IKLAN BULAN INI

Showing posts with label Akhlak. Show all posts
Showing posts with label Akhlak. Show all posts

Monday, 14 January 2013

Jangan takut Jujur dalam berbisnis

Ada prinsip berbisnis, " ... buat apa untungnya dibagi-bagi kalau bisa dikerjain sendiri ? "

Suatu hari ada seorang tuan tanah yang tahu ilmu bisnis. Namun dia sedikit mengetahui bisnis property. Dia berpikir bagaimana agar mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Caranya mengubah tanah-tanahnya menjadi perumahan. Akhirnya digandengannya team yang pengalaman membangun perumahan. Tuan tanah ini berharap dia bisa menguasai ilmu developer perumahan. Singkat cerita tuan tanah berhasil di proyek pertamanya berkat bimbingan team.  
Karena tuan tanah ini memiliki banyak tanah, maka proyek selanjutnya dia kerjakan sendiri, tanpa menggandeng lagi team lamanya ...... " buat apa untungnya dibagi-bagi kalau bisa dikerjain sendiri " 

Bagaimana nasibnya team yg berpengalaman membangun perumahan tapi modal pas-pasan ? Bagi anda yang memiliki ilmu namun sedikit pemodalan inilah tips berbisnis dengan agan-agan tuan tanah. 
Pegang saja sifat nabi Muhammad saw.  FAST yaitu fathonah (cerdas), amanah (bisa dipercaya), sidiq (benar perkataan dan perbuatan), tabligh (menyampaikan). 

Nabi Muhammad saw, sebagai seorang manusia pasti pernah ditipu. Namun sifat Jujur beliau tetap dipegang. Kejujuran memberikan rasa trust bagi partner bisnis dan konsumennya.  Bukankah anda pasti akan memilih orang yg jujur dalam untuk memegang keuangan anda ?  Jadi jangan takut Jujur dalam berbisnis. Alloh pasti membukakan pintu rejekiNya dari silaturahmi dengan rekan bisnis yg lain.

Read more ...

Thursday, 3 January 2013

Ketika tikus meluruskan Niatku


Ada cerita menarik. Beberapa bulan kemarin secara tidak sengaja saya membeli pakaian karena tertarik sama discountnya sih. Disc 50 % merk Arrow. Sebuah penawaran yang menarik. Dan tanpa sengaja pula saya dapat baju kemeja bagus, diskonan pula. Maklum masih bermental  pingin barang bagus  tapi harga murah.

Episode berdadanpun dimulai. Paduan serasi stelan kemeja dengan celana Arrow.  Perasaan dalam hati, wah dengan penampilan ini kayak bos-bos nya kantoran.  Dengan bismillah saya naikin motorku kekantor.
Semenjak saat itu saya berusaha untuk berpakaian yang tidak kalah sama bos-bos. Bahkan kalau sudah pakai jas gratis dari kantor udah kayak direktur....he he he. Bahkan ada teman yang sukanya manggil saya pak direktur.  

Semua ini saya anggap sebagai latihan management qolbu.  Luruskan niat berpakai suci, baik dan bagus karena mensyukuri nikmat Alloh. Dari sini banyak hikmah yang saya peroleh :

 Ketika saya berpakaian yang bagus, saya bahwa semua itu atribut dunia, semua akan dilepas ketika saya ada didalam kubur.

Ketika ada pujian, ingat pujian itu hanya milik Alloh, mulia seseorang itu karena Alloh menutupi aibnya.

Ketika mengharap pujian, ingat banyak orang yang leeebih kaya raya, lebih tinggi jabatannya dari saya tapi tawadu'. Saya harus merubah mental blok . Ini yang paling susah.

Dan yang terakhir, bisa mengetahui siapa saja orang yang menilai orang lain dari penampilannya.... he he. Bukan ingin menjelakkan, tapi mengambil hikmah dari perilaku manusia disekitar saya.

Wah, kayaknya mulia banget tujuannya ya... ?
Subhannalloh , Alloh menegur saya dengan cara yang sangat halus. Bajuku digigit-gigit sama tikut. Terimakasih Alloh, ada hikmah besar dibalik peristiwa ini  ' Kamu masih mengharapkan pujian manusia ' luruskan lagi tiap hari niatmu. Bismillah
Read more ...

Sunday, 16 September 2012

Agar Anak Nyaman Curhat Pada Orangtuanya

Written By: Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari Instruktur Pelatihan Orangtua di 18 Propinsi 60 Kota di Indonesia


Curhat, sarana yang sederhana, ternyata dapat membuat anak-anak kita bisa memiliki daya tahan mental lebih baik terhadap lingkungan (negatif). Setidaknya itu yang dipublikasikan riset dari John Hopkins University: remaja-remaja yang memiliki kesempatan berbicara pada orangtua ternyata memiliki daya tahan mental lebih baik terhadap pengaruh lingkungan.

Tanyakanlah pada mereka yang tak pernah curhat pada orangtua, apakah mereka merasa ‘dekat’ dengan orangtuanya? Bagi sebagian kita juga, coba-coba ingat-ingat masa remaja Anda. Bagi sebagain kita yang curhat pada orangtua, bukankah ada perasaan tenang dan nyaman bukan? Sebaliknya bagi kita yang tak pernah curhat, bukankah sungguh tak enak memiliki orangtua tapi tak nyaman bicara pada orangtua?

Lalu, bagaimana agar anak nyaman curhat pada kita, orangtuanya?Pertama, orangtua harus memahami tipe apakah anaknya ini: periang atau pemalu? Pendekatan pada setiap anak dapat berbeda untuk membuat anak curhat. Anak-anak yang periang mungkin mudah untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Bahkan, sebagian anak ini, jika bicara hampir tanpa titik, berantai seperti kereta api. Agar anak curhat, orangtua tinggal membuat pertanyaan-pertanyaan terbuka dari cerita-cerita yang mungkin akan meluncur dari mulut anak-anaknya.

Tetapi bagi sebagian anak lain seperti anak pemalu, maka ia cenderung diam dan pasif. Ini terjadi karena ia cenderung menjadi ‘pengamat’ dari pada pembicara. Apalagi, anaknya cenderung hati-hati. Tapi, percayalah, berbicaralah adalah kebutuhan bagi semua orang, termasuk bagi anak-anak yang pendiam sekalipun. Hanya saja memang orangtua harus pandai memancing-mancing anak agar mau ‘bicara’.

