IKLAN BULAN INI

Showing posts with label Fuel. Show all posts
Showing posts with label Fuel. Show all posts

Tuesday, 1 June 2010

Pembatasan BBM Subsidi Sepeda Motor Alternatif Terakhir

Selasa, 1 Juni 2010 15:25 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah masih terus memantau pergerakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di masyarakat. Pemerintah juga membantah pembatasan konsumsi BBM subsidi bagi sepeda motor akan segera berlaku.

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Legowo, pantauan hingga Juli nanti akan menjadi dasar penerapan batasan konsumsi BBM bersubsidi. Evita mengatakan pembatasan konsumsi BBM subsidi bagi sepeda motor adalah alternatif terakhir yang ingin diambil pemerintah.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menambahkan, pemerintah masih mencari solusi terbaik agar subsidi BBM tidak terdistorsi dan sampai ke tangan yang tidak berhak. Hatta juga membantah bahwa pemerintah akan segera membatasi konsumsi BBM bersubsidi bagi sepeda motor.(DSY)

http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newsvideo/2010/06/01/106357/Pembatasan-BBM-Subsidi-Sepeda-Motor-Alternatif-Terakhir
Read more ...

AISI: 35 Juta Biker Masih Butuh BBM Subsidi

Selasa, 01/06/2010 16:19 WIB

Bagja Pratama - detikOto

Jakarta - Rencana pemerintah untuk melarang sepeda motor memakai BBM subsidi menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Karena, sekitar 35 juta unit motor di jalan raya masih membutuhkan BBM bersubsidi.

"Makanya, pemerintah harus lihat dulu, siapa yang menggunakan sepeda motor di Indonesia," ujar Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Shinduwinata ketika ditemui detikOto di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (1/6/2010)

Para pengguna sepeda motor di Indonesia, lanjut Gunadi, merupakan masyarakat menengah ke bawah, yang tidak punya pilihan alternatif transportasi yang murah, efisien, dan cepat seperti motor, karenanya, wajar kalau populasinya membengkak.

Berdasarkan data yang dimiliki AISI sampai akhir tahun 2009 lalu, total produksi sepeda motor mencapai 51 juta unit, dengan perkiraan yang masih beroperasi sebanyak 35 juta unit, dengan perkiraan konsumsi BBM sepeda motor sebanyak 8 juta liter per tahun.

"Dan kalau itu dilarang, jangan sampai berdampak terhadap kemampuan belanja mereka sehari-hari," tambahnya.

Memang secara jangka panjang, penghapusan subsidi sangat positif untuk perkembangan ekonomi Indonesia, tapi kalau sampai memberatkan masyarakat yang benar-benar membutuhkan, itu sama saja memaksakan diri, lanjut Gunadi.

"Masak, mereka sudah susah, pas mampu beli motor malah dipersulit lagi, apa harus jalan kaki?" tutup Gunadi.

( bgj / ddn )

http://oto.detik.com/read/2010/06/01/161956/1367677/648/aisi-35-juta-biker-masih-butuh-bbm-subsidi?o991102638
Read more ...

Harga BBM Eceran Mulai Turun

Selasa, 1 Juni 2010 | 12:59 WITA

PANTAUAN di beberapa penjual eceran disepanjang Jalan A Yani, harga eceran mulai kembali normal setelah sempat menembus angka Rp 7500 perliter. Saat ini harga bensin eceran mulai kembali ke harga semula yakni Rp 5000 - 5500 perliter.

Ditempat terpisah,Arif, pengawas SPBU Jalan S Parman mengakui bahwa pasokan BBM dari Pertamina sudah mulai lancar sejak Senin (31/5) kemarin. "Kami sudah mendapat pasokan tiga tangki yang masing-masingnya berisi 10.000 liter premium," katanya.

Hanya saja antrian panjang masih terjadi terutama sepeda motor. Sementara untuk mobil sudah normal.


