IKLAN BULAN INI

Thursday, 10 January 2013

Teknologi Informasi Ikut Majukan Sektor Pariwisata





Perkembangan dan pertumbuhan bidang telekomunikasi di dukung dengan kemajuan teknologi informasi (TI) pada akhir-akhir ini membuat jarak seakan tidak berarti hal ini secara tidak langsung mengubah pola bahkan budaya pada masyarakat, semua informasi terserap dengan cepat mobilitas semakin tinggi, kepenatan dalam pekerjaan mungkin tak terhindarkan secara tidak langsung mendorong masyarakat untuk berwisata sehingga sektor pariwisata nasional terdongkrak naik hanya dalam kurun waktu satu tahun belakangan ini 2012.

“Telekomunikasi dan TI menggerakan perekonomian nasional sekaligus merangsang masyarakat untuk semakin gemar melakukan perjalanan,” kata Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), M. Faried di Jakarta, Minggu (30/12/2012). Menurut dia, sektor telekomunikasi dan TI telah sering menyuguhkan informasi seni, budaya dan berbagai keindahan alam Indonesia dari seluruh pelosok negeri, hal ini sangat merangsang keinginan masyarakat untuk mengalaminya sendiri apa yang mereka serap.

Maraknya acara televisi local pun banyak menyuguhkan keindahan dan alam wisata Indonesia. Hal itu, kata Faried, menjadi salah satu faktor utama yang mendorong majunya pariwisata nusantara selama kurun waktu 2012. “Selain itu jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa dan meningkatnya penduduk di perkotaan juga menjadi faktor pendukung lain,” katanya. Apalagi hal tersebut juga diiringi naiknya pendapatan perkapita penduduk sebagai akibat langsung pembangunan ekonomi sekaligus munculnya 6,5 juta masyarakat kelas menengah baru. “Ini dibarengi dengan semakin banyaknya wanita bekerja yang juga meningkatkan mobilitas penduduk Indonesia,” katanya.

Pada 2012 angka sementara BPS menunjukkan terjadi 245 juta perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) dengan total pengeluaran mencapai Rp171,50 triliun. Jumlah itu meningkat signifikan dibandingkan 2011 yang tercatat ada 237 juta perjalanan wisnus dengan total belanja mereka Rp156,89 triliun. Menurut Faried, faktor lain yang mendorong semakin tingginya tingkat mobilitas wisnus adalah mulai terbangunnya konektivitas yang diikuti penambahan kapasitas kursi, antar-pulau dan antar-kota yang dijembatani angkutan udara sehingga pergerakan wisnus kian meluas. “Perkembangan politik nasional yang semakin mendambakan perdamaian, kemudian mengarah pada kerja sama dan suasana persahabatan yang lebih akrab disertai kondisi ekonomi yang terus membaik, memberikan sumbangan terhadap kemajuan pergerakan wisnus,” pungkasnya.





Share This Post →


No comments:

Post a Comment