IKLAN BULAN INI

Showing posts with label gagal ginjal. Show all posts
Showing posts with label gagal ginjal. Show all posts

Sunday, 24 June 2012

Hipertensi Serang Orang Muda


Hipertensi Makin Banyak Diderita Orang Muda

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit yang sering dijumpai seiring dengan bertambahnya usia. Namun, kini penyakit ini semakin banyak diderita orang muda. Di Amerika, sekitar 1 dari 5 orang berusia kurang dari 35 tahun menderita hipertensi.

Karena tidak menimbulkan gejala, banyak orang mengabaikan hipertensi. Padahal, penyakit ini berkaitan erat dengan penyakit jantung, gagal jantung, stroke, serta gagal ginjal.

Penelitian yang dilakukan National Institute of Health Amerika terhadap 14.000 orang berusia 24-32 tahun menemukan 19 persen responden menderita tekanan darah tinggi.

Penyebab hipertensi umumnya sulit ditentukan dan keadaan ini berhubungan dengan riwayat hipertensi dalam keluarga. Itu sebabnya kebiasaan memeriksakan tekanan darah secara teratur merupakan kebiasaan yang baik untuk kesehatan.

Walau obat-obatan hipertensi semakin maju, terapi utama hipertensi selalu dimulai dengan modifikasi gaya hidup yang meliputi pengaturan makan, menghindari konsumsi garam berlebih, dan olahraga teratur. Jika upaya nonfarmakologis ini tidak berhasil, baru digunakan obat hipertensi.

Sumber: Kompas.com, 26 Mei 2011

Read more ...

Monday, 19 December 2011

Risiko Gagal Ginjal

Risiko Gagal Ginjal


Jangan anggap enteng jika Anda mendadak loyo, terasa gatal di bagian tubuh dengan lokasi tak jelas, dan sebagian tubuh mengalami bengkak. Bisa jadi Anda mengalami gagal ginjal. Cegah penyakit ini sebelum terpaksa menjalani cuci darah atau transplantasi.

Gagal ginjal adalah suatu penyakit ketika fungsi organ yang mirip kacang polong berwarna merah gelap ini mengalami penurunan. Dr dr Budiman SpPD, staf Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo, mengungkapkan ada beberapa fungsi ginjal. Pertama, sebagai sintesis hormon, yaitu mengatur tekanan darah dan stimulasi produksi eritrosit (eritropoitin).

Kedua, mengatur keseimbangan asam basa melalui pengeluaran urine yang asam atau basa. Ketiga, mengatur keseimbangan air dan mineral atau mengontrol intake dan sekresi air dan mineral seperti natrium, kalsium, kalium, dan klorida. Keempat, sebagai ekskresi bahan-bahan produk buangan, seperti urea, asam urat, sulfat, dan kreatinin.

Dalam dunia medis, ada dua macam gagal ginjal, yaitu akut dan kronis. Gejala ginjal akut ditandai dengan bengkaknya bagian mata dan kaki, punggung terasa nyeri, demam, sulit kencing, bahkan kencing darah.

Adapun gejala sakit ginjal kronis ialah badan terasa lemas, tidak ada tenaga, mual dan muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal-gatal, napas terasa sesak, muka pucat, dan kelainan urine. “Apabila sudah terjadi gejala seperti itu, penderita harus langsung ke dokter dan melakukan pemeriksaan labroratorium,” ujar Budiman.

Ketika berobat, secara umum dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan gejala yang dirasakan. Bila benar-benar terjadi kegagalan fungsi ginjal, akan dilakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada pembesaran organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal.

Guna melihat kadar elektrolit sodium dan potassium, akan dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dan urine. Dalam kasus-kasus tertentu, tim medis akan memasang selang kateter ke dalam kantong urine.

Bila diperlukan, dilakukan pengambilan gambar struktur ginjal dengan CT (computed tomography) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans dan tindakan biopsi, yaitu pengambilan contoh jaringan ginjal.

“Penyakit gagal ginjal tersebut sering dialami mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia,” ujar Budiman.

Penyebab Gagal Ginjal

Penyakit gagal ginjal biasanya disebabkan beberapa penyakit serius yang secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ yang ukuran panjangnya berkisar 10-13 sentimeter dan ketebalan 5 – 7,5 sentimeter.

Ada beberapa jenis penyakit yang bisa berdampak kerusakan ginjal, di antaranya tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, dan sumbatan pada saluran kemih. Penyakit sumbatan saluran kemih seperti batu, tumor, dan penyempitan juga menjadi penyebab gagal ginjal. Gagal ginjal juga bisa disebabkan oleh kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik.