"Kemungkinan ada yang melangsir dengan sepeda motor, tapi dengan kondisi BBM lancar seperti ini, tindakan melangsir adalah pekerjaan sia-sia karena konsumen lebih memilih mengisi BBM di SPBU ketimbang di eceran," katanya.

(aspian)

http://www.banjarmasinpost.co.id/read/artikel/46192/harga-bbm-eceran-mulai-turun
Read more ...

Pengaruh Premium dan Pertamax Bagi Perfoma Mesin Motor

Selasa, 01/06/2010 16:49 WIB

Syubhan Akib - detikOto

Jakarta - Wacana larangan menggunakan BBM bersubsidi untuk motor yang direncanakan pemerintah langsung mendapat kecaman keras dari kalangan masyarakat.

Namun di luar kontroversi yang beredar itu, sebenarnya apa saja sih yang membedakan Premium dan Pertamax selain harganya.

Dan untuk mengetahui perbedaannya lebih lanjut, maka detikOto pun meminta wejangan pada Senior General Manager Technical Service Division PT Astra Honda Motor (AHM) A. S. Tedjosiswojo, terkait hal tersebut.

Berikut petikan wawancara singkatnya.

Apa yang membedakan Premium dan Pertamax?

Jawaban A. S. Tedjosiswojo: Yang umum adalah Research Octane Number atau disingkat RON, di mana Jenis Premium dengan RON 88 dan Pertamax dengan RON 92, selanjutnya komposisi campuran antara keduanya mungkin dapat secara detail dijelaskan oleh Instansi Pemerintah terkait.

Research Octane Number atau disingkat RON adalah sebuah nilai yang digunakan untuk mengukur ketahanan mesin motor bakar bensin terhadap Knocking atau sering disebut efek mesin ngelitik.

Sebenarnya perbedaan pemakaian bahan bakar Premium dan Pertamax punya pengaruh apa saja di sisi mesin dan performa?

Untuk mesin sepeda motor dengan kebutuhan spesifikasi bahan bakar jenis Pertamax apabila menggunakan jenis Premium maka akan berpengaruh
pada menurunnya performa dan umur pakai mesin.

Sementara mesin sepeda motor dengan kebutuhan spesifikasi bahan bakar jenis Premium apabila menggunakan jenis Pertamax maka cenderung tidak berpengaruh signifikan pada performa.

Bagaimana dengan efeknya terhadap lingkungan, apa Pertamax lebih hijau?

Pemakaian bahan bakar yang tidak sesuai spesifikasi yang dibutuhkan oleh mesin sehingga menurunnya performa mesin akan berpengaruh terhadap emisi gas buang dihasilkan. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap lingkungan.

Plus-minus penggunaan baik Premium dan Pertamax apa saja ya Pak?

Penggunaan jenis bahan bakar apa pun harus disesuaikan dengan kebutuhan mesin agar didapat hasil yang optimal, efektif dan efesien. Yang lebih penting adalah bagaimana membuat kontruksi mesin yang hemat dalam pemakaian BBM, dengan menerapkan teknologi yang dapat meningkatkan efesiensi energi sekaligus efesiensi pemakaian BBM.

Kapasitas mesin yang besar tidak selalu menghasilkan output tenaga yang besar dan sesuai dengan kebutuhan tapi cenderung lebih boros dalam konsumsi BBM.

Dengan menerapkan teknologi yang dapat meningkatkan efesiensi energi misalnya Teknologi Low Friction Engine milik Honda, akan dapat meminimalisasi kehilangan tenaga akibat gesekan sehingga dengan kapasitas mesin yang sesuai akan dihasilkan tenaga yang lebih baik dan konsumsi BBM yang lebih hemat. Dan konsumsi BBM yang efisien menjadi salah satu bagian utama dalam pengembangan produk Honda.

( syu / ddn )

http://oto.detik.com/read/2010/06/01/164943/1367707/648/pengaruh-premium-dan-pertamax-bagi-perfoma-mesin-motor?o991102638
Read more ...

