Rabu, 10 February 2010, 17:31 WIB
LONDON--Kebanyakan anak memang menyukai rasa manis, tapi mereka yang menyukai rasa manis berlebihan berisiko terkena depresi atau kecanduan alkohol dimasa tua. Laporan tim peneliti Amerika Serikat (AS) dalam jurnal kesehatan Addiction mengatakan, ada anak-anak yang secara khusus tertarik pada rasa manis.
Anak-anak ini diketahui memiliki kerabat dekat yang kecanduan alkohol atau malah memang sudah mengidap gejala depresi. Tapi tidak jelas bagaimana kesukaan pada rasa manis itu berasal, dari proses kimia murni atau dari pengaruh cara anak dibesarkan.
Para peneliti mengatakan, rasa manis dan alkohol memicu jalur rasa nyaman yang sama di otak.
Ketua tim penulis jurnal ini Julie Mennella mengatakan, rasa manis membuat semua anak merasa nyaman. ''Sekelompok anak mungkin secara khusus tertarik pada rasa manis karena alasan keturunan biologis,'' ujarnya.
Sementara, para ahli mengatakan pecandu alkohol cenderung memiliki selera berlebihan terhadap rasa manis.
Dalam penelitian terbaru itu, ilmuwan di Pusat Pengindraan Kimia Monell bertanya kepada 300 anak-anak usia lima hingga 12 tahun, yang setengahnya memiliki anggota keluarga yang mengalami ketergantungan alkohol. Mereka diminta untuk mencicipi lima jenis minuman yang mengandung rasa manis dari kadar gula yang berbeda.
Anak-anak tersebut ditanya minuman mana yang paling disukai serta ditanya juga sejumlah pertanyaan untuk memeriksa apakah mereka punya gejala depresi. Seperempat jawaban mereka menurut peneliti menunjukan kalau mereka mungkin punya gejala depresi.
Menyukai manis yang berlebihan ditemukan pada 37 anak yang memiliki sejarah keluarga pecandu alkohol dan dilaporkan juga memiliki gejala depresi.
Kelompok anak ini memilih minuman yang mengandung kadar gula tertinggi, 24 persen sukrosa atau sama dengan sekitar 14 sendok teh gula di dalam secangkir air dan lebih dari dua kali lipat tingkat kemanisan yang terdapat dalam minuman ringan biasa. Ini adalah sepertiga kadar manis lebih tinggi dari pilihan anak lainnya.
Para peneliti kemudian memutuskan untuk mencoba apakah perbedaan kesukaan anak-anak ini berdampak pada reaksi mereka terhadap rasa sakit atau rasa tidak nyaman. Pasalnya, penelitian sebelumnya menyatakan rasa manis bisa bereaksi seperti obat penghilang rasa sakit serta bisa memperbaiki suasana hati.
Mereka menemukan anak-anak nondepresi mampu menahan tangannya di dalam air yang sangat dingin lebih lama jika mereka meminum minuman manis. Namun kadar manis tambahan tersebut tidak mempengaruhi kadar ketahanan rasa sakit anak-anak yang punya kecenderungan depresi.
Professor Tim Jacob dari Universitas Cardiff, seorang ahli indera penciuman dan perasa, mengatakan temuan ini menarik, tapi sulit untuk mendapatkan kesimpulan yang tegas dari satu penelitian saja.
Red: endro
Sumber Berita: bbc.co.uk
http://www.republika.co.id/berita/103695/anak-penyuka-rasa-manis-berisiko-kena-depresi
No comments:
Post a Comment