Dari sekian jenis penyakit penyebab, diabetes mellitus penyebab paling besar. Menurut Budiman, 45 persen penderita gagal ginjal disebabkan oleh diabetes mellitus, 28 persen oleh tekanan darah tinggi, 9 persen oleh glomerulonephritis, dan 18 persen penyakit lainnya.

Berdasarkan data United States Renal Data System (USRDS) 2001, 45 persen penderita gagal ginjal disebabkan oleh diabetes mellitus. Pasalnya, diabetes mellitus termasuk penyakit yang paling cepat merusak fungsi sel. Sebanyak 20 – 30 persen pasein diabetes mellitus tipe 1 dan 2 mengelami nefropati diabetic, yaitu gangguan fungsi ginjal akibat kebocoran selaput penyaring darah. Diabetes mellitus telah menjadi penyebab gagal ginjal stadium akhir dan menyebabkan satu pertiga penderitanya menjalani hemodialisis.

Kendati demikian, menurut Budiman, tidak semua penderita diabetes mellitus akan menderita gagal ginjal. Faktor utama penderita diabetes mengalami gagal ginjal adalah genetik dan kurang mengontrol kadar tekanan gula darah. Semakin sering mengontrol kadar gula darah, kemungkinan terserang gagal ginjal akan berkurang.

Mekanisme diabetes mellitus dalam merusak ginjal diawali dengan tingginya gula darah hingga bereaksi dengan protein yang pada akhirnya mengubah struktur dan fungsi sel, termasuk glomerulus. Alhasil, penghalang protein jadi rusak dan terjadi kebocoran protein ke urine.

Oleh sebab itu, perlu dilakukan deteksi dini dengan cara mengukur kadar mikroalbuminuria yang merupakan early warning system gangguan ginjal. Protein urine ini merupakan eksresi protein albumin nan berlebih, dicairkan dengan albumin exretion rate 30 – 300 mg/24jam, atau bisa diukur dengan rasio albumin kreatinin yang bersarnya 2,5-35 mg/mmol pada pria, dan 3,5 hingga 35 mg/mmol pada wanita.

Mikroalbuminuria diasosiasikan dengan terjadinya perkembangan protesinuria sebesar 60 – 80 persen. Jika itu tidak dikontrol, dapat berakhir dengan gagal ginjal. Namun jangan khawatir. Gagal ginjal dapat dicegah dengan cara menjaga gula darah dalam ambang batas normal.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kontrol ketat terhadap gula darah dapat mengurangi risiko mikroalbuminuria sampai sepertiga. Studi lain juga mengatakan bahwa kontrol yang ketat bisa menurunkan kadar mikroalbuminuria. * faisal chaniago

Sumber: Koran Jakarta, Tgl. 7 Agustus 2011

Linked Posts:
Penyakit Ginjal | Penanganan Gagal Ginjal | Mengobati Infeksi Ginjal | Mengobati Gagal Ginjal
Read more ...

Wednesday, 17 June 2009

PENYAKIT GINJAL | Kenali Tanda-tandanya

PENYAKIT GINJAL --- Kenali Tanda-tandanya

Dengan berat hanya sekitar 150 gram atau sebesar kira-kira separuh genggaman tangan kita, ginjal memiliki fungsi sangat strategis dalam mempengaruhi kinerja semua bagian tubuh. Selain mengatur keseimbangan cairan tubuh, eletrolit, dan asam basa, ginjal juga akan membuang sisa metabolisme yang akan meracuni tubuh, mengatur tekanan darah dan menjaga kesehatan tulang.

Menurut ahli ginjal, penyakit ginjal disebut kronik jika kerusakannya sudah terjadi selama lebih dari tiga bulan dan lewat pemeriksaan terbukti adanya kelainan struktur atau fungsi ginjal.

Pada penyakit ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal secara perlahan sehingga terjadi gagal ginjal yang merupakan stadium terberat penyakit ginjal kronik. Jika sudah sampai stadium ini, pasien memerlukan terapi pengganti ginjal berupa cuci darah (hemodialisis) atau cangkok ginjal yang biayanya mahal.

Kenali Tanda-Tanda Penyakit Ginjal

Tanda-tanda penyakit ginjal sering tanpa keluhan sama sekali, bahkan tak sedikit penderita mengalami penurunan fungsi ginjal hingga 90 persen tanpa didahului keluhan. Oleh karena itu, pasien sebaiknya waspada jika mengalami gejala-gejala seperti, tekanan darah tinggi, perubahan jumlah kencing, ada darah dalam air kencing, bengkak pada kaki dan pergelangan kaki, rasa lemah serta sulit tidur, sakit kepala, sesak, dan merasa mual dan muntah.

