Kamis, 3 Juni 2010 | 07:49 WITA
* Ledakan Bisa Akibat Gesekan Pintu Rumah
Atas Permintaan Kementerian ESDM ; Diduga Ada Tabung Palsu yang Beredar ; Polisi Teliti 17 Kasus Ledakan Elpiji di Makassar ; Konversi Minyak Tanah ke Gas di 9 Daerah di Sulsel Dihentikan Sementara Mulai 1 Juni
Makassar, Tribun - PT Pertamina (Persero) menghentikan sementara pembagian tabung gas elpiji tiga kilogram kepada masyarakat yang bakal terkena program konversi minyak tanah ke gas elspiji mulai Selasa (1/6).
Informasi yang dihimpun Tribun dari beberapa agen elpiji di Makassar, Rabu (2/6), menyebutkan, mereka mendapat pengurangan pasokan dari Pertamina dalam dua hari terakhir.
Penghentian pembagian gas tersebut menyusul instruksi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI kepada Pertamina menyusul banyaknya kasus ledakan elpiji, termasuk di Makassar.
Manager Gas Domestik Region V Pertamina, R Zulfikar, yang ditemui di Makassar, kemarin, membenarkan adanya instruksi pelarangan sementara pembagian gas elipiji tiga kilogram kepada masyarakat.
Namun dia tak mau mengaitkan pelarangan pembagian tersebut terkait dengan maraknya kasus ledakan gas elpiji tersebut, termasuk di Makassar.
"Kalau soal itu, saya tidak berkomentar. Tapi ini memang isntruksi dari kementerian ESDM dan BP Migas. Kita tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat atau konsumen soal bagaimana memelihara tabung gas dan perangkat selang regulaturnya agar tidak mudah meledak," jelasnya,
Sementara Kepala Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri, Cabang Makassar Kombes Polisi, Gatot Harun, yang ditemui terpisah, mengungkapkan, pihaknya sementara meneliti 17 kasus ledakan di Makassar yang terjadi sejak Januari lalu dengan korban tewas tiga orang.
Puslabfor sudah mengamankan sejumlah valve (yang menghubungkan antara tabung gas dan selang) yang diambil dari lokasi kejadian lalu dikirim ke Balai Besar Bahan Barang Teknik (B4T) di Bandung untuk ditelititi lebih lanjut.
Hasil penyelidikan inilah yang akan diserahkan ke Polda Sulsel untuk disidik dan kepada pihak Pertamina selaku lembaga yang menjual gas elpiji kepada masyarakat.
Kemungkinan Juli
Beberapa agen elipiji mengungkapkan, mereka mengalami pengurangan pasokan gas elpiji kemasan tiga kilogram dalam dua hari terakhir dengan alasan Pertamina tidak melakukan pengisian elpiji ke tabung tiga kilogram.
Khusus di Sulsel, hingga saat ini program konversi minyak tanah ke sudah rampung di 15 kabupaten/kota. Sementara sembilan kabupaten lainnya yang belum melaksanakan konversi, di antaranya, Pinrang, Luwu Timur, Luwu Utara, Tana Toraja, dan Toraja Utara.
Program di daerah ini akan dilaksanakan setelah instruksi kembali untuk menjalankan program tersebut. Zulfikar optimistis konversi bakal dilanjutkan, Juli mendatang.
"Tahun ini kita target konversi gas elpiji sebesar 330 ribu paket dan saat ini 205 ribu paket sudah terealisasi. Kita harapkan program ini dapat rampung dalan dua bulan ke depan," kata Zulfikae di dalam Orientasi Wartawan Migas 2010 di Hotel Banua Makassar.
Dikonfirmasi apakah penghentian tersebut terkait dengan maraknya ledakan gas elpiji sehingga terjadi penarikan paket tabung gas, Zulfikar membantah hal itu. Dia kembali menegaskan bahwa penghentian konversi tersebut murni karena instruksi dari kementerian ESDM dan BP Migas.
Pasokan Lancar
Zulfikar juga menambahkan bahwa tak akan terjadi kelangkaan gas elpiji di daerah-daerah. "Meski di awal bulan permintaan meningkat, namun pasokan gas tetap lancar, baik yang 12 kilogram maupun tiga kilogram. Kebutuhan gas elpiji di Sulsel pada kisaran 380 metrik ton (MT) hingga 400 MT," katanya.
Pemilik Toko Central Jaya, Jl cendrawasih No 375 C, Suriyanto juga mengatakan tak ada kelangkaan penyediaan gas. "Tak ada kelangkaan, semuanya lancar-lancar saja," katanya.
Sementara itu, menyusul peningkatan kebutuhan gas seiring dengan program konversi minyak tanah ke gas elpiji, juga direncanakan akan membangun Tangki Timbun di Sulsel berkapasitas 10 ribu MT.
Dikatakan, pembangunan tangki storage ini dimaksudkan memperkuat tempat penampungan bahan bakar gas di Sulsel yang saat ini hanya memiliki kapasitas 1.000 MT.
Palsu
Di Jakarta, PT Pertamina menyatakan tabung gas elpiji ukuran tiga kg dari PT Tabung Mas Mumi (TMM) terindikasi palsu.
Tabung gas yang diduga palsu dari distributor ini sudah beredar di masyarakat. Pertamina pun memutuskan tabung TMM tidak masuk dalam paket perdana konversi energi dari minyak tanah ke gas elpiji yang telah didistribusikan.
Bahkan ada sekitar 200 ribu tabung yang diduga palsu yang diedarkan. Namun tidak disebutkan di mana saja tabung tersebut diedarkan.
"Mereka (TMM) memang salah satu dari vendor yang menjadi pemasok tabung gas elpiji tiga kilogram untuk pengadaan tahun 2010, sebelumnya tidak pernah. Jadi sampai sekarang, kami masih belum menerima tabung dari produksi mereka," kata Vice President Communications Pertamina Basuki Trikora Putra.
Menurut dia, peredaran tabung di luar pengadaan paket konversi energi secara resmi sebelumnya masuk ke stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBBE) sehingga kemudian beredar luas di masyarakat. (cr4/ali/mel)
mengapa elpiji meledak
* Terjadi kebocoran di bagian karet tabung atau di selang regulator
* Gas mengendap di bagian bawah/lantai karena lebih berat dari udara sekitar
* Gas tidak dapat keluar ruangan karena ventilasi bangunan berada di bagian atas
* Pemicu ledakan bisa hal sepele seperti gesekan pintu yang dibuka/tutup, alat elektronik di sekitar tabung, obat nyamuk, percikan api, dan lainnya
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/108723/Pertamina-Stop-Elpiji-3-Kg
No comments:
Post a Comment