Mengenal Terapi Musik
Tak heran jika kebanyakan orang yang tinggal di perkotaan mengalami masalah sulit tidur, sulit berkonsentrasi dan mengalami stress dengan lingkungan yang sangat ramai. Salah satunya diakbatkan suara bising. Berlawanan dengan suara bising tersebut adalah musik yang dapat memperbaiki dan mempengaruhi kesehatan mental serta harmoni tubuh. Suara yang dihasilkan dari perpaduan alat musik ini, sejatinya dapat digunakan sebagai sarana pengobatan, yang seringkali disebut terapi musik.
Sebuah riset tentang terapi musik sudah menunjukkan jika terapi musik sangat efektif dalam meredakan kegelisahan dan stress, mendorong perasaan rileks serta meredakan depresi. Terapi musik membantu orang-orang yang memiliki masalah emosional dalam mengeluarkan perasaan mereka, membuat perasaan positif dengan suasana hati, membantu memecahkan masalah, dan memperbaiki konflik pribadi.
Efek yang menyembuhkan dari terapi musik tidak hanya terbatas pada kesehatan mental. Telah dilakukan pula observasi di rumah sakit pada pasien-pasien penderita luka bakar, penyakit jantung, diabetes dan kanker, musik juga memiliki kekuatan menyembuhkan. Sebagai pelengkap dalam perawatan di panti rehabilitasi, terapi musik sepertinya memberi kekuatan komunikasi dan ketrampilan fisik, begitu pula perannya dalam memperbaiki fungsi fisik maupun mental. Dalam hal pembelajaran, berbicara dan penyelesaian masalah (problem solving), terapi musik juga memiliki peran tersendiri.
Terapi musik dapat mengurangi kebutuhan pengobatan selama kelahiran dan melengkapi fungsi mati rasa dalam operasi dan perawatan gigi, terutama jika yang dirawat anak-anak serta pasien yang menjalani prosedur pembedahan.
Musik juga berguna untukmengatasi trauma pada bayi yang lahir premature. Disamping situasi akut ini, terapi musik juga membantu menghilangkan rasa sakit kronik.
Terapi musik dapat juga memperbaiki kualitas bagi pasien yang mengalami sakit berkepanjangan dan menambah kesehatan orang-orang jompo, termasuk penderita alzheimer dan bentuk lain demensia. Musik juga telah digunakan untuk melengkapi perawatan AIDS, stroke, parkinson serta kanker. Selain itu, terapi musik juga berguna untuk mendukung keharmonisan keluarga dan memotivasi kinerja karyawan.
Saat berkonsultasi dengan ahli terapi musik untuk kondisi yang khusus, pertama-tama ahli terapi akan bicara pada pasien tentang gejala dan kebutuhannya sendiri. Sebagai tambahan, ahli terapi akan mengakses kesehatan emosi, kesehatan mental, fungsi sosial, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan konigtif dari pasien. Berdasarkan informasi ini, ahli terapi tersebut akan mendesain terapi yang sesuai untuk rencana perawatan, yang mungkin termasuk memutar dan mendengarkan musik, menganalisa lirik, mengubah lagu, memperbaiki dan menggunakan perpindahan ritme.
Selama sesi reguler, ahli terapi mungkin berpartisipasi dalam aktivitas ini bersama pasien atau secara sederhana membimbingnya. Pasien dapat juga didorong untuk bicara tentang gambaran dan perasaan yang muncul saat musik tersebut diputar. Pasien dan ahli terapi akan memilih musik yang digunakan untuk terapi sesuai dengan kebutuhan dan selera. Pasien juga dapat memilih berbagai jenis aliran musik, dari musik klasik atau era baru hingga jazz sampai rock. Dan tidak perlu pengalaman dibidang musik sebelumnya atau kemampuan bermain musik untuk menjalankan terapi musik ini.
Beberapa sesi terapi musik telah diatur dalam setting grup. Pasien menyajikan musik, dan pasien lain melakukan hal yang sama atau dapat juga hanya berinteraksi dan rileks bersama-sama saat musik dimainkan. Pada saat pasien berada di rumah sakit untuk dioperasi atau melahirkan, ahli terapi musik ini ikut terlibat dengan memperdengarkan lagu-lagu favorit si pasien untuk membantunya lebih rileks dan mengurangi rasa sakit.
Terapi musik tidak selalu membutuhkan kehadiran ahli terapi. Namun tentu saja butuh bantuan yang benar untuk mengawalinya. Orang-orang Barat dapat dibilang masih baru dalam menemukan manfaat musik sebagai obat. Namun sebenarnya di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Selatan metode semacam ini telah lama digunakan.
No comments:
Post a Comment