IKLAN BULAN INI

Thursday, 27 May 2010

RI mampu jadi produsen produk pertanian organik

Kamis, 27/05/2010 15:29:27 WIB

Oleh: Martin Sihombing

Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan tuntutan pasar global terhadap produk-produk pertanian organik yang aman untuk dikonsumsi memiliki nutrisi tinggi serta ramah lingkungan sangat besar. Sementara itu, potensi pertanian Indonesia untuk menghasilkan produk organik sangat besar sehingga diharapkan bisa menyuplai pangan ke dunia.

"Diharapkan Indonesia menjadi produsen organik terkemuka di dunia, mampu memasok pangan dunia," katanya dalam acara pembukaan Agro & Food Expo 2010 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, tadi pagi.

Selain itu, tambahnya, produk organik memiliki keunggulan bukan hanya bisa mudah diterima pasar global, tetapi dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena tingkat produktivitasnya tinggi.

Suswono mencontohkan untuk produktivitas padi organik bisa mencapai 8 ton gabah kering giling (GKG) per hektare atau lebih banyak dari produksi padi yang dikembangkan melalui non-organik. "Jika harganya Rp4.000 per kg, satu hektare bisa mencapai Rp32 juta. Ini menambah peningkatan penghasilan yang luar biasa," katanya.

Menurut dia, pengembangan produk pertanian organik sudah dicanangkan sejak 2001. Hal itu sangat penting karena kampanye negatif terkait persoalan lingkungan cukup menjadi isu penting di era tuntutan global saat ini. "Untuk menjamin produk itu organik maka perlu disertifikasi. Ini untuk meningkatkan kepercayaan pasar," katanya.

Saat ini, tambahnya, ada tujuh lembaga sertifikasi produk organik di Indonesia yang diharapkan tetap menjaga kredibiltasnya. "Jangan sampai mengejar tuntutan mendapatkan keuntungan lalu mengambaikan ketentuan yang ada. Jadi harus menjaga kredibilitas," ujar menteri.

Mentan menyatakan pada 2010 merupakan titik awal bagi Indonesia untuk mengembangkan pertanian organik yang nantinya diharapkan mampu mengekspor produk organik ke dunia.

Sementara itu Pameran Agro and Food Expo 2010 yang berlangsung dari 27-30 Mei 2010 itu diikuti lebih dari 400 institusi dari dalam dan luar negeri seperti Turki, Korea, Taiwan, dan Malaysia. Peserta menampilkan produk makanan dan minuman dan industri pertanian dari hulu hingga hilir, perusahaan agribisnis, teknologi, dan jasa sektor industri pertanian.

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian Zaenal Bachrudiin menyatakan kegiatan pameran tersebut sebagai upaya mendukung go organic, yang di antaranya mempromosikan produk organik di pasar dan memperkenalkan pelaku usaha organik yang telah disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Pangan Organik (LSPO). "Tujuannya agar produk-produk tersebut bisa berdaya saing di pasar domestik dan ekspor," katanya.

Saat ini, tambahnya, sejumlah produk organik yang telah diekspor Indonesia antara lain kopi, kako, sayuran dan beras dengan tujuan beberapa negara.(msb)

http://web.bisnis.com/sektor-riil/agribisnis/1id183808.html


Share This Post →


No comments:

Post a Comment