IKLAN BULAN INI

Showing posts with label gula darah. Show all posts
Showing posts with label gula darah. Show all posts

Monday, 16 July 2012

Kurang Tidur Bisa Picu Diabetes

Satu Lagi Bukti, Kurang Tidur Picu Diabetes!

Lagi-lagi sebuah riset terbaru kembali menunjukkan hubungan antara kurang tidur dan risiko diabetes. Dalam penelitiannya, para ilmuwan dari Brigham and Women Hospital di Boston menemukan, jadwal tidur yang tidak konsisten atau kurang tidur dapat meningkatkan resiko obesitas dan diabetes tipe 2.

Dalam kajiannya, Peneliti memantau 21 orang sehat, yang semuanya tinggal di laboratorium tidur selama hampir enam minggu, di mana siklus tidur, pola makan dan kegiatan semuanya dikontrol oleh peneliti.

Temuan menunjukkan, peserta yang hanya diperbolehkan tidur sekitar enam jam semalam dan mengalami pergeseran siklus tidur/bangun memiliki tingkat gula darah yang lebih tinggi dan proses metabolisme cenderung melambat.

“Tingkat glukosa yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lama pada beberapa peserta bisa meningkat menjadi prediabetes,” ungkap peneliti. Temuan ini dipublikasikan pada 11 April 2012 dalam jurnal Science Translational Medicine.

“Ada banyak hal yang berperan terkait hubungan antara kurang tidur dan obesitas atau kegemukan,” kata Dr Vivian Fonseca, kepala endokrinologi dari Tulane University School of Medicine, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Fonseca mengatakan, studi terbaru ini menunjukkan bahwa kadar hormon dalam tubuh seseorang cenderung mengalami perubahan akibat kurang tidur. Hal ini bisa membantu menjelaskan kenapa mereka yang kurang tidur sangat rentan mengalami obesitas.

Tidur dan gula darah

Dalam studi tersebut, peneliti melakukan tes darah untuk mengukur beberapa kadar hormon, termasuk insulin, kortisol (yang berhubungan dengan stres), dan leptin dan ghrelin (yang berhubungan dengan mengatur nafsu makan).

Mereka menemukan bahwa jadwal tidur terganggu menyebabkan penurunan 32 persen jumlah insulin yang dilepaskan di dalam tubuh setelah makan. Insulin adalah hormon kunci dalam regulasi gula darah.
“Penurunan kadar insulin adalah salah satu penjelasan bagaimana gangguan atau kurang tidur dapat menyebabkan diabetes,” kata Lisa Rafalson, seorang profesor pediatri dan kedokteran keluarga dari University at Buffalo.

Rafalson mengungkapkan, peningkatan hormon stres yang selalu membuat tubuh terjaga dapat menimbulkan ketidakseimbangan hormon.

“Insulin tidak dapat melakukan tugasnya secara efisien, sehingga Anda akhirnya mendapatkan glukosa berlebih yang tersisa dalam aliran darah,” katanya.

Sementara dalam temuan terbaru ini, peneliti tidak melihat adanya perubahan tingkat hormon gheriln (yang meningkatkan nafsu makan) pada peserta yang kurang tidur. Padahal beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan, kurang tidur dapat menyebabkan tingkat yang lebih tinggi hormon ghrelin dan leptin yang lebih rendah.

Terkait temuan ini, Fonseca mengatakan, para peneliti perlu mencari tahu apakah ada solusi untuk mencegah kenaikan risiko diabetes selain dengan tidur lebih banyak.

“Kenyataannya adalah banyak orang yang kurang tidur karena pekerjaan mereka. Kita perlu mengidentifikasi apakah ada hal lain yang bisa mereka lakukan untuk memperbaikinya,” katanya. (Sumber : FOX NEWS)

Sumber: Kompas.com, 12 April 2012

Linked Posts:
Diabetes Melitus | Cara Baru Deteksi Diabetes | Mengobati Diabetes Dan Komplikasi | Mengobati Kencing Manis (Diabetes) | Propolis Gagalkan Amputasi Penderita Diabetes
Read more ...

Monday, 23 April 2012

Cara Baru Deteksi Diabetes


Dikembangkan, Cek Diabetes Lewat Air Mata


Penyandang diabetes harus melakukan pemeriksaan gula darah lebih dari 5 kali dalam sehari karena kadar gula darah memang berubah-ubah. Namun saat ini metode pemeriksaan yang tersedia hanyalah lewat pengambilan contoh darah lewat jarum suntik.

Karena tidak semua orang merasa nyaman dengan jarum suntik, para ilmuwan pun berusaha menciptakan alternatif pemeriksaan gula darah tanpa rasa nyeri. Yang terbaru adalah melalui pemeriksaan air mata yang diciptakan oleh ilmuwan dari Universitas Michigan, AS.

Dalam percobaan yang dilakukan kepada kelinci, terbukti bahwa kadar glukosa yang diketahui dari air mata berkorelasi dengan kadar glukosa dalam darah. Para peneliti itu mengatakan hasil riset ini membuka peluang pada diciptakannya alat deteksi gula darah alternatif.

Sebelum ini juga sudah diciptakan alat deteksi glukosa lewat kulit atau telinga. Jeffrey LaBelle dari Arizona State University bersama dengan peneliti dari Mayo Clinic juga pernah menciptakan teknologi monitor gula darah lewat air mata.