Caranya, Anda lontarkan satu ‘kejadian’ yang mungkin menarik bagi anak untuk memancing perhatiannya. Saya sebut kejadian ini sebagai “even catching“. “Tadi Mama ketemu teman sebangku KK di sekolah, namanya siapa? Neni ya?” “Apa yang KK sukai dari Neni?” “Kenapa sih Adik suka banget sama pelajaran Bahasa Indonesia?” “Kak, apa yang membuat tadi kakak tertawa di sekolah, bagi dong sama Bunda…. “

Kedua, jika Anda menemukan anak murung atau seperti terlihat sedih karena ada masalah dan belum mau bercerita, tidak apa, jangan pernah dipaksa bicara. Semakin dipaksa semakin ‘otak reptil’ bekerja dan ia semakin menutup mulutnya. Anda cukup bicara “Mama senang jika Kakak mau bercerita…. Klo kakak mau bercerita mama siap mendengarkan”

Ketiga, jika Anda menemukan masalah anak atau anak telah bercerita tentang masalahnya dan ada ‘kontribusi’ akibat dari kelalaian anak itu sendiri, jangan pernah terburu-buru untuk mencoba menceramahi atau menggelontorkan nasihat-nasihat kepadanya. Biarkan ia bebas untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan. Berikan pengertian Anda bahwa Anda mengerti perasaan mereka dan bahwa mungkin Anda pun faham betapa kecewanya jika berbuat lalai. Bahwa kita sungguh-sungguh mendengarkan perasaannya. Orang menyebutnya ini sebagai mendengar aktif.

Keempat, berikan kepercayaan kepadanya untuk bersama-sama mencari solusi atas permasalahan yang ia hadapi. Tentu saja, orangtua boleh membantu, tetapi sebaik-baiknya masalah yang dihadapi anak, anak sendiri yang menemukan solusi atas permasalahan yang ia hadapi. Orangtua sebaiknya berperan sebagai ‘fasilitator’. “Mama tau kamu sedih dengan nilai raportmu, kira-kira apa yang bisa kamu lakukan agar nilai kamu tambah baik?” “Ada tidak yang bisa mama Bantu dari ini?” Dengan ini, anak-anak dilatih untuk menjadi ‘problem solver’ minimum untuk dirinya sendiri atau setidaknya jika kita pun menawarkan bantuan, ia sendiri yang memutuskan di bagian manakah orangtuanya dapat membantu dirinya.

Kelima, kendalikan anak dari televisi. Menonton televisi yang berlebihan dapat membuat anak menjadi pasif. Kita tahu, saat anak nonton televisi ia lebih banyak diam dibandingkan dengan bergerak. Padahal saat bergerak, gerakan bagi anak-anak itu menstimulasi otaknya, kecerdasannya. Dengan anak pasif, ia hanya menerima, tidak aktif merespon. Otaknya jadi tak terlatih untuk berpikir dan dapat membuat mereka semakin sulit untuk mengeluarkan pikiran dan perasaannya. Satu jam sehari nonton televisi cukuplah sekadar untuk memuaskan anak-anak kita. Setidaknya itu yang dilakukan Madonna, artis Hollywood yang terkenal itu. Masak orangtua shalih kalah sama Madonna?

Keenam, berlatihlah. Orantua shalih, seharusnya semakin dewasa anak kita semakin sedikit kita bicara dan kita berikan anak-anak kita justru yang banyak bicara. Memang jika sebagian Anda “hobby” bicara terasa sulit. Tapi insya Allah dengan latihan menahan diri untuk tidak buru-buru mengungkapkan bahwa gagasan kita lebih baik dari pada anak-anak kita, kita akan semakin terlatih membuat anak kita bicara.

Ketujuh, Anda boleh mengungkapkan gagasan, pikiran dan perasaan Anda pada anak setelah anak bicara banyak. Saya terlalu sering bilang pada banyak orangtua pakailah rumus “undang anak bicara, baru kita bicara”. Tapi saat Anda bicara, please… jangan pernah membandingkan anak kita dengan siapapun agar anak berbuat baik. Terima ia apa adanya, fokus saja pada solusinya.

Kedelapan, gunakan waktu-waktu santai anak. Memilih waktu santai lebih efektif karena anak-anak dalam keadaan rileks pikirannya. Ia lebih nyaman untuk bicara dan bahkan mungkin bisa lebih nyaman untuk menerima pesan-pesan yang disampaikan orangtua.

Kesembilan, anti jaim alias jangan pernah jaga image di depan anak. Maksudnya pakailah bahasa tubuh dan ekspresi Anda saat Anda senyum, tertawa, sedih. Sertakan gerakan mata, ekspresi wajah, gerik-gerik tubuh Anda. Tetapi tak usah berlebihan dan hati-hati saat Anda merasa khawatir. Anda harus pandai mengendalikan diri Anda sendiri. Jangan sampai saat anak gadis Anda bicara “Ma aku gemetaran tanganku tadi di sekolah di pegang sama Cecep..”. Jangan sampai Anda justru yang gemetara dan berkeringat dingin di depan anak. Apalagi sampai pingsan di depan anak. Sungguh tak lucu bukan?

Jangan pernah dianggap bahwa kesembilan hal ini ribet. Curhat adalah hal yang sangat sederhana dan tidak memerlukan keterampilan seperti Anda bicara. Yang dibutuhkan dari Anda adalah mau tidak Anda menahan diri untuk tidak buru-buru menyalahkan, untuk tidak buru-buru melontarkan perasaan dan pikiran Anda. Ingat, membuat anak curhat adalah membuat mereka mengeluarkan pikiran dan perasaan mereka, bukan mengeluarkan perasaan dan pikiran Anda. Ingat, Allah menciptakan dua telinga dan satu mulut, makannya, sebenarnya mendengar curhat anak seharusnya lebih mudah daripada bicara pada anak. *

source : resepfavoritbunda
Read more ...

