Anjuran Minum Air 8 Gelas Sehari Tak Menyesatkan
“Ini merupakan fakta ilmiah dari kajian di Indonesia yang membuktikan bahwa keputusan bijak para pakar gizi dan kesehatan serta pengambil keputusan di Depkes pada tahun 1995 tentang anjuran minum air 2 Liter sehari adalah benar”.
Tulisan yang dimuat di Kompas.com,14 Juli 2011 berjudul “Anjuran Minum 8 Gelas Sehari Menyesatkan?” menarik untuk saya jawab dan diketahui pembaca.
Artikel ini diturunkan dari sumber telegraph.co.uk yang ditulis Margaret McCartney—seorang dokter umum—dalam majalah online kedokteran di Inggris yang memuat bahwa minum 8 gelas air sehari adalah pepatah keliru bahkan mungkin bisa membahayakan dan anjuran tersebut adalah omong kosong. Kritikan dr Margaret didasarkan pada anjuran National Health Services (NHS) di Inggris yang telah lama menyarankan masyarakat Inggris agar minum sekitar 1,2 liter air per hari untuk menjaga kesehatan.
Anjuran ini berdasarkan konsensus para pakar gizi dan kesehatan puluhan tahun lalu dan dalam konteks budaya minum orang dewasa Inggris, yang mengonsumsi susu, jus, dan alkohol sampai 4 gelas sehari. Jumlah asupan dari tiga jenis minuman ini tidak termasuk dalam anjuran minum 1,2 liter. Warga Inggris biasa makan buah dan sayur yang banyak yang juga merupakan sumber air.
Bagaimana faktanya di Indonesia? Untuk pertama kali, pada tahun 2009 Indonesia mempunyai data hasil penelitian, yang kami sebut THIRST (The Indonesian Regional Hydration Study) tentang permasalahan dehidrasi, pengetahuan dan asupan air pada remaja dan orang dewasa Indonesia, khususnya.
Penelitian ini dilakukan di enam kota dengan jumlah subyek terbesar dibanding penelitian serupa, yaitu 1.200 subyek pria dan wanita remaja dan dewasa (tidak termasuk lansia). Fakta berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan bahwa 46,1 persen subyek remaja dan dewasa mengalami dehidarasi ringan, yang setara dengan kekurangan air tubuh sekitar 2 persen.
Pengukuran dehidrasi dilakukan berdasarkan pemeriksaan urin di laboratorium dengan kriteria urine spesific gravity>=1.02. Pada penelitian ini juga dianalisis total asupan air dari semua sumber yaitu air dari minuman, air dari makanan, dan air hasil metabolisme. Rata-rata total asupan air harian subyek yang tidak mengalami dehidrasi dari semua sumber air tersebut adalah 2,9 liter, yang 1,8 liter di antaranya berasal dari air putih dan 0,5 liter dari air minum lainnya. Ini berarti bahwa subyek yang normal atau tidak dehidrasi minum air sekitar 2,3 liter sehari. Asupan air dari susu, jus, dan alkohol pada penelitian ini amat rendah, tidak seperti di Inggris.
Kebutuhan air tentu berbeda menurut kelompok umur, aktivitas, suhu tubuh, dan suhu lingkungan. Kebutuhan air bagi anak dan lansia lebih rendah dibanding kebutuhan air remaja dan dewasa. Kebutuhan air ibu hamil dan menyusui lebih banyak dibanding kebutuhan air wanita ketika tidak hamil dan tidak menyusui. Kebutuhan air bayi usia sebelum enam bulan adalah dari ASI yang dari penelitian kami di Bogor adalah sekitar 0,65 liter per hari. Penelitian ahli ginjal Siregar, P dkk (2009) di Jakarta menunjukkan bahwa kebutuhan air pada lansia lebih rendah dari orang dewasa yaitu 1-1,5 liter sehari.
Ini merupakan fakta ilmiah dari kajian di Indonesia yang membuktikan bahwa keputusan bijak para pakar gizi dan kesehatan serta pengambil keputusan di Depkes pada tahun 1995 tentang anjuran minum air 2 liter sehari adalah benar. Pesan minum air minimal 2 liter dalam pedoman gizi seimbang adalah bagi remaja dan dewasa secara umum, bukan bagi anak-anak dan lansia yang kebutuhan airnya lebih rendah, yaitu 3-6 gelas sehari bergantung umur dan aktivitas fisiknya.
Oleh karena itu, anjuran Departemen Kesehatan dalam buku Pedoman Umum Gizi Seimbang (Depkes, 1995) untuk minum minuman yang aman dan cukup, yaitu 2 liter atau 8 gelas sehari bagi penduduk Indonesia usia remaja dan dewasa mempunyai dasar ilmiah yang dapat dipertangungjawabkan, bukan omong kosong dan tidak menyesatkan. Demikian pula dengan visualisasi anjuran delapan gelas air dalam Tumpeng Gizi Seimbang yang terkini.
* Prof Dr Hardinsyah, MS, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB dan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia.
Sumber: Kompas.com
Bahaya Minum Air Putih Sebelum Makan | Penyakit Ginjal | Diet Rendah Protein Untuk Penderita Gagal Ginjal
No comments:
Post a Comment