukul 15.30 WIB, para korban sudah membaik dan diperbolehkan pulang.

Terpisah, Eksternal Relations Manager MCL, Deddy Afidick ketika dihubungi melalui ponselnya tidak bersedia menjawab. Ia hanya membalas dengan pesan singkat (SMS) bahwa sedang ada rapat. “Tolong SMS dulu, saya sedang ada rapat,” tulis Deddy melalui SMS-nya. Tapi, dia juga tidak bersedia membalas ketika dimintai konfirmasi mengenai perkara ini melalui SMS.

Sementara itu, pemblokadean akses jalan menuju GOSP masih terus dilakukan warga sejak dua hari terakhir. Ada empat titik jalan yang diportal oleh warga hingga kemarin, yakni dua titik jalan di Desa Brabuhan dan satu titik di Desa Gayam. Keduanya masuk Kecamatan Ngasem. Selain itu, jalan di Dusun Ngaglik, Desa Katur, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro.

Pemblokadean ini dilakukan warga untuk menuntut kompensasi tunai dari MCL selaku operator Blok Cepu dalam kasus keracunan gas yang menimpa warga beberapa waktu lalu. “Selama tuntutan kami tidak dipenuhi, pemblokiran akan terus kami lakukan,” terang Supolo, koordinator aksi.nst31

http://www.surya.co.id/2010/02/11/blokade-blok-cepu.html
Read more ...