Friday, 27 July 2012

Niat Benar, Bisnis Donat Jadi Berkah




Pada suatu hari ada seorang anak muda yang berniat mengawali untuk berdagang. Sipemuda inibelum pernah dagang dan berpikir tentang dagang yang cocok dan paling mungkin dilakukan saat ini. Singkat cerita sipemuda ini menemukan ide untuk menjual donat saja. Donat bisa diambil dari kenalanannya.
Hari minggu pagi yang cerah, Dengan membaca Bismillah dan meniatkan mencari Sang Pemberi Rizky sipemuda ini berangkat dari kost-kostannya menuju pembuat donat untuk mengambil donat. Alhamdulillah lancar negonya, pembayarannya bisa ditunda sampai sore. Setelah donat dikemas dalam kotak-kotak plastik transparan, sipemuda ini dengan gagahnya melanjutkan kembali perjalanannya dengan angkot ke GASIBU, sebuah lokasi di Bandung yang cukup terkenal dan ramai dihari Minggu dipadati pengujung dan pedagang.
Namun kemacetan terjadi dijalan Cihampelas , sehingga nyampe GASIBUnya juga udah siang. Wah terlambat nih. Jam 09:30 baru nyampe Gasibu. Subhanalloh padatnya GASIBU sama pedagang dan calon pembelinya.
Setelah turun dari angkot, sipemuda ini berhenti sejenak untuk meluruskan niat kembali "mencari Sang Pemberi Rizky". Dan kemudian dengan usaha dan kepasrahan, sipemuda ini menuju ke tengah-tengah lapangan dan menjual donat disana, bersebelahan dengan pedagang donat lainnya.
Dalam hati, sipemuda berkata ' Wah disamping pedagang donat yang senior nih. Pasti dia lebih berpengalaman berdagang. '... namun sipemuda tidak patah semangat namun membesarkan hatinya sendiri " saya sudah usaha, masalah rezeki Alloh yang ngatur. Luruskan niat... lusruskan niat "
Subhanalloh,... dagangan pemuda itu cepat sekali lakunya dan laris manis, bahkan habis lebih dahulu dari pedagang donat seniar disebelahnya yang datang lebih awal.

Semua kalau diawali dengan niat "mendekatkan kepadaNya" insyaAlloh nyaman.
Read more ...

Friday, 20 July 2012

Khutbah Rasulullah Menjelang Ramadhan


“Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yg paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.
Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah, Allah Ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengadzab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbal-alamin.
Wahai manusia, barangsiapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.
(Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.” Rasulullah meneruskan khotbahnya, “Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walau pun hanya dengan seteguk air.”)
Wahai manusia, siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini, ia akan berhasil melewati Sirathal Mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.
Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.”
(Aku –Ali bin Abi Thalib yang meriwayatkan hadits ini– berdiri dan berkata, “Ya Rasulullah, apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi, “Ya Abal Hasan, amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.) 
( Fadhail Al-Aysur Ats-Tsalatsah, hlm 79)

Read more ...

Thursday, 29 March 2012

Kisah Inpirasi : Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik



REPUBLIKA.CO.ID, Jad adalah seorang pria keturunan Yahudi. Sejatinya, Ibunda Jadullah adalah Yahudi fanatik, seorang dosen di salah satu lembaga tinggi. Namun di tahun 2005, dua tahun setelah kematian Jadullah, ibunya memeluk agama Islam.
 

Kisah Jad dan Ibrahim
 
Lima puluh tahun lalu di Prancis, Jad bertetangga dengan seorang pria Turki berusia 50 tahun. Pria tersebut bernama Ibrahim. Ia memiliki toko makanan yang letaknya di dekat apartemen tempat keluarga Jad tinggal. Saat itu usia Jad baru tujuh tahun.
 
Jad seringkali membeli kebutuhan rumah tangga di toko Ibrahim. Setiap kali akan meninggalkan toko, Jad selalu mengambil coklat di toko Ibrahim tanpa izin alias mencuri. 
 
Pada suatu hari, Jad lupa tak mengambil coklat seperti biasa. Tiba-tiba, Ibrahim memanggilnya dan berkata bahwa Jad melupakan coklatnya. Tentu saja Jad sangat terkejut, karena ternyata selama ini Ibrahim mengetahui coklatnya dicuri. Jad tak pernah menyadari hal tersebut, dia pun kemudian meminta maaf dan takut Ibrahim akan melaporkan kenakalannya pada orang tua Jad.
 
"Tak apa. Yang penting kamu berjanji tidak akan mengambil apapun tanpa izin. Lalu, setiap kali kamu keluar dari sini, ambillah cokelat, itu semua milikmu!" ujar Ibrahim. Jad pun sangat gembira.
 
Waktu berlalu, tahun berubah. Ibrahim yang seorang Muslim  menjadi seorang teman bahkan seperti ayah bagi Jad, si anak Yahudi. Sudah menjadi kebiasaan Jad, dia akan berkonsultasi pada Ibrahim setiap kali menghadapi masalah. 


Dan setiap kali Jad selesai bercerita, Ibrahim selalu mengeluarkan sebuah buku dari laci lemari, memberikannya pada Jad dan menyuruhnya membuka buku tersebut secara acak. Saat Jad membukanya, Ibrahim kemudian membaca dua lembar dari buku tersebut kepada Jad dan memberikan saran dan solusi untuk masalah Jad. Hal tersebut terus terjadi. 


Hingga berlalu 14 tahun, Jad telah menjadi seorang pemuda tampan berusia 24 tahun. Sementara Ibrahim telah berusia 67 tahun.
 
Hari kematian Ibrahim pun tiba. Namun sebelum meninggal, dia telah menyiapkan kotak berisi buku yang selalu dia baca acapkali Jad berkonsultasi. Ibrahim menitipkannya kepada anak-anaknya untuk diberikan kepada Jad sebagai sebuah hadiah.
 
Mendengar kematian Ibrahim, Jad sangat berduka dan hatinya begitu terguncang. Karena selama ini, Ibrahim satu-satunya teman sejati bagi Jad, yang selalu memberikan solusi atas semua masalah yang dihadapinya. 


Selama 17 tahun, Ibrahim selalu mempelakukan Jad dengan baik. Dia tak pernah memanggil Jad dengan "Hei Yahudi" atau "Hei kafir" bahkan Ibrahim pun tak pernah mengajak Jad kepada agama Islam.


