Selasa, 01 Juni 2010 17:30 WIB
Penulis : Sulistiono
YOGYAKARTA--MI: Pembangunan perkebunan kepala sawit harus ramah lingkungan agar tidak lagi dituding sebagai industri perusak lingkungan.
Industri kelapa sawit berwawasan lingkungan harus dilaksanakan secara konsekuen, dimulai dari pemilihan lahan sampai pengelolaan produksi.
"Selama ini prestasi industri kepala sawit kerap menjadi sorotan negatif berbagai kalangan karena dituding sebagai perusak lingkungan. Kami harap kalangan industri menerapkan pembangunan perkebunan kelapa sawit berwawasan lingkungan," kata Direktur Pusat Penelitian Kepala Sawit (PPKS) Witjaksana Darmosarkoro di Yogyakarta, Selasa (1/6).
PPKS adalah lembaga penelitian milik pemerintah yang berkonsentrasi khusus terhadap riset dan pengembangan industri minyak sawit dari hulu hingga hilir. Menurut Witjaksana, salah satu industri yang sudah melakukan pengembangan perkebunan kelapa sawit yang ramah lingkungan adalah Bima Palma Grup.
CEO Bima Palma Grup Johnny G Plate mengungkapkan, dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit, pihaknya memperhatikan beberapa aspek penting. Yaitu legalitas kepemilikan lahan, pembangunan ramah lingkungan, dan penerapan standar baku perkebunan secara baik dan benar.
"Dalam membangun perkebunan kita bermitra dengan masyarakat sekitar yang dihimpun dalam koperasi sebagai anggota petani plasma," katanya di sela-sela acara International Oil Palm Conference (IOPC) 2010 di Jogja Expo Center.
Ia menjelaskan, saat ini perusahaannya memiliki cadangan lahan yang luasnya mencapai sekitar 100.000 hektare. Sebanyak 30.000 hektare di antaranya sudah bersertifikat hak guna usaha (HGU). Sisanya, masih dalam proses dokumentasi legalitas lahan. (SO/OL-01)
http://www.mediaindonesia.com/read/2010/06/01/146354/21/2/Pembangunan-Kebun-Sawit-Harus-Ramah-lingkungan
No comments:
Post a Comment