Menikah Bikin Hormon Testosteron Meningkat
Ada beberapa berita baik di balik sebuah pernikahan. Sebuah riset terbaru mengindikasikan bahwa pria yang sudah menikah memiliki tingkat hormon testosteron jauh lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka yang belum menikah.
Seperti diketahui, secara alamiah, produksi hormon testosteron akan turun seiring bertambahnya usia seseorang. Namun riset teranyar mengungkapkan, menurunnya produksi testosteron tidak selalu karena usia, tetapi juga terkait dengan perilaku, seperti merokok, obesitas dan depresi.
Dalam kajiannya, peneliti menganalisis pengukuran testosteron pada lebih dari 1.500 pria. Tingkat hormon mereka diuji sebanyak dua kali, dengan jarak setiap pengujian lima tahun. Semua sampel diuji dengan pengukuran yang sama pada waktu sebelum dan setelah lima tahun.
Rekan peneliti, Dr Gary Wittert, dari University of Adelaide menemukan bahwa tingkat testosteron peserta rata-rata turun sebesar 1 persen setiap tahun.
Namun, ketika dibagi dalam subkelompok, peneliti menemukan pola yang berbeda, di mana faktor-faktor tertentu tampaknya mempengaruhi penurunan hormon testosteron lebih signifikan selama periode penelitian tersebut. Penurunan terbesar produksi testosteron terjadi di antara pria yang gemuk, sudah berhenti merokok dan mengalami depresi.
“Ketika seseorang berhenti merokok, penurunan kadar hormon testosteron cenderung lebih rendah. Manfaat dari berhenti merokok sangat besar,” kata Wittert.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa peserta yang belum menikah mengalami penurunan lebih besar kadar hormon testosteron daripada pria yang sudah menikah.
Wittert mengatakan temuan ini mungkin mendukung penelitian lain yang menunjukkan bahwa pria menikah cenderung lebih bahagia dan lebih sehat dibanding pria lajang. Dia juga mengatakan bahwa aktivitas seksual secara teratur cenderung meningkatkan kadar testosteron.
Studi ini didanai oleh National Health and Medical Research Council of Australia.
Pada pria, hormon testosteron diproduksi di testis. Hormon ini berfungsi mengontrol perkembangan karakteristik seksual pria. Keberadaan hormon ini sangat vital karena mempengaruhi kesehatan, fungsi seksual dan kesuburan serta membantu mempertahankan komposisi tubuh yang sehat, mengembangkan massal otot, mencukupi jumlah sel darah merah, dan melindungi kepadatan tulang.
“Sangat penting dokter memahami bahwa menurunnya kadar testosteron tidak hanya bagian dari proses penuaan. Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh perilaku kesehatan atau status kesehatan orang itu sendiri,” tutupnya. Sumber: fox news, medicalnewstoday
Sumber: health.kompas.com , Selasa, 26 Juni 2012
No comments:
Post a Comment