                                                                               ***
 
Hari berlalu, setiap kali tertimpa masalah, dia selalu teringat Ibrahim. Jad pun kemudian mencoba membuka halaman buku pemberian Ibrahim. Namun, buku tersebut berbahasa arab, Jad tak bisa membacanya. Ia pun pergi menemui salah satu temannya yang berkebangsaan Tunisia. Jad meminta temannya tersebut untuk membaca dua lembar dari buku tersebut. Persis seperti apa yang biasa Ibrahim lakukan untuk Jad. 
 
Teman Jad pun kemudian membaca dan menjelaskan arti dua lembar dari buku yang dia baca kepada Jad. Ternyata, apa yang dibaca sangat pas pada masalah yang tengah dihadapi Jad. Temannya pun memberikan solusi untuk masalah Jad.
 
Rasa keingin tahuannya terhadap buku itu pun tak bisa lagi dibendung. Ia pun menanyakan pada kawannnya, "Buku apakah ini?" tanyanya. Temannya pun menjawab, "Ini adalah Alquran, kitab suci umat Isam," ujarnya.
 
Jad tak percaya sekaligus merasa kagum. Jad pun kembali bertanya, "Bagaimana cara menjadi seorang Muslim?"  


Temannya menjawab, "Dengan mengucapkan syahadat dan mengikuti syariat." Kemudian, Jad pun memeluk agama Islam.
 
Setelah menjadi Muslim, Jad mengubah namanya menjadi Jadullah Al-Qur'ani. Nama tersebut diambil sebagai ungkapan penghormatan kepada Al-Qur'an yang begitu istimewa dan mampu menjawab semua permasalahan hidupnya selama ini. 


Sejak itu, Jad memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupya untuk menyebarkan ajaran yang ada pada Alquran.
 
Suatu hari, Jadullah membuka halaman Alquran pemberian Ibrahim dan menemukan sebuah lembaran. Lembaran tersebut bergambar peta dunia, ditandatangani Ibrahim dan bertuliskan ayat An-Nahl 125. 


"Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik..."  Jad pun kemudian yakin bahwa lembaran tersebut merupakan keinginan Ibrahim untuk dilaksanakan oleh Jad.
 
Jadullah pun meninggalkan Eropa dan pergi berdakwah ke negara-negara Afrika. Salah satu negara yang dikunjunginya yakni Kenya, di bagian selatan Sudan dimana mayoritas penduduk negara tersebut beragama Kristen. 


Jadullah berhasil mengislamkan lebih dari enam juta orang dari suku Zolo. Jumlah ini hanya dari satu suku tersebut, belum lagi suku lain yang berhasil dia Islamkan. Subhanallah.


Read more ...

Friday, 2 March 2012

Cerita Menjelang Kematian, Asuransi Jiwa dan Pendidikan Anak

Mas-mas , mbak-mbak dan adik-adik
sharing sedikit tentang Asuransi, Kematian dan Pendidikan Anak

Tidak ada yang tahu tentang nasib kita dimasa datang.
Kematian kita juga tidak tahu kapan menjemputnya. Namun saya ada cerita. Saya pernah sakit dan mengalami kondisi seolah-olah udah mau mati.
Datang malaikat penjabut nyawa, dan bertanya agak lembut " Bayu, Apa amalan kamu sehingga kamu pingin masuk surga ? "

cleguk......... wes gak iso njawab mas. Aku merasa selama ini cuman main-main thok.  Datang  kantor , kerjo, pulang akhir bulan nompo gaji.  Selama ini saya hanya memikirkan diri sendiri. Amalanmu buat agama, umat, makhluk  lain yang bisa engkau ceritakan dialam kubur apa ?

" Emang sholatmu diterima ? Sholat saja masih nggak kusuk, telat "
" Emang shodakoh kamu diterima ? Shodakohnya juga nggak seberapa dari gaji yang Alloh berikan "
 " pingin surga ?  Tesih tebih mas. Masih jauh mas ".

Pada saat itu saya teringat ayat " Ya laitani kuntu turoba " . Kata-kata golongan musyrikin saat yaumul hisab " Mending aku dijadikan tanah saja  "  Naudzubilah

Gemeter badan ini mas.
Ya Alloh, ampunilah hambamu ini, karena selama ini hanya bermain. Rob, aku takut engkau masukkan dalm kelompok musyrikin.
Saat itu saya memohon, diberi kesempatan hidup sekali lagi
Ya Alloh berikan saya kesempatan hidup lagi ya Alloh sehingga layak Engkau masukkan dalam SurgaMu. Ya Rob... jangan Engkau cabut nyawa ini sebelum hambamu ini  bisa ............. atau minimal bisa membangun sebuah Masjid dalam hidup hamba.

Yang saya ingat :
Setelah kematian semuanya terputus kecuali tiga perkara :
1. Amal jariah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Do'a anak sholeh.

Mas,
Siapa yang bisa menjamin, kalau kita meninggal istri tidak kawin lagi dari uang asuransi jiwa kita ?
Siapa yang bisa menjamin warisan dari asuransi jiwa hanya dikususkan untuk biaya  pendidikan anak ?
Siapa yang  menjamin kalau kita mati , anak-anak kita terlantar ? Boleh jadi mereka menjadi lebih tegar dan sukses dalam mengarungi hidup karena ketegaran istri kita.

mungkin rasa keAkuan terlalu besar sehingga agak kabur mengakui kekuasaan mutlakNya.

Mumpung masih hidup :
Mari ber MLM dalam amal jariah.
MLM mbangun Rumah Anak Yatim. InsyaAlloh Alloh pasti menjaga anak keturunan kita.
MLM membangun sekolah, masjid dll
" Perniagaan dengan Alloh dibalas cash 10x lipat  didunia , selebihnya di akhirat "
Saya teringat perkataan ibu teman saya. " Le aku ora iso ngewarisi opo-opo, mur iso ngekolahke awakmu ( sampai STTT ) "  " Nak ibu tidak bisa meninggalkan warisan apapun, bisanya cuma menyekolahkan kamu ( sampai STTT ) "
thanks to : wahyu s, atas inspirasinya

Semoga bermanfaat.
Mohon maaf bila ada kata yang salah.
Salam
- niat ber MLM dalam sharing ilmu -
Read more ...