Monday, 31 May 2010

Batasi BBM, Pemerintahan SBY Betul-betul Gagal

SENIN, 31 MEI 2010 | 11:59 WITA | 11908 Hits

Laporan: Widya Victoria

JAKARTA -- Rencana pemerintah akan membatasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) merupakan bukti bahwa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono gagal dalam mamanfaatkan potensi Indonesia sebagai negara penghasil minyak.

"Ini bentuk kegagalan pemerintah, sebagai negara penghasil minyak, tetapi selalu krisis dengan urusan seperti ini. Dan ini akan selalu terulang, apalagi kaitannya dengan APBN yang baru," ujar anggota DPR Dedi Gumilar kepada Rakyat Merdeka Online di gedung Nusantara I DPR, Jakarta (Senin, 31/5).

Politisi PDI Perjuangan ini mempertanyakan, sebagai negara penghasil minyak, Indonesia seharusnya meraup keuntungan bila harga minyak di pasaran dunia naik. Kalau betul mendapat untung, menurutnya, hal itu bisa digunakan untuk menutupi kebutuhan subsidi.

"Untuk subsidi bisa diambil dari sana. Ini secara pikiran sederhana. Tapi saya tidak mengerti hitung-hitungan ekonomi, karena bukan komisi saya. Akan tetapi belum saatnya," aku anggota Komisi X DPR ini. (zul)

http://metronews.fajar.co.id/read/94176/10/batasi-bbm-pemerintahan-sby-betulbetul-gagal
Read more ...

Jatah BBM di SPBU Berkurang

Senin, 31 Mei 2010 | 16:15 WITA

TIGA Hari terakhir ini, semua SPBU di Kalsel mengalami kekurangan pasokan BBM terutama jenis premium. Akibatnya bisa ditebak, antrian kendaraan mulai terlihat disemua SPBU.

Hal itu semakin diperparah dengan munculnya isu soal rencana pemerintah membatasi penggunaan BBM jenis premium kepada kendaraan roda dua. Akibatnya, banyak warga yang memanfaatkan isu tersebut untuk melakukan aksi borong alias panic buying.

Arif, pengawas SPBU Jalan S Parman Banjarmasin mengatakan bahwa pihaknya mendapat jatah 2 tangki BBM jenis premium dengan kapasitas masing-masing sebanyak 10.000 liter.

"Biasanya perhari kami mendapat tiga tangki yang masing-masing berkapasitas 10.000 liter tapi sudah beberapa hari ini hanya diantar dua tangki saja," kata Arif.

Stok yang ada di SPBU langsung ludes hanya dalam beberapa jam saja akibat serbuan konsumen yang rela antri demi mendapatkan BBM. Selain itu kebijakan yang ditempuh pihak SPBU yang tak melayani pembelian melalui jerigen juga membuat panik masyarakat.

"Kita memang terpaksa tidak melayani pembelian dengan jerigen dan lebih mengutamakan melayani kendaraan," kata Arif.

(aspian)

http://www.banjarmasinpost.co.id/read/artikel/46099/jatah-bbm-di-spbu-berkurang
Read more ...

Pemerintah Diminta Kaji Rencana Cabut Subsidi BBM

Senin, 31 Mei 2010 16:06 WIB

Sejumlah pengendara sepeda motor mengantri mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, di salah satu SPBU di kawasan Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (28/5). (ANTARA/Ismar Patrizki)
Kendari (ANTARA News) - Anggota DPR RI Andi Rahmat mengharapkan pemerintah mengkaji ulang dengan cermat rencananya untuk menyabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang masih dibutuhkan rakyat.

Di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin, Andi mengatakan, ada risiko yang harus diterima pemerintah dan rakyat apabila kebijakan itu benar-benar direalisasikan dalam waktu dekat.

Hal itu bisa mengancam kelangsungan dunia industri.

"Saya yakin pemerintah tidak serta merta mencabut subdisi bahan bakar melainkan mempertimbangkan kelangsungan industri. Kebijakan pasar bebas menjadi ancaman serius," kata Andi Rahmat yang juga politisi Partai Demokrat.

