IKLAN BULAN INI

Friday 5 February 2010

Bulog Diminta Jaga Kualitas Raskin

Sabtu, 6 Februari 2010

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Komisi II DPRD Provinsi Lampung meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre Lampung menjaga kualitas beras untuk keluarga miskin (raskin) yang akan dibagikan kepada masyarakat.

Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung Ahmad Junaidi Auli mengungkapkan beras merupakan kebutuhan pokok utama sebagian besar masyarakat Indonesia. Jadi tidak benar kalau masyarakat miskin hanya mendapatkan beras dengan kualitas buruk.

"Banyak masyarakat miskin yang mengeluhkan kualitas raskin. Ada yang kutuan, pecah, atau berbau tidak sedap. Jadi kami minta Bulog berupaya menjaga kualitas berasnya," kata Junaidi saat hearing dengan Bulog Lampung, Jumat (5-2).

Hal senada juga disampaikan anggota Komisi II lainnya, Nurzaini. Menurut dia, walaupun raskin ini dibeli dengan harga yang murah, Bulog jangan sampai terkesan asal-asalan dalam pemilihan kualitasnya. "Kami sudah sering turun ke lapangan. Masyarakat miskin mengeluhkan kualitas beras yang seperti batik itu. Ada hitam-hitamnya dan setelah dimasak malah buyar. Kami juga tahu kalau kualitas raskin tidak mungkin disejajarkan dengan beras super. Tapi setidaknya, ya jangan terlalu jelek," kata wakil dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Menanggapi hal ini, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bulog Lampung Novi Indiarto mengakui kualitas raskin tidak bisa disamakan dengan kualitas beras yang dipasarkan secara umum. Jenis gabahnya pun, menurut dia, berbeda. Sebab raskin memiliki kadar air 14%. Dengan kadar air seperti ini, menurut Novi, beras dapat bertahan hingga maksimal 6 bulan sehingga saat akan didstribusikan kepada masyarakat beras tersebut masih layak dikonsummi. "Ya memang jelas kualitasnya lebih rendah. Kalau beras yang dijual untuk umum kan kadar airnya lebih tinggi. Beras seperti ini biasanya hanya mampu bertahan hingga dua minggu. Sedangkan raskin tentu harus lebih lama bertahan. Tapi kami juga menjamin raskin yang dapat dibeli masyarakat tidak mampu dengan harga murah ini masih layak konsumsi," ujarnya.

Menurut Novi, untuk mempertahankan kualitas raskin, Bulog juga telah melakukan beberapa perawatan pada raskin di Gudang Bulog, seperti spraying, fumigasi, fogging, dan lainnya. "Perawatan ini dilakukan untuk menghindarkan raskin dari serangan hama, seperti kutu, bakteri, dan lain sebagainya," kata Novi. Dengan perawatan seperti ini, kata Novi, kerusakan beras dapat diminimalisasi, tapi tentu saja tidak dapat disamakan dengan kualitas beras yang dijual di pasaran. MG3/E-1

http://www.lampungpost.com/cetak/berita.php?id=2010020604360057


Share This Post →


No comments:

Post a Comment