Tuesday, 17 January 2012

Akhlak Mulia, Lebih Indah dari yang Kau Kira

Tujuan Mempelajari Akhlak

Pertama, Tujuan Diutusnya Nabi saw.
Apa tujuannya diutusnya Nabi Muhammad saw ?
Nabi saw. bersabda " Aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak " ( HR Malik no 1723 )
Apa ini logis ? Benarkah Nabi diutus demi menata akhlak ?
Untuk jawabannya Alloh Swt berfirman " Kami tidak mengutusmu ( wahai Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta " (QS Al Anbiya 107)

Coba banyangkan, seandainya kecurangan, tipudaya , maksiat, pengkianatan, berbagai kejahatan merajalela dalam sebuah masyarakat, apahak masyarakat semacam itu diliputi rahmat ? Ketahuilah tidak ada rahmat bagi alam semesta kecuali dengan akhlak mulai.

Apakah menurutmu akhlak lebih penting dari shalat, puasa, doa, zikir, haji dan seterusnya ?
Jawaban : " Ya, akhlak lebih memang lebih penting, Sebab tujuan semua ibadah adalah membenahi akhlak. Kalau tidak, ibadah tersebuat akan menjadi semacam latihan olahraga saja "

Sholat
Alloh Swt. berfirman " Dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat mencegahmu dari perbuatan keji  dan mungkar " (QS Al Ankabut 45)  Subhanalloh ! Jadi, siapa yang sholatnya tidak mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan mungkar, berarti shalatnya itu hanya berupa gerakan olahraga. Ia mengerjakan shalat, tetapi akhlaknya tidak membaik.
Dalam hadist qudsi Alloh Swt. berfirman " Aku hanya menerima sholat dari orang yang dengannya ia tawaduk pada keagungan-Ku, tidak menyakiti makhluk-Ku, berhenti maksiat kepada-Ku, melewati siangnya dengan zikir kepada-Ku, serta mengasihi orang fakir, orang yang sedang berjuang dijalan-Ku, para janda dan orang yang ditimpa musibah " (HR al-Zubaidi 3/21 dan 8/352)
Bukankah engkau melihat hubungan antara ibadah dan akhlak mulia : sikap tawaduk , kasih sayang, berhenti maksiat, dzikir.

Zakat
Alloh Swt. berfirman " Ambilah zakat dari sebagian harta mereka yang dengan zakat tersebut engkau membersihkan dan menyucikan mereka " ( QS al Taubah 103)  Subhanalloh ! Tujuan zakat adalah untuk menyucikan. Makna menyucikan adalah mendidik dengan akhlak yang baik. Orang yang mengeluarkan zakat akan belajar mengasihi dan bermurah hati. Demikianlah, ibadah mengalir menuju akhlak.
Nabi saw. bersabda, " Senyummu dihadapan saudaramu adalah sedekah".
Apakah anda merasakan maknanya ?
Mari jangan pelit untuk tersenyum. Bersekahlah !
Hadist ini lengkapnya berbunyi , " Senyummu dihadapan saudaramu adalah sedekah. Amar makruf dan nahi mungkar yang kau lakukan adalah sedekah. Menunjukkan jalan bagi orang yang tersesat adalah sedekah. Menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu adalah sedekah. Menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah. Menuntun orang buta adalah sedekah. Dan sedekah paling utama adalah sesuap makanan yang kau sedekahkan kepada istrimu " ( HR Muslim 2700 , ibn Majah 1691)

Puasa
Nabi saw, bersabda " Jika kalian sedang berpuasa, jangan berbuat kotor dan membentak. Jika dimaki dan diajak berkelahi, katakanlah 'Aku sedang berpuasa'"

Haji
Alloh Swt. berfirman " Haji adalah beberapa bulan yang telah diketahui. Siapa yang menetapkan niat dalam bulan itu untuk mengerjakan haji maka tidak boleh berbuat kotor, berbuat fasik dan berbantah-bantahan dalam masa haji " ( QS al baqoroh 197). Haji merupakan latihan disiplin akhlak yang cukup berat. Engkau tidak boleh bersuara keras, tidak boleh mencela orang, tidak boleh memaki, tidak boleh menganiaya.

Mana yang lebih dahulu penyucian diri atau ilmu ?
Alloh Swt. berfirman " Sebagaimana Kami telah menyempurnakan nikmat kami pada kalian, Kami telah mengutus kepada kalian seorang rasul dari kalangan kalian yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kalian, menyucikan kalian, mengajarkan kitab suci dan hikmah kepada kalian " ( QS al- Baqoroh 151) . Al Quran mendahulukan proses penyucian diri akhlak atas ilmu ( dalam tiga ayat)
Inilah tujuan pertama kita belajar akhlak. Yaitu agar kita mengetahui bahwa " Aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak" dan " Kami tidak mengutusmu ( wahai Muhammad ) kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta "

Bersambung...
Read more ...

Monday, 14 November 2011

Cara Mendatangkan Rejeki atau Income Rp 1 Milyar per Bulan

Rahasia Income Rp 1 Milyar per Bulan.... mau? (ini bukan iklan) 

Berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, saya dipertemukan dengan hamba-Nya yang satu ini. Beliau adalah seorang leader yang selalu mengayomi, memberikan bimbingan, semangat, inspirasi, ide dan gagasan segar. Beliau seorang pemimpin yang mampu menggerakkan ratusan hingga ribuan anak buahnya. Beliau seorang guru yang memiliki lautan ilmu, yang selalu siap ditimba oleh anak-anaknya dan bagai tiada pernah habis.Saat ini beliau memiliki berbagai macam bidang usaha, di antaranya sebagai supplier dan distribusi alat dan produk kesehatan, puluhan hektar tambak, puluhan hektar ladang, berpuluh rumah kos, ruko, stand penjualan di mall, apartemen dan lain-lain. Pernah saya mencoba menghitung, penghasilan beliau bisa mencapai Rp 1 Milyar per bulannya. Sebuah pencapaian luar biasa bagi saya dan kebanyakan orang lain.Pertemuan antara saya dan beliau yang saya ceritakan di bawah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, di saat penghasilan beliau masih berkisar Rp 200 juta per bulan. Bagi saya, angka ini pun sudah bukan main dahsyatnya. Sengaja saya tidak menyebutkan namanya, karena cerita ini saya publish belum mendapatkan ijin dari beliau. Kita ambil wisdomnya saja ya.Suatu hari, terjadilah dialog antara saya dengan beliau di serambi sebuah hotel di Bandung. Saya ingat, beliau berpesan bahwa beliau senang ditanya. Kalau ditanya, maka akan dijelaskan panjang lebar. Tapi kalau kita diam, maka beliau pun akan "tidur". Jadilah saya berpikir untuk selalu mengajaknya ngobrol. Bertanya apa saja yang bisa saya tanyakan.Sampai akhirnya saya bertanya secara asal, "Pak, Anda saat ini kan bisa dibilang sukses. Paling tidak, lebih sukses daripada orang lain. Lalu menurut Anda, apa yang menjadi rahasia kesuksesan Anda?"Tak dinyana beliau menjawab pertanyaan ini dengan serius."Ada empat hal yang harus Anda perhatikan," begitu beliau memulai penjelasannya.
 
