IKLAN BULAN INI

Monday, 17 September 2012

Gambaran Umum Penyakit Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan baik sebagian ataupun menyeluruh dari satu atau lebih pembuluh darah koroner dan atau cabang-cabangnya.

Manifestasi klinis PJK sangat bervariasi berupa unstable angina pectoris (nyeri dada yang tidak stabil), infark miokard akut (IMA), dan kematian mendadak dan sangat tergantung pada berat ringannya stenosis atau spasme, kebutuhan jaringan (saat istirahat atau aktif), dan luasnya daerah yang terkena. Bila aliran koroner ini masih mencukupi kebutuhan jaringan tidak akan timbul keluhan atau manifestasi klinis.

Penyakit jantung koroner terutama disebabkan oleh proses aterosklerosis yang merupakan kelainan degeneratif dan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Oleh karena itu, insidensnya akan makin meningkat sesuai dengan semakin bertambahnya usia harapan  hidup di Indonesia. Saat ini PJK menjadi salah satu penyakit yang penting karena seringnya menyebabkan kematian mendadak dan menyerang usia yang produktif.

Beberapa negara di dunia tercatat memiliki angka prevalensi yang tinggi terhadap PJK. Tingkat kematian akibat PJK di Inggris merupakan yang tertinggi di dunia Barat.

Di Inggris, penyakit kardiovaskuler membunuh satu dari dua penduduk dalam populasi dan menyebabkan hampir sebesar 250.000 kematian pada tahun 1998. Satu dari empat laki-laki dan satu dari lima perempuan meninggal pertahunnya karena PJK, yang mempresentasikan sekitar setengah kematian diakibatkan penyakit kardiovaskuler.Berdasarkan angka tersebut, dapat dikatakan bahwa saat ini tidak banyak perbedaan antara perempuan dibandingkan laki-laki dalam insidensi PJK dihitung berdasarkan harapan hidup yang lebih panjang.

Faktor Resiko Kematian pada Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kenaikan angka kematian dan kesakitan. Lesi aterosklerosis diawali dari proliferasi intima sel otot polos pembuluh darah, pembentukan dalam jumlah banyak serat kolagen pada sel otot polos pembuluh darah dilanjutkan dengan proses-proses penumpukan lemak dari ester kolesterol dan kolesterol bebas dari dalam sel dan jaringan ikat sekitarnya.

Proses aterogenesis tersebut dimulai pada usia anak dan kecepatan proses aterogenesis dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko. Upaya pencegahan penyakit jantung aterosklerosis dalam dua dekade terakhir adalah deteksi dan mencegah faktor-faktor risiko tersebut.

Kenyataannya, sering faktor-faktor risiko tersebut tidak mendapat perhatian. Upaya pencegahan primordial adalah terobosan baru di dalam era moderen untuk mengendalikan faktor-faktor risiko tersebut.

Dengan demikian, pencegahan primordial adalah upaya mencegah timbulnya faktor risiko terhadap timbulnya proses aterogenesis termasuk kadar lipid dan lipoprotein, genetik, kegemukan, kurang olah raga, merokok dan pola hidup sehat.


Share This Post →


No comments:

Post a Comment