Sabtu, 20 Februari 2010 | 9:02 WIB
Awal Maret Kembali Digerojok 49.450 Ton
SURABAYA - SURYA- PemPROV Jatim berharap harga gula impor yang datang sejak awal Februari bisa kurang dari Rp 10.000 per kilogram. Sedang PT Perkebunan Nusantara (PTPN) sebagai pengimpor telah menetapkan kisaran harga jual di tingkat eceran Rp 11.000 per kilogram.
Sekretaris Perusahaan PTPN XI, Adig Suwandi mengungkapkan, sangat sulit mengharapkan harga gula bisa di bawah Rp 10.000 per kilogram dalam dua bulan ke depan.
Ini karena kebutuhan gula dalam negeri hanya tercukupi dari gula impor hingga masa giling tebu yang dilakukan pada, Mei mendatang.
“Kami memperkirakan harga gula kisaran Rp 11.000 per kilogram di tingkat konsumen,” kata Adig, Jumat (19/2).
Harga gula dunia yang masih cukup tinggi, diakui Adig, menjadi penyebab masih mahalnya harga gula impor ketika dilempar ke pasar.
Ia menguraikan, harga beli gula di kisaran 822 dolar AS per ton CIF atau harga sampai gudang pelabuhan di negara tujuan atau sekitar Rp 8.220 per kilogram.
Jika ditambah bea masuk, PPN, PPh, asuransi, susut, bongkar muat, dan biaya distribusi, harga di tangan importir saja tanpa laba sudah mencapai Rp 9.860 per kilogram.
Dengan memperhatikan perhitungan laba yang didapat mulai D1 (distributor utama) hingga D5 (eceran), biasanya terdapat selisih 12-15 persen, sehingga dipastikan harga pada tingkat konsumen akhir Rp 11.000 per kilogram.
Namun, jika pemerintah menginginkan harga gula di pasar di bawah Rp 11.000 per kilogram, Adig menegaskan, cara yang bisa ditempuh dengan menyediakan dana subsidi, melakukan pembelian gula ke PTPN dan disalurkan untuk membantu kelompok miskin.
“Itu satu-satunya cara. Pertanyaannya, apakah pemerintah memiliki dana cukup untuk itu,” tukas Adig.
Sebelumnya, Kadisperindag Jatim, Zainal Abidin berharap, harga gula bisa ditekan hingga di bawah Rp 10.000. Salah satu usulannya, dengan menjual secara langsung ke tingkat eceran.
“Itu artinya, harga gula ditentukan tanpa melalui proses lelang, sehingga harga di konsumen bisa ditekan serendah mungkin,” ujar dia.
PTPN XI kemungkinan akan mendatangkan 49.450 ton gula impor melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dalam 10 hari di awal pada Maret secara bertahap. Selain untuk kebutuhan Jatim, gula itu akan memenuhi kekurangan stok beberapa daerah.
Sementara itu, 10.000 ton gula impor milik PTPN X yang masuk di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, masih tertahan di sejumlah gudang akibat belum keluarnya izin dari Gubernur Jatim. Akibatnya, gula impor tidak bisa terdisribusi atau diperdagangkan langsung ke konsumen.
Tunggu Izin
Sekretaris Perusahaan PTPN X, Djoko Santoso mengaku, masih menunggu keluarnya surat izin itu sebelum ia melakukan lelang dengan harapan agar kekosongan stok gula di pasar bisa tertangani.
“Kita tetap melakukan mekanisme pendistribusian melalui lelang dengan harga patokan sementara Rp 9.600 per kilogram,” kata Djoko.
Menurutnya, dilakukannya impor gula oleh PTPN karena adanya wewenang dari Kementerian Perdagangan.
“Ini merupakan tugas negara demi kepentingan nasional terjaganya atas stok dalam batas-batas wajar,” tegas Djoko.ndio
http://www.surya.co.id/2010/02/20/gula-impor-dijual-rp-11000kg.html
No comments:
Post a Comment