Rahasia I Rejeki 1 Milyar : Muliakan Ibumu

"Pertama. Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya.
Surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan).
Banyak orang sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan.
Itu terbalik.Pesan Nabi : Ibumu, ibumu, ibumu... baru kemudian ayahmu dan gurumu. Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh lebih mustajabah." Beliau mengambil napas sejenak.

Rahasia II Rejeki Income 1 Milyar : Boros Sedekah pangkal Kaya Raya

"Kemudian yang kedua," beliau melanjutkan. "Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah.
Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita.
Sedekah melepaskan kita dari marabahaya.
Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain.
Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki.
Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat). Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, 'Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.'
Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya.
Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.
Dalam kesempatan lain, ketika saya berjalan-jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang diucapkannya itu. Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus dan memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat.
Saya lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.

Rahasia III Rejeki Income 1 Milyar : Banyaklah Menolong Orang

 "Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka,"
begitu beliau mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya.
"Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya."

Benar di Al Quran ada satu ayat yang kira-kira artinya : "Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga", saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).
"Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga?," tanya beliau.
"Ya, bagaimana caranya?" jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita.
"Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda bantu!" jawaban beliau ini membuat saya berpikir keras.
"Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka-sangka pula."
"Walau pun itu orang kaya?" tanya saya."Ya, walau itu orang kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera bantulah."
"Walau itu orang yang berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita, pura-pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan sendiri,
" saya bertanya lagi."Ya walau orang itu cuma berpura-pura seperti itu," jawab beliau.
"Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu.
Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah buntu pikirannya.
Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang membalas niat dan pemberian Anda.

Rahasia IV Rejeki Income 1 Milyar : Bahagiakan Istrimu

Wah, makin menarik, nih. Saya manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau pertanyaan asal-asalan saya tadi berbuah jawaban yang begitu serius dan panjang. Sekarang tinggal satu rahasia lagi, dari empat rahasia seperti yang dikatakan beliau sebelumnya.
"Yang keempat nih, Mas," beliau memulai.
"Jangan mempermainkan wanita".
Hm... ini membuat saya berpikir keras. Apa maksudnya.
Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu?
Seperti di film-film saja."Maksudnya begini. Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda.
Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil.""Lalu?" saya tak sabar untuk tahu kelanjutan maksudnya."Banyak orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan).
Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda.
Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya.
"Oh... pelajaran monogami nih, pikir saya dalam hati."Banyak orang yang lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah lagi.
Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela.
Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini.
Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya," beliau melanjutkan.
Hal ini saya buktikan sendiri, setiap saya datang ke rumahnya yang di Waru Sidoarjo, saya menjumpai beliau punya 1 istri, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.
Perbincangan ini ditutup ketika kemudian ada tamu yang datang....

oleh: Probo Jatmiko
from milis TanganDiatas
Read more ...

Wednesday, 5 October 2011

Ayah.. kembalikan tangan Dita, untuk apa diambil.




alt
Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja,
Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun, sendirian
ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur, bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.
 
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat, dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan, dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya, Ya karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas,
Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

 
Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet, setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil, dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya, kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

 
Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya, Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, Kerjaan siapa ini !!!. Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu
berlari keluar, Dia juga beristighfar, mukanya merah padam ketakutan lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya, sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan, saya tidak tahu..tuan.


Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan? hardik si isteri lagi.

 
Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya, dengan penuh manja dia berkata Dita yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik kan! katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa..
 
Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali kali ke telapak tangan anaknya, Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan, puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.

 Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.

 
Pembantu rumah terbengong, tdk tahu harus berbuat apa Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya, Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

 
Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah, Pembantu rumah memandikan anak kecil itu, sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis, Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air, lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu, Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.
 
Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak
bengkak, pembantu rumah mengadu ke majikannya, Oleskan obat saja! jawab bapak si anak.
 
Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu, si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya, tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada
pembantu rumah, Dita demam, Bu…jawab pembantunya ringkas, kasih minum panadol aja, jawab si ibu.

 
Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya, saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya, masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas.

Sore nanti kita bawa ke klinik..
 

Pukul 5.00 sudah siap kata majikannya itu, sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik, Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya susah serius, setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu.

Tidak ada pilihan.. kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut. Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya
maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah kata dokter itu, Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu, terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.
 
Si ibu meraung merangkul si anak, dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan, keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan, Dia juga keheranan melihat kedua
tangannya berbalut kasa putih, ditatapnya muka ayah dan ibunya, kemudian ke wajah pembantu rumah.
 
Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis, dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata, Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi, Dita tak mau
lagi ayah pukul, Dita tak mau jahat lagi, Dita sayang ayah.. sayang ibu, katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya, Dita juga sayang Mbok Narti.. katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.

 
Ayah.. kembalikan tangan Dita, untuk apa diambil..
Dita janji tidak akan mengulanginya lagi ! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?…bagaimana Dita mau bermain nanti ?… Dita janji tidak akan mencoret-coret mobil lagi, katanya berulang-ulang, serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya, meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya.

 
Nasi sudah jadi bubur, pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf.


Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi, Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya..
Read more ...

Tuesday, 6 September 2011

Ketika hidup tinggal dua hari lagi


Saat itu saya tengah berada di kota Jeddah, Saudi Arabia. Terpapar dihadapan saya sebuah koran berbahasa Arab di lobby hotel. Tergerak saya melihat berita dan artikel yang tertulis di sana, hingga saya temukan sebuah tulisan yang amat bermanfaat ini.


