IKLAN BULAN INI

Showing posts with label Ads. Show all posts
Showing posts with label Ads. Show all posts

Monday, 31 May 2010

Industri Rokok Targetkan Wanita dan Remaja

30/05/2010 09:23

Astrid Puspasari

Liputan6.com, Jenewa: Sungguh mengejutkan! Industri rokok yang jelas-jelas berbahaya bagi kesehatan, kini menargetkan wanita dan remaja di berbagai negara-negara berkembang. Data ini diumumkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini.

Dalam rangka memperingati Hari Dunia Tanpa Tembakau yang jatuh pada 31 Mei besok, WHO mencela taktik pemasaran yang dilakukan perusahaan tembakau. "Sebanyak 40 persen pria merokok dan hanya sembilan persen perempuan yang merokok. Tapi angka itu masih bisa berubah," tegas Douglas Bettcher, Direktur Prakarsa Bebas Tembakau WHO.

Menurut Global Youth Tobacco Survei yang dilakukan WHO, tingkat perokok dikalangan remaja yang berbeda gender telah memudar. "Industri rokok pasti merekrut pengguna baru, sebagai ganti perokok yang telah meninggal atau sakit," seru Bettcher. "Itu sebabnya, mereka menargetkan perempuan demi motif keuntungan."

Walaupun produk-produk rokok telah lama dipasarkan untuk perempuan di negara-negara industri, hal itu tidak bisa disamakan di negara-negara berkembang. "Perilaku pemasaran licik dan agresif, dilakukan industri tembakau di negara-negara berkembang. Ini adalah sebuah fenomena yang relatif baru," jelas Bettcher.

Di Jepang, rokok dibuat cantik dengan kemasan berwarna merah muda. Sementara di Mesir, bungkus rokok berbentuk kemasan parfum, dan di Nigeria dihadiahi barang bermerek. Pantas saja wanita tergiur.(Xinhua/ADO)

http://kesehatan.liputan6.com/berita/201005/279294/Industri.Rokok.Targetkan.Wanita.dan.Remaja
Read more ...

KPAI: Pemerintah Biarkan Iklan Rokok Secara Permisif

Senin, 31 Mei 2010 09:06 WIB

Magelang (ANTARA News) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai, pemerintah terkesan membiarkan iklan rokok secara permisif sehingga jumlah perokok aktif bukan turun tetapi malah bertambah dengan usia prevalensi semakin muda.

"Pemerintah membiarkan iklan rokok secara permisif sehingga setiap saat yang terjadi bukan penurunan perokok aktif tetapi malah terus bertambah dan makin lama usia prevalensi perokok semakin muda," kata Ketua KPAI, Hadi Supeno, di Magelang, Senin.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai "Hari Tanpa Tembakau".

Ia mengatakan, sejumlah kasus balita kecanduan rokok seperti di Malang, Sukabumi, dan Palembang adalah menyangkut anak-anak korban iklan rokok.

Pemerintah, katanya, harus segera mengeluarkan peraturan pemerintah tentang larangan total segala bentuk rokok dan sponsor rokok untuk semua kegiatan masyarakat.

"Di dalamnya juga tercantum sanksi berat bagi yang melanggar ketentuan. Tanpa larangan iklan rokok, upaya dan kampanye masyarakat tanpa tembakau hanya utopia," katanya.

Hingga saat ini, katanya, pemerintah belum menandatangani peraturan pemerintah tentang perlindungan masyarakat dari ancaman tembakau sebagaimana diamanatkan Pasal 116 Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

Ia mengatakan, pemerintah harus menurunkan kuantitas industri rokok hingga jumlah paling rendah. Pada saat yang sama pemerintah menaikkan cukai rokok sehingga penurunan industri itu tidak mengurangi pendapatan negara dari rokok.

"Hingga tahun 2010 pemerintah terus mengizinkan produksi tembakau setahun 260 miliar batang dan pemerintah mempertahankan cukai murah, hanya 30 persen dari harga rokok. Padahal di Thailand sampai 60 persen, di Singapura dan Malaysia sampai sekitar 55 persen," katanya.

Pemerintah, katanya, mengintrodusir Pasal 113 UU Nomor 36 tahun 2009 tentang berbagai upaya mencegah ketergantungan terhadap zat nikotin.
(M029/A024)

http://www.antaranews.com/berita/1275271619/kpai-pemerintah-biarkan-iklan-rokok-secara-permisif
Read more ...

Wednesday, 26 May 2010

16 Titik Reklame Kadaluarsa Ditertibkan

Rabu, 26 Mei 2010 | 15:59 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menertibkan 16 titik reklame yang telah melewati masa izin diturunkan. "Sudah 16 titik ditertibkan," kata Kepala Badan Pengelola Kekayaan Daerah DKI, Sukri Bey, siang ini.

Enam belas titik tersebut, kata Sukri tidak hanya terdapat di White Area atau zona bebas reklame. Yang termasuk dalam zona putih itu beberapa di antaranya Jalan Sudirman, Thmarin, kawasan Monumen Nasional, Patung Pak Tani, dan beberapa lokasi interchange seperti Pluit dan Cawang.

Sukri mengakui belum mengetahui jumlah reklame yang izinnya telah habis. "Masih kami proses," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah telah membuat kesepakatan bersama empat asosiasi reklame di Jakarta. Asosiasi yang dilibatkan dalam kesepakatan adalah Asosiasi Media Luar Griya, Asosiasi Perusahaan Periklanan Luar Ruang Seluruh Indonesia, Outdoor Advertising Association of Indonesia dan Serikat Pengusaha Reklame Jakarta.

Kesepakatan itu menghasilkan bahwa asosiasi tidak akan meletakkan reklame di kawasan White Ares serta beberapa kawasan lainnya. Hal ini dibuat agar mendukung kebijakan penataan reklame di lokasi tersebut.

Pemerintah, kata Sukri, dalam hal ini akan memberikan sanksi langsung bagi reklame yang sudah melewati izin, namun masih tetap terpasang. "Tiga kali diimbau tidak dipenuhi, kami langsung turunkan (reklame)," katanya.

SUTJI DECILYA

http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2010/05/26/brk,20100526-250650,id.html
Read more ...