IKLAN BULAN INI

Thursday, 20 January 2011

TORCH Bisa Menyerang Siapa Saja !

TORCH Bisa Menyerang Siapa Saja !


TORCH
adalah singkatan dari Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) yang terdiri dari HSV1 dan HSV2 serta kemungkinan oleh virus lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (Misalnya Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, virus Vaccinia, virus Polio, dan virus Coxsackie-B).

Penyebab utama dari virus dan parasit TORCH (Toxoplasma, Rubella, CMV, dan Herpes) adalah hewan yang ada di sekitar kita, seperti ayam, kucing, burung, tikus, merpati, kambing, sapi, anjing, babi dan lainnya. Meskipun tidak secara langsung sebagai penyebab terjangkitnya penyakit yang berasal dari virus ini adalah hewan, namun juga bisa disebabkan oleh karena perantara (tidak langsung) seperti memakan sayuran, daging setengah matang dan lainnya.

TORCH tidak hanya berkaitan dengan masalah kehamilan saja. TORCH juga bisa meyerang orang tua, anak muda, dari berbagai kalangan, usia, dan jenis kelamin. TORCH bisa menyerang otak (timbul gejala sering sakit kepala misalnya), menyebabkan sering timbul radang tenggorokan, flu berkepanjangan, sakit pada otot, persendian, pinggang, sakit pada kaki, lambung, mata, dan sebagainya.

Dalam dunia medis, Toxoplasma sering disebut juga dengan virus kucing. Padahal sesungguhnya ini bukan virus kucing, tetapi parasit darah. Kenapa sering disebut virus kucing : selain sebutan ini sudah salah kaprah, memang parasit ini tumbuhnya di dalam tubuh binatang. Hal mana menurut penelitian di dalam maupun di luar negeri, 70% penyebab penyakit ini adalah kotoran kucing. Kemudian melalui hewan lain yang menempel dalam makanan, lalu masuklah ke dalam tubuh manusia dan menyatu dalam darah.

Awalnya seseorang yang mengidap Toxoplasma ini tampak sehat tetapi kemudian ketika sedang hamil mulai muncul sejumlah gejala. Gejala yang sering terjadi adalah flek pada wanita yang sedang hamil. Flek ini bisa terjadi terus menerus sepanjang kehamilan, janin di dalam rahim tidak berkembang, hamil anggur, atau bayinya meninggal pada usia kandungan 7-8 bulan. Bahkan yang seringkali terjadi adlah keguguran.

Sebenarnya Toxoplasma bukanlah penyakit menular kepada pasangan, tetapi ia menular pada keturunan. Bisa jadi anak pertama dan kedua sehat, tetapi anak ketiga cacat atau mengalami Epilepsi dan autisme. Tetapi yang sering terjadi sesungguhnya jika dilakukan tes di laboratorium, baik anak pertama maupun anak kedua sesungguhnya turut terinfeksi.

Berbeda dengan Rubella. Penyakit ini orang sering menyebutnya dengan Campak Jerman. Pada kasus Rubella, ibu hamil tidak mengalami keguguran atau bayinya meninggal saat lahir, tetapi yang sering terjadi adalah bayi yang dilahirkan mengalami glaukoma, atau kebutaan, kerusakan pada otak atau pengapuran pada otak, bibir sumbing, tuna rungu dan sulit bicara.

Sedangkan pada pengidap CMV (Cyto Megalo Virus), misalnya seorang ibu pada saat hamil, ia akan mengalami keguguran terus menerus, atau bayi yang dikandungnya lahir dalam keadaan cacat fisik, seperti Hidrosefalus (pembesaran kepala), Microsefalus (pengecilan kepala), lahir dengan usus keluar tubuh, tubuh transparan atau kaki dan tangannya jadi bengkok.

Kemudian, untuk penyakit Herpes lain lagi. Kemunculannya ditandai dengan bintik – bintik pada tubuh dan pada alat genital. Seorang yang mengidap Herpes, di samping kesakitan, juga terasa panas. Bagi wanita hamil sering keguguran atau bayinya lahir dalam keadaan cacat.

Jadi Toxoplasma, Rubella, CMV, dan Herpes dapat menyebabkan rusaknya fertilitas pada wanita. Sel telur maupun inti sel dirusak oleh virus tersebut sehingga sel terlurnya mengecil dan tidak bisa dibuahi. Dengan adanya infeksi TORCH ini, pada wanita bisa menyebabkan terbentuknya mioma, penyumbatan atau perlengketan, sehingga sel telur tidak bisa dibuahi atau mengakibatkan sulit hamil.

Toxoplasma tidak menular pada pasangan, sedangkan Rubella, CMV, dan Herpes bisa menular. Penularan bisa terjadi melalui hubungan seksual, air liur, keringat, darah, dan Air Susu Ibu (ASI). Sehingga kau wanita terjangkit Rubella, CMV, dan Herpes, maka suaminya pun dapat tertular. Sulitnya terjadi kehamilan pada wanita disebabkan oleh virus tersebut memperburuk kualitas spermatozoa/sperma, karena kekentalan sperma menjadi cair. Volume sperma yang seharusnya 5 CC menjadi 3 CC dan gerakannya pun sudah berubah.

Perlu ditegaskan lagi bahwa Toxoplasma maupun Rubella dan CMV serta Herpes BUKAN hanya milik ibu hamil saja. Tetapi siap pun bisa terkena TORCH. Baik dia orang dewasa, kamum muda, lansia, maupun balita. Kemudian TORCH ini yang diserang adalah saraf otak, mata dan gerak. Jika menyerag otak misalnya gejalanya sering sakit kepala, radang tenggorokan, atau flu berkepanjangan. Otot – otot terasa sakit sampai ke persendian dan pinggang. Kaki pun mudah capek dan lemas, menggigil kemudian lambung pun sakit.

Orang sering beranggapan bahwa anak yang sakit mata disebabkan oleh seringnya nonton TV dan terlalu dkat ke layar. Tak terpikirkan bahwa sakit mata yang biasa mengakibatkan kebutaan itu disebabkan ooleh infeksi TORCH.

Diagnosis

Diagnosis dilakukan dengan tes ELISA. Ditemukan bahwa antibodi IgM menunjukkan hasil positif 40 (10.52%) untuk toksoplasma, 102 (26.8%) untuk Rubella, 32 (8.42%) untuk CMV dan 14 (3.6%) untuk HSV-II. Antibodi IgG menunjukkan hasil positif 160 (42.10%) untuk Toxoplasma, 233 (61.3%) untuk Rubella, 346 (91.05%) untuk CMV dan 145 (33.58%) untuk HSV-II.

Sumber : pengobatantorch.com; id.Wikipedia.org

Linked Posts:
Mengenal Toksoplasmosis | Herpes Simplex | Autisme | Propolis | Apa Itu Propolis ? | Propolis Bagi Kesehatan | Melia Propolis


Share This Post →


No comments:

Post a Comment