Tersebutlah kisah nyata seorang kaya raya berkebangsaan Saudi bernama Ra’fat. Ia diwawancarai setelah ia berhasil sembuh dari penyakit liver akut yang ia idap. Pola hidup berlebihan dan mengkonsumsi makanan tak beraturan membuat Ra’fat mengalami penyakit di atas.
Ra’fat berobat untuk mencari kesembuhan. Banyak dokter dan rumah sakit ia kunjungi di Saudi Arabia sebagai ikhtiar. Namun meski sudah menyita banyak waktu, tenaga, pikiran dan biaya, sayangnya penyakit itu tidak kunjung sembuh juga. Ra’fat mulai mengeluh. Badannya bertambah kurus. Tak ubahnya seperti seorang pesakitan.
Demi mencari upaya sembuh, maka Ra’fat mengikuti saran dokter untuk berobat ke sebuah rumah sakit terkenal spesialis liver di Guangzhou, China. Ia berangkat ke sana ditemani oleh keluarga. Penyakit liver semakin bertambah parah. Maka saat Ra’fat diperiksa, dokter mengatakan bahwa harus diambil tindakan operasi segera. Ketika Ra’fat menanyakan berapa besar kemungkinan berhasilnya. Dokter menyatakan kemungkinannya adalah fifty-fifty.
“50% kalau operasi berhasil maka Anda akan sembuh, 50% bila tidak berhasil mungkin nyawa Anda adalah taruhannya!” jelas sang dokter.
Mendapati bahwa boleh jadi ia bakal mati, maka Ra’fat berkata, “Dokter, kalau operasi ini gagal dan saya bisa mati, maka izinkan saya untuk kembali ke negara saya untuk berpamitan dengan keluarga, sahabat, kerabat dan orang yang saya kenal. Saya khawatir bila mati menghadap Allah Swt namun saya masih punya banyak kesalahan terhadap orang yang saya kenal.” Ra’fat berkata sedemikian sebab ia takut sekali atas dosa dan kesalahan yang ia perbuat.
Dengan enteng dokter membalas, “Terlalu riskan bagi saya untuk membiarkan Anda tidak segera mendapatkan penanganan. Penyakit liver ini sudah begitu akut. Saya tidak berani menjamin keselamatan diri Anda untuk kembali ke tanah air kecuali dalam 2 hari. Bila Anda lebih dari itu datang kembali ke sini, mungkin Anda akan mendapati dokter lain yang akan menangani operasi liver Anda.”
Bagi Ra’fat 2 hari itu cukup berarti. Ia pun berjanji akan kembali dalam tempo itu. Serta-merta ia mencari pesawat jet yang bisa disewa dan ia pun pergi berangkat menuju tanah airnya.
Kesempatan itu betul-betul digunakan oleh Ra’fat untuk mendatangi semua orang yang pernah ia kenal. Satu per satu dari keluarga dan kerabat ia sambangi untuk meminta maaf dan berpamitan. Kepada mereka Ra’fat berkata, “Maafkan aku, Ra’fat yang kalian kenal ini sungguh banyak kesalahan dan dosa… Boleh jadi setelah dua hari dari sekarang saya sudah tidak lagi panjang umur…”
Itulah yang disampaikan Ra’fat kepada orang-orang. Dan setiap dari mereka menangis sedih atas kabar berita yang mereka dengar dari orang yang mereka cintai dan kagumi ini.
Ra’fat menyambangi satu per satu dari mereka. Meski dengan tubuh yang kurus tak berdaya, ia berniat mendatangi mereka untuk meminta doa dan berpamitan. Dan kondisi itu membuat Ra’fat menjadi sedih. Ia merasa menjadi manusia yang paling merana. Ia merasa tak berdaya dan tak berguna. Sering dalam kesedihannya ia membatin, “Ya Allah…. rupanya keluarga yang mencintai aku…. harta banyak yang aku miliki… perusahaan besar yang aku punya…. semuanya itu tidak ada yang mampu membantuku untuk kembali sembuh dari penyakit ini! Semuanya tak ada guna… semuanya sia-sia!”
Rasa emosi batin itu membuat tubuh Ra’fat bertambah lemah. Ia hanya mampu perbanyak istighfar memohon ampunan Tuhannya. Memutar tasbih sambil berdzikir kini menjadi kegiatan utamanya. Ia masih merasa bahwa dirinya adalah manusia yang paling merana di dunia.
Hingga saat ia sedang berada di mobilnya. duduk di kursi belakang dengan tangan memutar tasbih seraya berdzikir. Hanya Ra’fat dan supirnya yang berada di mobil itu. Mereka melaju berkendara menuju sebuah rumah kerabat dengan tujuan berpamitan dan minta restu. Saat itulah menjadi moment spesial yang tak akan terlupakan untuk Ra’fat.
  Beberapa ratus meter di depan, mata Ra’fat melihat ada seorang wanita berpakaian abaya (pakaian panjang wanita Arab yang serba berwarna hitam) tengah berdiri di depan sebuah toko daging. di sisi wanita tadi ada sebuah karung plastik putih yang biasa menjadi tempat limbah toko tersebut.
Wanita tadi mengangkat dengan tangan kirinya sebilah tulang sapi dari karung. Sementara tangan kanannya mengumpil dan mencuil daging-daging sapi yang masih tersisa di pinggiran tulang.
Ra’fat memandang tajam ke arah wanita tersebut dengan pandangan seksama. Rasa ingin tahu membuncah di hati Ra’fat tentang apa yang sedang dilakukan wanita itu. Begitu mobilnya melintasi sang wanita, sekilas Ra’fat memperhatikan. Maka ia pun menepuk pundak sang sopir dan memintanya untuk menepi.
Saat mobil sudah berhenti, Ra’fat mengamati apa yang dilakukan oleh sang wanita. Entah apa yang membuat Ra’fat menjadi penasaran.
Keingintahuannya membuncah. Ia turun dari mobil. lemah ia membuka pintu, dan ia berjalan tertatih-tatih menuju tempat wanita itu berada.
Dalam jarak beberapa hasta Ra’fat mengucapkan salam kepada wanita tersebut namun salamnya tiada terjawab. Ra’fat pun bertanya kepada wanita tersebut dengan suara lemah, “Ibu…, apa yang sedang kau lakukan?”
