Senin, 24 Mei 2010 15:05 WIB
BANJARMASIN--MI: Sebanyak 800 desa atau sekitar 40% dari 1.958 desa yang ada di Kalimantan Selatan (Kalsel), masuk kategori desa tertinggal.
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kalse, Masderiansyah, Senin (24/5), mengungkapkan banyaknya jumlah desa yang masih tertinggal tersebut kini menjadi perhatian pemerintah daerah untuk dientaskan. "Masih banyak desa terutama di daerah terpencil dan pedalaman yang masih tertinggal," ungkapnya.
Data mengenai desa tertinggal itu merupakan hasil kajian pihak Kementerian Desa Tertinggal dan Badan Pusat Statistik (BPS). Menurutnya, ada 15 kriteria penilaian untuk menentukan suatu
desa masuk kategori tertinggal, di antaranya infrastuktur jalan, sarana umum, listrik, pendidikan, dan kesehatan penduduk.
Pemerintah, ujarnya, dalam empat tahun terakhir berupaya mengentaskan desa tertinggal di Kalsel melalui program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) pusat dan Gerakan Pembangunan Masyarakat dan Pengentasan Kemiskinan (Gerbangmastaskin). Namun program tersebut belum mampu menuntaskan desa tertinggal di Kalsel.
Sementara itu, anggota Komisi III Bidang Pembangunan DPRD Kalsel Ibnu Sina mengatakan ironis bila melihat masih banyaknya desa tertinggal dan angka kemiskinan di Kalsel yang wilayahnya kaya hasil tambang. "Kenyataan ini menunjukkan kinerja pemerintah daerah selama ini tidak berhasil," tuturnya.
Menurutnya, banyak desa di Kalsel belum menikmati pelayanan listrik, kesehatan, dan pendidikan yang memadai. Demikian juga status angka kemiskinan Kalsel, nomor dua terkecil di Tanah Air, kini menjadi pertanyaan mengingat angka patokan pendapatan rata-rata masyarakat
ditetapkan hanya sebesar Rp6.256 per hari.
Padahal menurut Bappenas, standar pendapatan minimal US$1,2 dan Bank Dunia sebesar US$2. "Jika mengacu pada standar Bappenas, jumlah orang miskin di Kalsel bisa mencapai 30 hingga 40 persen," tambahnya. (DY/OL-01)
http://www.mediaindonesia.com/read/2010/05/24/144806/127/101/800-Desa-di-Kalsel-Tertinggal
No comments:
Post a Comment