Mengingat kemampuan rakyat Indonesia tidak merata, Andi Rahmat menyarankan pemerintah harus tetap membuka kebijakan untuk membantu rakyat miskin dalam hal mendapatkan bahan bakar karena menjadi kebutuhan mendasar dalam kehidupan sehari-hari.

"Bagaimana pun rakyat tidak mampu harus dibantu. Pemerintah harus menyadari bahwa yang memakai bahan bakar bersubsidi adalah orang-orang mampu bahkan penjabat negara yang difasilitasi tunjangan harga bahan bakar dalam menjalankan tugas negara," katanya.

"Dengan menggunakan bahan bakar bersubsidi pun sudah sulit mendapatkan pendapatan yang layak. Apa lagi kalau subsidi dicabut pasti rakyat lebih menderita karena angsuran kendaraan tidak bisa dibayar," kata Rahim.

Solusi yang tepat untuk efesiensi dan efektifitas keuangan negara adalah optimalisasi penerimaan pajak, kata dia.

(T.S032/Y006/S026)

http://www.antaranews.com/berita/1275296761/pemerintah-diminta-kaji-rencana-cabut-subsidi-bbm
Read more ...

Sunday, 30 May 2010

Pengguna Sepeda Motor Layak Disubsidi

Minggu, 30 Mei 2010 16:19 WIB

Depok (ANTARA News) - Kelompok masyarakat pengguna sepeda motor sangat layak mendapatkan subsidi bahan bakar minyak karena sebagian besar dari mereka golongan ekonomi kurang mampu.

Menurut pengamat kebijakan publik Universitas Indonesia (UI) N Andrinof A Chaniago, pemerintah harus berpikir lebih mendalam dari aspek politik maupun etika pembanguan sebelum memutuskan mengurangi subsidi BBM sepeda motor.

"Risiko politik mengurangi subsidi BBM sepeda motor sangat besar," kata dosen ilmu politik dan kebijakan publik program pascasarjana FISIP UI itu di Depok, Jawa Barat, Minggu.

Ia mengatakan bahwa pemerintah harus berhadapan dengan 50 juta pengguna sepeda motor yang sebagian besar adalah warga kalangan bawah.

Lebih lanjut ia mengatakan, dari aspek etika pembangunan, kebijakan itu justru bertentangan dengan tujuan membangun yang harus menjamin pemenuhan kebutuhan pokok rakyat.

Bagi sebagian besar orang, sepeda motor adalah kebutuhan pokok karena menjadi alat untuk memudahkan urusan sehari-hari. Tanpa alat transportasi itu mereka akan keluar biaya lebih besar dan pengorbanan waktu lebih lama dalam setiap perjalanan.

Ia menegaskan selama pemerintah belum bisa menyediakan transportasi umum yg layak dan memperbanyak rumah susun untuk kalangan menengah bawah, keluarga masyarakat pengguna sepeda motor adalah keluarga yang sangat layak menerima subsidi.

(T.F006/S026)

http://www.antaranews.com/berita/1275211148/pengguna-sepeda-motor-layak-disubsidi
Read more ...

Thursday, 27 May 2010

YLKI: Alasan Pemerintah Tidak Jelas

Kamis, 27 Mei 2010 | 15:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai alasan pemerintah tidak jelas dalam menetapkan kebijakan pembatasan premium bagi roda dua. Hal tersebut diungkapkan Ketua YLKI Sudaryatmo saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (27/5/2010) di Kantor YLKI, Jakarta.

"Pemerintah ini tidak jelas. Dia melemparkan statement, tapi masih jadi wacana. Kalau sudah ada polemik baru menghindar," ucapnya kepada Kompas.com.

Sudaryatmo juga mengaku, selama ini jika ada kebijakan pemerintah terkait minyak dan gas (migas), YLKI pasti dilibatkan untuk berdialog. "Tapi untuk yang sekarang secara formal kami masih belum diikutsertakan," ujarnya.