Penyakit ginjal memang bukan penyakit menular, setiap orang dapat terkena penyakit ginjal, namun mereka yang memiliki faktor risiko tinggi seperti mereka yang memiliki riwayat darah tinggi di keluarga, diabetes, penyakit jantung, serta ada anggota keluarga yang dinyatakan dokter sakit ginjal sebaiknya melakukan pemeriksaan dini.

Ada beberapa jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mengetahui kesehatan ginjal, salah satunya yang paling umum adalah pemeriksaan urin. Jika ada kandungan protein atau darah dalam air kencing tersebut, maka menunjukkan kelainan dari ginjal.

Atau bisa juga melakukan pemeriksaan darah guna mengukur kadar kreatinin dan urea dalam darah. Jika kadar kedua zat itu meningkat, menunjukan gejala kelainan ginjal. Sementara pemeriksaan tahap lanjut untuk mengenali kelainan ginjal berupa pemeriksaan radiologis dan biopsi ginjal. Biasanya pemeriksaan ini atas indikasi tertentu dan sesuai saran dokter.

Langkah Pencegahan Penyakit Ginjal

Gangguan ginjal bisa dicegah dengan berbagai cara, terutama dengan menerapkan gaya hidup sehat. Berhenti merokok, memperhatikan kadar kolesterol, kendalikan berat badan, menghindari kekurangan cairan dengan cukup minum air putih tidak lebih dari 2 liter setiap hari. "Minum air secara berlebihan justru akan merusak ginjal," kata Dr.David Manuputty, SpBU dari RSCM Jakarta.

Selain gaya hidup sehat, lakukan pemeriksaan kesehatan tahunan pada dokter, mintalah pula agar urin Anda diperiksa untuk melihat adanya darah atau protein dalam urin. Yang tak kalah penting, berhati-hatilah dalam menggunakan obat anti nyeri khususnya jenis obat anti inflamasi non steroid.

Baca juga info kesehatan "Diet Rendah Protein untuk Penderita Gagal Ginjal"

Sumber: Dari berbagai sumber, obatpropolis.com

Testimoni Penyembuhan

Read more ...

DIET RENDAH PROTEIN

DIET RENDAH PROTEIN --- Untuk Penderita GAGAL GINJAL

Diet Rendah Protein diberikan kepada penderita GAGAL GINJAL, dimana jumlah protein yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan ginjal penderita yang dapat dinilai dari pemeriksaan kreatinin klirens.

Tujuan Diet Rendah Protein:

Diet rendah protein bagi penderita mempunyai tujuan sebagai berikut:
  • Memberikan makanan dalam jumlah cukup tanpa memberatkan kerja ginjal.
  • Menurunkan kadaar ureum dan kreatinin dalam darah
  • Mencegah/mengurangi penimbunan garam/air dalam tubuh

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Diet Rendah Protein:

  • Asupan natrium dibatasi, terutama bila disertai hipertensi atau terjadi oedem, sulit/sedikit kencing (ikuti aturan diet rendah garam)
  • Kalori yang diberikan harus mencukupi agar protein dalam tubuh tidak dipakai sebagai sumber energi.

Makanan Yang harus dihindari dalam Diet Rendah Protein:

  • Makanan sumber protein nabati karena mempunyai mutu protein yang lebih rendah bila dibandingkan dengan protein hewani. Contoh: tahu, tempe, oncom, kacang-kacangan (kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedele, dll)

Makanan yang harus dibatasi dalam Diet Rendah Protein

  • Sumber protein hewani seperti daging, ayam, telur,ikan,hati,dan lain-lain
  • Susu dan keju
  • Makanan atau kue yang dibuat dari bahan tersebut di atas.

Makanan yang diperbolehkan dalam Diet Rendah Protein:

  • Buah-buahan
  • Sayur-sayuran
  • Makanan tinggi kalori rendah protein seperti sirop,madu,ubi-ubia-an, kue nagasari, hunkwe, dll.

Tips dalam Diet Rendah Protein:

  • Makanan lebih baik dibuat dalam bentuk kering
  • Bila jumlah urin (air kencing) sehari kurang dari normal, maka perlu membatasi minum.

Baca juga info kesehatan "Penyakit Ginjal---Kenali Tanda-tandanya".

Sumber:
Penuntun Diet Bag.Gizi RS.Dr.Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia

Linked Site : PROPOLIS | Obat Propolis

Read more ...