Senin, 31 Mei 2010 18:01 WIB
World No Tobacco Day
Penulis : Ikarowina Tarigan
BERSAMAAN dengan Hari Bebas Tembakau Sedunia, CENTERS for Disease Control (CDC) mempublikasikan artikel di Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR) edisi 28 Mei. Artikel terbut mengangkat isu gender dan penggunaan tembakau.
Artikel berjudul "Differences by Sex in Tobacco Use and Awareness of Tobacco Marketing—Bangladesh,Thailand, and Uruguay, 2009," ini menggunakan data dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2009 untuk memeriksa perbedaan gender dalam penggunaan tembakau dan kesadaran pemasaran tembakau di Bangladesh, Thailand dan Uruguay.
GATS merupakan survei nasional yang dilakukan di kalangan partisipan berusia 15 atau lebih. Survei ini menggunakan kuesioner standar dan konsisten, disain sampel, kumpulan data dan protokol manajemen untuk memastikan perbandingan di negara-negara tersebut.
Artikel ini menemukan, meskipun penggunaan produk tembakau berasap di Bangladesh dan Thailand di kalangan perempuan lebih sedikit, penggunaan tembakau tanpa asap di kalangan perempuan lebih besar atau setara dengan lelaki.
Berikut beberapa fakta lain dari CDC:
1. Sekitar 200 juta perempuan adalah perokok dan 800 juta lelaki adalah perokok. Secara umum, sembilan persen perempuan merokok dibandingkan dengan 40 persen pada lelaki.
2. Pada lima puluh persen dari 151 negara, jumlah remaja perempuan yang merokok setara dengan jumlah remaja laki-laki.
3. Remaja laki-laki dan perempuan mulai menggunakan tembakau dengan alasan yang berbeda. Remaja perempuan cenderung merokok akibat keyakinan salah bahwa merokok merupakan cara yang bagus untuk mengontrol berat badan. Selain itu, remaja perempuan juga merokok akibat kurangnya rasa percaya diri.
4. Penggunaan tembakau membunuh sekitar 1,5 juta perempuan per tahun. Dari jumlah ini, sekitar 75 persen hidup di negara-negara berpenghasilan rendah hingga sedang. Berdasarkan perkiraan, penggunaan tembakau bisa membunuh 2,5 juta perempuan dan 5,5 juta lelaki.
5. Perempuan merupakan salah satu terget terbesar dari iklan industri tembakau yang mengaitkan penggunaan tembakau dengan konsep kecantikan, harga diri dan kebebasan.
6. Perempuan merupakan konsumen utama rokok ‘light’. Strategi pemasaran menyesatkan perempuan untuk meyakini bahwa 'light' berarti lebih aman. Mereka yang menghisap rokok 'light' seringkali menghirup asap rokok mereka lebih dalam dan lebih sering untuk mendapatkan jumlah nikotin yang diinginkan.
7. Penggunaan tembakau membahayakan perempuan dengan cara yang berbeda dari lelaki. Merokok selama kehamilan meningkatkan risiko melahirkan prematur, melahirkan bayi dalam keadan meninggal dan kematian saat lahir serta mengurangi jumlah air susu ibu. Selain itu, merokok juga bisa meningkatkan risiko kanker payudara, kanker leher rahim, penyakit paru-paru dan jantung.
8. Asap dari perokok lain membunuh lebih banyak perempuan dibandingkan lelaki. Asap dari perokok lain membunuh 430.000 orang dewasa per tahun. Sekitar 64 persen di antaranya adalah perempuan.
9. Perempuan dan anak-anak seringkali kekurangan daya untuk melindungi rumah, tempat kerja dan area publik dari asap rokok orang lain.
10. Perempuan merupakan satu bagian penting dari target strategi kontrol tembakau. Lebih banyak perempuan yang buta huruf dibandingkan lelaki sehingga diperlukan upaya lebih besar untuk mencegah penggunaan tembakau di kalangan perempuan. (IK/OL-08)
http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/05/31/2648/2/10-Fakta-Buruk-Tembakau
No comments:
Post a Comment