Rupanya wanita ini sudah terlalu sering diacuhkan orang, hingga ia pun tidak peduli lagi dengan manusia. Meski ada yang bertanya kepadanya, wanita tadi hanya menjawab tanpa menoleh sedikitpun ke arah si penanya. Sambil mengumpil daging wanita itu berkata, “Aku memuji Allah Swt yang telah menuntun langkahku ke tempat ini. Sudah berhari-hari aku dan 3 orang putriku tidak makan. Namun hari ini, Dia Swt membawaku ke tempat ini sehingga aku dapati daging limbah yang masih bertengger di sisi tulang sisa. Aku berencana akan membuat kejutan untuk ketiga putriku malam ini. Insya Allah, aku akan memasakkan sup daging yang lezat buat mereka….”
Subhanallah. …!bergetar hebat relung batin Ra’fat saat mendengar penuturan kisah kemiskinan yang ada di hadapannya. Tidak pernah ia menyangka ada manusia yang melarat seperti ini. Maka serta-merta Ra’fat melangkah ke arah toko daging. Ia panggil salah seorang petugasnya. Lalu ia berkata kepada petugas toko, “Pak…, tolong siapkan untuk ibu itu dan keluarganya 1 kg daging dalam seminggu dan aku akan membayarnya selama setahun!”
Kalimat yang meluncur dari mulut Ra’fat membuat wanita tadi menghentikan kegiatannya. Seolah tak percaya, ia angkat wajah dan menoleh ke arah Ra’fat. Kini mata wanita itu menatap dalam mata Ra’fat seolah ia berterima kasih lewat sorot pandang.
Merasa malu ditatap seperti itu, Ra’fat menoleh ke arah petugas toko. Ia pun berkata, “Pak…, tolong jangan buat 1 kg dalam seminggu, aku rasa itu tidak cukup. Siapkan 2 kg dalam seminggu dan aku akan membayarnya untuk setahun penuh!” Serta-merta Ra’fat mengeluarkan beberapa lembar uang 500-an riyal Saudi lalu ia serahkan kepada petugas tadi.
Usai Ra’fat membayar dan hendak meninggalkan toko daging, maka terhentilah langkahnya saat ia menatap wanita tadi tengah menengadah ke langit sambil mengangkat kedua belah tangannya seraya berdoa dengan penuh kesungguhan:
“Allahumma ya Allah… berikanlah kepada tuan ini keberkahan rezeki. Limpahkan karunia-Mu yang banyak kepadanya. Jadikan ia manusia mulia di dunia dan akhirat. Beri ia kenikmatan seperti yang Engkau berikan kepada para hamba-Mu yang shalihin. Kabulkan setiap hajatnya dan berilah ia kesehatan lahir dan batin…..dst”
Panjang sekali doa yang dibaca oleh wanita tersebut. Kalimat-kalimat doa itu terjalin indah naik ke langit menuju Allah Swt. Bergetar arsy Allah Swt atas doa yang dibacakan sehingga getaran itu terasa di hati Ra’fat. Ia mulai merasakan ketentraman dan kehangatan. Kedamaian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Hampir saja Ra’fat menitikkan air mata saat mendengar jalinan indah kalimat doa wanita tersebut. Andai saja ia tidak merasa malu, pastilah buliran air mata hangat sudah membasahi pipinya. Namun bagi Ra’fat pantang menangis…, apalagi dihadapan seorang wanita yang belum ia kenal.
Ra’fat lalu memutuskan untuk meninggalkan wanita tersebut. Ia berjalan tegap dan cepat menuju mobilnya. Dan ia belum juga merasakan keajaiban itu! Ya, keajaiban yang ditambah saat Ra’fat membuka dan menutup pintu mobil dengan gagah seperti manusia sehat sediakala!!!
Sungguh doa wanita itu memberi kedamaian pada hati Ra’fat. Sepanjang jalan di atas kendaraan Ra’fat terus tersenyum membayangkan doa yang dibacakan oleh sang wanita tadi. Perjalanan menuju rumah seorang kerabat itu menjadi indah.
Sesampainya di tujuan lalu Ra’fat mengutarakan maksudnya. Ia berpamitan dan meminta restu. Ia katakan boleh jadi ia tidak lagi berumur panjang sebab sakit liver akut yang diderita.
Anehnya saat mendengar berita itu dari Ra’fat, sang kerabat berkata, “Ra’fat…, janganlah engkau bergurau. Kamu terlihat begitu sehat. Wajahmu ceria. Sedikit pun tidak ada tanda-tanda bahwa engkau sedang sakit.”
Awalnya Ra’fat menganggap bahwa kalimat yang diucapkan kerabat tadi hanya untuk menghibur dirinya yang sedang sedih. Namun setelah ia mendatangi saudara dan kerabat yang lain, anehnya semuanya berpendapat serupa.
Dua hari yang dimaksud pun tiba. Ia didampingi oleh istri dan beberapa anaknya kembali datang ke China. Hari yang dimaksud untuk menjalani operasi sudah disiapkan. Sebelum masuk ruang tindakan, beberapa pemeriksaan pun dilakukan. Setelah hasil pemeriksaan itu dipelajari maka ketua tim dokter pun bertanya keheranan kepada Ra’fat dan keluarga:
“Aneh….! dua hari yang lalu kami dapati liver tuan Ra’fat rusak parah dan harus dilakukan tindakan operasi. Tapi setelah kami teliti, mengapa liver ini menjadi sempurna lagi?!”
Kalimat dokter itu membuat Ra’fat dan keluarga menjadi bahagia. Berulangkali terdengar kalimat takbir dan tahmid di ruangan meluncur dari mulut mereka. Mereka memuji Allah Swt yang telah menyembuhkan Ra’fat dari penyakit dengan begitu cepat. Siapa yang percaya bahwa Allah yang memberi penyakit, maka ia pun akan yakin bahwa hanya Dia Swt yang mampu menyembuhkan. Jangan bersedih dan merasa hidup merana. Sadari bahwa dalam kegetiran ada hikmah bak mutiara!
Cahaya Langit,
Bobby Herwibowo
www.kaunee.com

Sumber: syiarmontreal@yahoogroups.com
Read more ...