Sudaryatmo menilai wacana seperti itu hanya akan membuang energi masyarakat. YLKI juga belum akan melakukan tindakan apa pun terkait wacana pembatasan premium ini.

"Lho, karena masih wacana ya kami bisa apa. Ini kan masih belum jelas, kecuali kalau sudah ditetapkan, bisa saja dituntut," ujarnya.

Selain itu, dia meminta pemerintah jangan terus berwacana karena tugas pemerintah sebenarnya adalah membuat kebijakan.

"Kebijakan yang ditetapkan juga harus bersifat partisipatif dan memenuhi kepentingan publik," ujarnya.

Adapun kebijakan pembatasan premium bagi kendaraan beroda berembus kemarin oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Rencananya, kebijakan tersebut rampung pada Juni dan efektif diberlakukan pada Agustus.

http://lipsus.kompas.com/topikpilihan/read/2010/05/27/15093929/YLKI.Alasan.Pemerintah.Tidak.Jelas
Read more ...

Konyol, sepeda motor dilarang pakai premium!

Thursday, 27 May 2010 09:13

JAKARTA - Dirjen Migas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Evita Herawati Legowo, menyatakan mulai Juni mendatang pemerintah akan melarang penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yaitu premium untuk sepeda motor.

"AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia-red) sudah menyepakati juga keputusan tersebut. Akan tetapi tidak semua sepeda motor yang tidak diperbolehkan menggunakan premium, masih ada juga jenis lain dan pembuatannya. Dilihat juga dari cc-nya dan berada wilayah mana saja," kata Dirjen Migas ESDM, Evita Herawati Legowo, kemarin.

Ia juga mengatakan upaya ini dilakukan guna untuk menjaga agar BBM terus ada dan tidak habis begitu saja. Sementara itu pembatasan akan diputuskan Juni mendatang dan akan diuji di pulau Jawa pertama kalinya.

Namun kebijakan pemerintah tersebut mendapat krirtikan pedas dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). YLKI mengatakan kalau kebijakan tersebut sangat konyol. "Itu konyol. Seharusnya yang dilarang itu kendaraan roda empat karena itu kapasitas bensinnya lebih banyak," kata pengurus YLKI Tulus Abadi, pagi ini.

Semestinya kalau memang roda dua dilarang pakai bensin bersubsidi atau premium, kendaraan pribadi roda empat dahulu yang dilarang. "Kendaraan roda empat itu boros bensin. Secara ekonomi dia lebih banyak memakai bensin," imbuhnya.

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral, semestinya bisa bersikap adil. "Yang jelas yang memakai motor itu secara pertimbangan ekonomi lebih rendah. Kalau itu diterapkan filosofinya apa? Masa kendaraan roda empat boleh memakai premium, itu konyol," tutupnya.

Larangan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yaitu premium untuk sepeda motor ini merupakan hasil kesepakatan dari pembicaraan ESDM dengan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).

Editor: NORA DELIYANA LUMBANGAOL
(dat04/wol-mdn/wsp)

http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=117851:konyol-sepeda-motor-dilarang-pakai-premium&catid=77:fokusutama&Itemid=131
Read more ...

Wednesday, 26 May 2010

Bikers: Gila Saja Pemerintah

Rabu, 26/05/2010 15:35 WIB

Motor Dilarang Pakai BBM Subsidi

Jakarta - Rencana pemerintah melarang para pengguna sepeda motor untuk menggunakan BBM bersubsidi menimbulkan keterkejutan tersendiri di kalangan pengguna sepeda motor.

Banyak yang mengeluhkan rencana tersebut, banyak pula yang tidak mengetahui rencana tersebut, dan menganggap hanya sebagai angin lalu saja, seperti kebanyakan rencana kebijakan lainnya.

Dari pantauan detikOto di beberapa SPBU, kebanyakan para bikers mengeluhkan kenapa pemerintah bisa memikirkan rencana melarang sepeda motor dilarang pakai BBM
subsidi.