Dengan alat monitor itu sensor disentuhkan ke bagian putih mata selama lima detik untuk mengukurkadar glukosa. menurut LaBelle, ide pengukuran ini sudah ada sejak tahun 1937. Namun kesulitannya adalah menciptakan alat sensor yang sensitif pada contoh cairan yang sangat sedikit.

Kadar glukosa di air mata biasanya 30-50 kali lebih rendah daripada yang ada di darah. Selain itu volume cairan air mata sangat sedikit,” kata LaBelle. Kekurangan lain adalah jika mata ditekan hasil bacaan glukosa bisa tidak akurat karena ia merespon tekanan.

Selain itu, sebelum metode ini dipakai harus disamakan dulu rasio antara glukosa di air mata dengan yang ada di darah pada masing-masing pasien.

Sumber: Health.Kompas.com – Jum’at, 11 November 2011

Linked Posts
Diabetes mellitus |  Mengobati Diabetes Dan Komplikasi |  Mengobati Kencing Manis (Diabetes) |  Propolis Gagalkan Amputasi Penderita Diabetes
Read more ...

Saturday, 8 August 2009

PENYAKIT KENCING MANIS ATAU DIABETES MELLITUS (DM)

PENYAKIT KENCING MANIS ATAU DIABETES MELLITUS (DM)

Penyakit Kencing Manis atau Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit akibat terganggunya proses metabolisme gula darah di dalam tubuh, sehingga kadar gula dalam darah menjadi tinggi. Kadar gula dalam darah penderita diabetes saat puasa adalah lebih dari 126 mg/dl dan saat tidak puasa atau normal lebih dari 200 mg/dl. Sedangkan pada orang normal kadar gulanya berkisar 60-120 mg/dl.

Secara normal karbohidrat dalam makanan yang kita makan akan diubah menjadi glukosa yang selanjutnya akan didistribusikan ke seluruh sel tubuh untuk dijadikan energi dengan bantuan insulin. Namun pada orang yang menderita kencing manis atau diabetes mellitus, glukosa sulit masuk ke dalam sel karena insulin dalam tubuh kurang atau tidak ada. Sehingga mengakibatkan kandungan glukosa dalam darah meningkat, dan pada gilirannya dapat menyebabkan akibat yang merugikan. Orang yang menderita Diabetes Mellitus kadar gula dalam darah menjadi sangat tinggi setelah makan dan anjlok bila sedang puasa.

Ada dua type Diabetes Mellitus:

  • DM tipe 1 adalah di mana tubuh kekurangan hormon insulin atau istilahnya Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM), dan
  • DM tipe 2 di mana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya atau istilahnya Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).

Gejala

Penyakit kencing manis atau diabetes mellitus memiliki gejala awal yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula dalam darah hingga diatas 160-180 mg/dL. Kadar gula dalam darah yang tinggi akan membuat ginjal membuang air tambahan untuk mengencerkan sejumlah besar glukosa yang hilang akibat banyaknya glukosa yang dikeluarkan melalui air kemih.

Akibatnya, penderita diabetes mellitus sering buang air kecil / kencing (poliuri) dan penderita diabetes juga mudah merasa haus yang berlebihan sehingga banyak minum (polidipsi).

Banyaknya glukosa yang ke luar juga menyebabkan penderita penyakit diabetes seringkali merasakan lapar yang luar biasa sehingga banyak makan (polifagi).

Gejala lainnya adalah pandangan kabur, pusing, mual dan berkurangnya ketahanan tubuh selama melakukan olah raga. Penderita diabetes yang gula darahnya kurang terkontrol lebih peka terhadap infeksi.

Faktor-faktor Penyebab

Penyakit Diabetes Mellitus belum diketahui dengan pasti penyebabnya, namun kegemukan atau overweight diduga merupakan salah satu faktor pencetusnya. Penyakit Diabetes yang timbul akibat kegemukan ini biasanya terjadi pada usia lanjut alias umur diatas 40 tahun

Diabetes mellitus dapat disebabkan adanya riwayat keturunan, namun Diabetes bukan 100% penyakit turunan. Penyakit Diabetes dapat dipicu karenan gaya hidup yang buruk. Setiap orang dapat terkena penyakit Diabetes Mellitus, baik tua maupun muda. Waspada bagi anda yang memiliki orang tua yang merupakan pengidap diabetes, karena anda akan juga memiliki bakat gula darah jika tidak menjalankan gaya hidup yang baik / sehat

Penyakit Diabetes Bisa Mematikan

Penderita Penyakit kencing manis atau diabetes mellitus sangat rentan terkena berbagi komplikasi penyakit tubuh lainnya. Hal ini disebabkan kadar gula dalam darah penderita diabetes yang terus meningkat bisa mengakibatkan rapuhnya pembuluh darah dan rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya.

Komplikasi kronis Diabetes mellitus meyebablkan penderita mudah terserang penyakit lainnya:

  • 2x lebih mudah mengalami trombosit otak ( pembekuan darah dibagian otak) menyebabkan stroke.
  • 2x lebih mudah mengalami penyakit jantung koroner
  • 7x lebih mudah mengalami gagal ginjal kronis
  • 25x lebih mudah mengalami kebutaan
  • 5 x lebih mudah mengalami gangrene

Baca juga info kesehatan8 Kebiasaan Yang Merusak/Memperburuk Kesehatan"

Read more ...