"Motor kan kendaraan masyarakat menengah ke bawah, bukan seperti mobil, kenapa mesti dilarang?" ujar lady bikers Nila, kepada detikOto di SPBU Warung Buncit, Rabu (26/5/2010)

Sementara bikers lain menganggap sebenarnya tidak masalah sepeda motor tidak memakai BBM subsidi, asalkan angkutan umum diperbaiki dan ongkosnya diturunkan.

"Ini kan malah sebaliknya, ongkos juga pada mau naik, gila saja pemerintah kalau begitu," ujar Ari yang tengah mengisi bensin motor bebeknya.

Sebelumnya, Dirjen Migas Evita Legowo mengatakan pemerintah berencana melarang penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi yaitu premium untuk sepeda motor.

Hal ini menurut Evita merupakan hasil kesepakatan dari pembicaraannya dengan
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).

Ia berharap mekanisme penerapan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi tersebut sudah diputuskan pada akhir Juni. Rencananya hal ini akan mulai diterapkan pada bulan Agustus 2010.

( bgj / ddn )

http://oto.detik.com/read/2010/05/26/153541/1364559/640/bikers-gila-saja-pemerintah?o991102638
Read more ...

Pemcabutan Subsidi BBM Kendaraan Pribadi Kemungkinan Agustus

Rabu, 26 Mei 2010 | 14:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah akan segera mencabut subsidi bahan bakar minyak untuk kendaraan pribadi.

"Kelihatannya harus dimulai tahun ini, setidaknya bulan Agustus," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Evita Herawati Legowo di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kemarin. Namun, keputusan ini belum final, karena pemerintah baru dua kali membahasnya dalam rapat koordinasi.

Menurut Evita, jenis dan kriteria kendaraan pribadi yang dikenakan pembatasan subsidi bahan bakar itu masih belum ditentukan secara terperinci. "Nanti ada ketetapan tertentu yang akan diterapkan," ujarnya.

Sedangkan kendaraan umum, Evita menegaskan, masih akan mendapatkan subsidi bahan bakar minyak. Ia juga masih menunggu persetujuan Dewan Pewakilan Rakyat terkait rencana ini. Ia berharap pembahasan mengenai konsumsi bahan bakar bersubsidi dapat diputuskan akhir Juni nanti.

MAHARDIKA SATRIA HADI

http://www.tempointeraktif.com/hg/perbankan_keuangan/2010/05/26/brk,20100526-250625,id.html
Read more ...

Monday, 24 May 2010

Pemerintah Pastikan Cabut Subsidi BBM

Sunday, 30 May 2010 06:10

SIGLI - Pemerintah dipastikan akan mencabut subsidi bahan bakar minyak dalam waktu dekat ini. Namun, mekanisme pencairan subsidi bagi masyarakat dan jumlahnya belum ditetapkan. Demikian dikatakan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, seusai penyerahan bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri di Sigli, Nanggroe Aceh Darussalam, Sabtu (29/5/2010). Ini masih dalam pembahasan. Memang jumlahnya cukup besar. Tapi, belum dipastikan mekanisme dan jumlahnya," tutur Agung. Dia mengatakan, pemerintah masih berhitung besaran subsidi yang akan dicabut dan mekanisme pembagiannya kepada masyarakat.

Mantan ketua DPR RI ini juga menyatakan, pemerintah tidak bermaksud untuk menyusahkan masyarakat dari golongan ekonomi tertentu dengan pencabutan subsidi ini. Pemerintah akan memberikan kompensasi-kompensasi kepada kelompok masyarakat yang terkena dampak. Terutama masyarakat miskin," tuturnya. Agung mengatakan, pemerintah saat ini terus berupaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin di Indonesia, dari 14,1 persen pada tahun 2009 menjadi hanya delapan hingga 10 persen pada tahun 2014 mendatang. Diharapkan, dengan pencabutan BBM bersubsidi tersebut, target penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia tidak terganggu. rri.co.id/dodo

http://www.rri.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=8411:pemerintah-pastikan-cabut-subsidi-bbm-&catid=100:aceh
Read more ...